(Namakamu)'s Pov
Aku menghapus air mata sambil melangkahkan kaki ku dengan cepat di koridor kelas ini. Aku mulai kesal sendiri karena air mata ku tak kunjung berhenti. Seakan-akan aku merasa benar benar sakit hati.
Untuk apa aku sakit hati dengan dia? Dia yang tidak mencintaiku? Dia yang hanya main main padaku? Dia bukanlah orang yang tepat yang bisa membuatku begini. Seharusnya bukan dia!.
Aku tadi sudah ke toilet, untuk melepaskan seluruh amarah ku. Semuanya aku keluarkan. Mulai dari emosi marah, kecewa, hingga sedih, namun tak ada gunanya karena air mata menyebalkan ini masih ada di wajahku.
"Ngapain lo nangis pcd?"
Aku berhenti berjalan saat mendengar suara itu. Suara cewek yang pernah sangat sangat baik padaku, suara cewek yang pernah bilang bahwa ia bangga memiliki sahabat seperti ku, suara yang selalu membuatku melupakan sejenak masalahku. Namun kini? Suara itu malah membuatku enek mendengarnya.
"Apa peduli lo?" Tanya ku dengan nada dingin juga datar, dia malah terkekeh sinis. Tidak ada yang lucu tapi dia tertawa.
Dasar cewek miring.
"Kasian yang diputusin Iqbaal, uuu" dia meledek, ia tertawa lalu diikuti teman temannya yang tak kalah menyebalkan.
Dia belum tau ya? Kalau tidak ada kata kata putus diantara aku dan Iqbaal karena aku dan pria itu tidak pernah menjalin apapun.
"Ada lagi? Kalau ga ada gue pergi, lama lama lo bisa stres kalau ngomong sama gue" ucapku santai lalu membuang muka padanya, dapat ku dengar lengosan nya
"Yang ada lo kali yang stres, kan lo ga suka di panas-panasin, lo juga baru putus sama pangeran lo, ih jijik gue pake nyebut pangeran segala"
Aku menatapnya dengan alis naik satu. Pertanda bahwa aku ingin meledeknya namun dengan wajah yang jaim
"Kalau sama lo sih gue gabakalan panas, soalnya lo sendiri udah panas duluan kalau ngeledekin gue" aku menambahkan nada meremehkan di dalam kalimatku, "secara kan, lo sendiri juga suka sama iqbaal. Tapi yang dapet duluan gue. Gue ga perawatan kayak lo aja Iqbaal udah suka sama gue, apalagi perawatan? kasian deh" aku tertawa lepas didepannya, juga didepan temannya yang hanya diam
Lihat saja ekspresinya sekarang, dia berdiri dengan muka masam juga muka merah menahan amarah, dia sempat memperingatkan ku untuk waspada namun aku hanya memandang kearah lain, seakan-akan dia tidak berbicara padaku.
Dia menghentakkan kakinya kesal lalu pergi, di susul teman-nya."Cari masalah sama gue, ya gue embat" aku mungkin sudah dianggap gila karena bicara sendiri ditambah nyengir sendiri.
Aku tersadar. Bahwa air mata menyebalkan itu kini tidak mengalir lagi. Aku harus berterimakasih pada steffy, berkat dia aku tidak menangis lagi. Tapi males ah, makasi sama orang begitu? Gak kebayang.
Berarti, aku harus rajin rajin berantem sama steffy supaya aku lupa kalau aku harus nangis karena ga bisa move on.
Aku melangkah kan kaki menuju kantin. Ternyata menangis itu juga bikin lapar.
Setelah aku memesan, aku mengambil posisi di pojokan kantin. Meskipun kantin tidak terlalu ramai, aku malas duduk di tengah dan menjadi pusat perhatian.
Saat pesanan ku datang, aku melihat gerombolan Iqbaal juga datang. Tuhan.. Iqbaal sangat tampan
Lah? Aku menepuk jidatku. Aku memang tidak pernah bisa marah padanya. Dia melihatku yang tengah menatapnya intens. Aku ingin mengalihkan pandanganku namun sulit.
Rasanya aku sangat bahagia ditatap terang terangan seperti itu oleh cogan.
Aku ingat lagi, aku kan tadi sudah bersikap kasar padanya. Tentu saja dia saat ini sudah benci padaku. Dan, meskipun aku menganggap aku tidak ada hubungan apapun padanya, tetap saja statusku Mantan-nya.
Kebanyakan, orang yang putus secara tidak baik-baik seperti ku tadi akan berakhir dengan saling benci. Aku harus mulai terbiasa kembali di benci olehnya.
Aku mengambil sendok dan garpu lalu mengaduk aduk makananku. Aku kembali melihat ke arahnya, ternyata dia masih menatapku. Aku jadi salah tingkah sendiri
"Hai (Namakamu)!" Dia menyapaku dengan hangat. Membuat beberapa temannya ikut menatap ku juga, meskipun hanya sekilas
Tunggu, dia tadi Menyapaku?! Tapi aku sama dia kan.....?
Duuh
Mau dia apasih?
****
Yehaaa
Ga terasa lebaran udah dekeeet
Gue dapet THR lagi gak ya? :'vBtw, pada tau gak cerita gue yang different itu? Gimana kalau gue ubah pemainnya pake nama orang? Kayak Iqbaal pemerannya jadi ManuRios trus namanya nama normal? Sama kayak si (namakamu)?
Minta pendapatnya yaa. Gue juga sekalian pengen ngedit, soalnya pas gue baca ulang banyak part yang kecepetan atau terlalu lambat. Wkw
Sekian bacotan gue :v
-Manda yang gak sabar pen lebaran
,
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour / I.d
Fanfic"Tau kok, ini udah mainstream banget, tapi rasa sakitnya itu yang ga mainstream"-(Namakamu) "Maafin gue,"-iqbaal Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak benar benar mencintai mu? Rumit, mungkin. Written by @amndaxidr Simple cover by myse...