18.Broke Up?

4.2K 455 30
                                    

(Namakamu) tengah asyik membaca buku di perpustakaan yang terbilang cukup sepi ini. Tak lupa, ia juga menyingkap rambutnya kebelakang telinga setiap kali rambut itu terurai kedepan.

Seketika (Namakamu) teringat iqbaal Dan juga steffy.

Beberapa hari ini Iqbaal bertingkah sangat berbeda. Biasanya pada jam segini, Iqbaal akan menganggu (Namakamu) yang tengah asyik membaca buku dengan gombalan mentah nya. (Namakamu) bukanlah tipe gadis yang tidak peka akan keadaan. Tingkah Iqbaal sekarang ini seakan akan ingin menjauhkan dirinya dari (Namakamu).

Apa yang salah? (Namakamu) pacar-nya bukan?

Jujur, (Namakamu) tidak ingin kehilangan seseorang untuk yang kedua kali-nya. (Namakamu) sangat tidak suka bahkan enggan untuk merasakan kata 'kehilangan' itu.

Kedua, steffy. steffy belakangan ini bertingkah sangat aneh bahkan bisa dibilang kejam. Steffy selalu membully nya secara halus jika mereka berpapasan. Membuat (Namakamu) harus menahan malu akibat di tertawakan.

(Namakamu) tau kenapa steffy seperti itu. Itu karena Iqbaal. Ya. Iqbaal. Dan juga, karena dirinya.

(Namakamu) sudah tau semuanya dari steffy sendiri. Steffy mengatakan bahwa ia bersahabat dengan (Namakamu) hanya untuk merasakan bagaimana rasanya berteman dengan seorang pecundang.

Kejam, bukan?

Ingat saat steffy bersi-keras ingin menjodohkan (Namakamu) dengan teo? Itu steffy lakukan agar ia bisa dekat dengan Iqbaal lagi .

(Namakamu) tak habis fikir bagaimana bisa ia mendapatkan teman seperti itu. Jika dulu steffy yang jadi Moodbooster nya, kini steffy yang malah jadi pengkhianat sekaligus musuhnya.

"Pcd!"

Lamunan (Namakamu) terbuyar saat seorang siswi memanggilnya dengan jabatan itu lagi. Pcd? Itu adalah jabatan yang steffy buat dan kini sudah menyebar luas di seantero sekolah. PeCunDang.

(Namakamu) hanya bisa menatap datar siswi itu, terlalu membuang waktu dan tenaga jika membela dirinya agar tidak dipanggil pcd lagi. sedangkan yang ditatap mundur beberapa langkah kebelakang dan membersihkan tangan nya yang tadi menepuk bahu (Namakamu) dengan wajah 'jiji'

(Namakamu) yang melihat tingkah itu hanya menyipitkan matanya sekilas, "Apa?" Tanya (Namakamu) santai

"Iqbaal, dari tadi nyariin lo" ujar siswi itu, "ditunggu di rooftop" lanjutnya singkat lalu pergi

"Gemes banget gue sama loo! Rasanya pengen gue lindes pake becak roda truck!" Jerit (Namakamu) pelan dengan wajah gemes

(Namakamu) greget sendiri saat siswi itu sudah hilang, lebih baik seperti ini dari pada harus bertengkar

Bertengkar itu melelahkan. Apalagi sama pacar.

(Namakamu) segera mengembalikan buku yang ia baca tadi ke rak buku Dan segera pergi ke rooftop. Ia berharap Iqbaal menjelaskan apa yang terjadi sebelum ia meminta.

*

"Lama banget sih lo" ucapan sinis dari Iqbaal itu langsung menusuk hati (Namakamu) secara instan. Kenapa ini? Lo-gue?

"Baal, kamu kenapa?" (Namakamu) bertanya, namun tak dijawab Iqbaal. Iqbaal menatap arloji di tangannya sejenak lalu kembali menatap gadis didepannya

"Gue kasih lo dua pilihan" ujar Iqbaal dingin, (Namakamu) menggeleng kecil semakin tidak mengerti apa yang terjadi sekarang

"Baal, maksudnya apa sih? Kamu marah sama aku? Atau aku ada salah sama kamu? Atau ak---"

"Pilihan pertama" Iqbaal memotong ucapan (Namakamu), sontak tubuh (Namakamu) mendingin seketika

Iqbaal menghela nafas namun tak disadari (Namakamu) karena gadis itu tengah menunduk dengan wajah memerah menahan air mata,

"Kita putus"

(Namakamu) langsung mendongakkan wajahnya menatap lurus kedua bola mata iqbaal dengan sangat dalam, tak lupa air mata yang ikut menetes di detik saat Iqbaal juga menatap matanya. Namun tatapan itu kosong.

"Pilihan kedua, kita masih pacaran, tapi kalau siapapun nanya kita harus sama sama jawab kalau kita udah putus, dan gue juga ga bakal ngelarang lo mau ngapain, lo juga sebaliknya. lo pilih yang mana?"

Iqbaal bertanya. (Namakamu) tak percaya dengan apa yang Iqbaal ucapkan.

"Baal, kita omongin ini baik baik aja gimana?"

"Kalau ditanya jawab! Pilihan satu atau dua?"

(Namakamu) kembali menunduk. Apa Iqbaal begini karena steffy? (Namakamu) sangat yakin steffy bisa melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia mau.

"Dasar pcd, disuruh milih malah diam" desis Iqbaal, dan itu didengar (Namakamu). (Namakamu) melihat Iqbaal, wajahnya terlihat pasrah akan keadaan. Kini Iqbaal memang serius.

(Namakamu) menghapus air matanya lalu menatap berani pada Iqbaal

"Jadi selama ini lo cuma main main sama gue?" (Namakamu) mengganti kosa katanya. Terlihat samar mata iqbaal yang sedikit membulat namun (Namakamu) tidak perduli.

"Jawab aja pilihan yang tadi, susah banget kelihatannya"

Iqbaal berucap tanpa dosa, (Namakamu) mengepal pelan kedua tangannya

"Gue bakalan jawab, tapi biarin gue ngomong, emang lo kira mudah banget ha? Lo kira mudah milih pilihan begitu? padahal jelas jelas lo ga tau ada masalah apa. Coba lo di posisi gue, lo ga sadar cuma gue yang sayang sama lo pake hati, bukan sayang sama lo karena uang!"

(Namakamu) berucap panjang, namun itu belum berakhir. Badannya yang tadi dingin, kini sedikit gemetar

"Gimana kondisi hati lo pas tau Zidny selingkuh dari lo? Sakit? Atau lo malah bahagia? Gue tau, waktu itu gue cuma lo jadiin pelarian kan? Lo cuma mau gue jadi pelarian kan? Iya kan?!" (Namakamu) menaikkan nadanya diakhir kalimat. Emosi yang tadi ia tahan sedikit demi sedikit keluar

"Gue kecewa Baal! Ga pernah kan ada cewe kayak gue yang lo punya? Lo udah nginjek harga diri gue, malu maluin gue, tapi bodohnya gue tetap suka sama lo, dan sekarang balasan lo? Gue kira lo bener bener sadar ada gue, gue kira lo bener bener sadar kalau gue selalu ada buat lo, tapi ternyata? Baal, gue kecewa"

(Namakamu) menutup wajahnya dengan kedua tangannya lalu menangis lepas. Iqbaal sangat kejam. Baginya begitu.

"Gue Ga minta lo buat ngoceh gak jelas trus pake nangis segala, gue cuma minta jawaban lo pilih pilihan yang mana"

(Namakamu) benar benar tak habis fikir, Iqbaal masih saja memikirkan pilihan bodoh itu?. Kali ini (Namakamu) yang merasa bodoh, menangis didepan pria yang sama sekali tidak peduli padanya

(Namakamu) mengadahkan wajahnya. Mata nya yang sembab itu membuat sedikit perasaan bersalah muncul. Namun ia harus tetap pendirian

"Gue ga milih apapun"

Iqbaal melengos, meskipun lengosan itu terdengar di buat buat
"Karena gue sama lo, gak pernah ada hubungan apapun" ucapan datar dan dingin itu menjadi ucapan penutup karna Setelah itu (Namakamu) segera berbalik badan dan berjalan dengan santai meninggalkan rooftop dan juga Iqbaal yang diam mematung

Kini rooftop akan menambah luka di hatinya setiap kali ia ketempat ini nantinya.

*****

Waw
Gimana

Kurang panjang?
Ini udah panjang banget lohh
Kalo feel nya ga dapet gue minta maaf ya
Masih belajar buat yang begituan

Btw AMOUR cover baru :v dan yang buat gue sendiri, jadi maaf kalau kurang enak di pandang ^^

Btw, kalian tau kan AMOUR itu artinya apa dan dari bahasa apa?

-Manda yang udah bener bener gabasar masuk SMA baru supaya bisa dapet doi baru walaupun ga pernah jadi pacar ntar :v

Amour / I.dTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang