15

32 4 2
                                    


Assalamualaikum
Haiiiii 😊 selamat membaca para readers setiakuuuuu 😂
Warning!
Hati hati typo 😅

"The season of love is the carnival of egoism and it brings a touch stone to our natures." George Meredith.

"Kau telah menjadi miliknya, tak sepantasnya ku rebut kau darinya, biarlah ini menjadi kisah cintaku."

Fara pov.

"Fara..."
"Eh, iya mah ada apa?"
"Fara mama mau ngasih tau ke kamu kalau mama sama papa bakal masukin kamu sekolah di luar negeri sayang"
Deg.
Kenapa hatiku terasa gundah? Apa karena berita ini. Bukankah ini bagus? Artinya aku bisa mudah melupakan kak helmi. Ya, tapi kenapa harus? Apa ini takdirku?
"..."
"Sayang..."
"Eh, iya mah aku terserah mama sama papa aja kok. Tapi aku juga harus ninggalin nada dan kenangan aku dirumah ini mah?"
"Iya sayang. Mama terpaksa karena ini menyangkut masa depan kamu"
'Apa aku harus mengikuti perkataan mama?'
"Yaudah sayang mama tutup telponnya ya nanti mama kasih tau sekolahnya ya"
"Tapi... Mama"
Tut. Telpon mama dimatikan.

                         ❄❄❄

Riau.

Helmi pov.

Malam ini langit sangat cerah. Ya, walaupun tak secerah hari hariku bersamamu waktu itu kala. Aku ingin mengenang masa masa indah itu. Dikala kita masih bersama, tertawa, bahkan sedih. Aku merindukan sosok itu dalam diriku. Aku kehilangan semuanya sekarang. Harapan, sahabatku, sosok itu, bahkan keluarga ku jauh disana. Dulu, aku sangat mencintaimu hingga sekarang pun masih sama rasa ku. Susah untuk kulupakan. Walaupun kau mungkin sudah bisa melupakanku sejak hari itu, tapi aku belum bisa melupakanmu. Bahkan, aku masih mencari dirimu. Sosok penggantimu susah kudapatkan lagi. Walau orang yang dulu sempat singgah di hatiku pun belum tentu aku terima. Aku ingin kamu. Hanya dirimu. Itu saja. Kebahagiaan ku sangat sederhana. Berada di dekatmu seperti dulu, dan selalu seperti itu selamanya. Nihil bagiku. Karena ku tau mendapatkanmu sangat sulit bagi ku.

End.

                         ❄❄❄

Jakarta.

"Ra, jalan yuk..." ajak nada.
"Mmm boleh"
"Kemana ya?"
"Oya nad, kan deket jalan H.I ada cafe baru gitu. Coba kita kesana yuk!" ajak fara.
"Boleh tuh, aku juga lagi bosen aja dirumah apalagi kak fathir udah off jam segini so, aku bored bagetttt"
"Haha iyalah... Yaudah aku ganti baju dulu ya"
"Okkkk"
Fara memakainya pakaian anggun malam ini. Layaknta sang putri. Ia menggunakan pakaina casula namun tetap berkesan cantik. Ia memakai dress selutut berwarna pich dengan balutan jeans coklat muda dan jilbab pich strawberrynya. Juga tak lupa ia pakai sepatu nike putih dan tas selempang putih abunya menambah kesan casual dalam dirinya.
Mereka pun pergi menaiki mobil. Selama perjalanan hanya ada suara obrolan dari keduanya. Apapun topiknya pasti mereka bicarakan. Jakarta sangat ramai mungkin karena malam minggu. Ya, padahla baru jam 20.00 tapi sudah seperti malam tahun baru. Begitulah kepadatan malam ibukota.

                           ❄❄❄

Setibanya mereka di cafe, mereka mencari meja kosong. Tepat di outdoor mereka menemukannya. Menikmati angin malam sembari memesan menu disini pasti menyenangkan bukan? Pelayan cafe datang menawarkan sejumlah menu yang disediakan. Pilihan fara yaitu caffe latte dan caramel cheese cake, sedangkan nada memesan white latte dan De crepes nya.
Sembari menunggu makanan datang, musik indah mengalun. Ternyata cafe ini benar benar bagus. Buktinya baru pertama buka saja sudah ramah yang berkunjung. Tak hanya itu semua fasilitas nya juga lengkap seperti menyediakan penyanyi. Namun, penyanyi itu menyanyikan lagu yang sangat cocok dengan suasana hati fara. Sehingga ia larut dalam buaian suara itu. Bahkan ia menitikkan air matanya dan membasahi pipinya.

Lost HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang