Part 15

6.7K 291 21
                                    

"KAAAAAAKKK, KEMBALIIIN ES KRIM GUEEEEEEE"

----

Matahari masuk melalui celah cendela kamar menerobos masuk tanpa permisi. Aku menggeliat di ranjang putihku dan segera masuk ke kamar mandi.

Melihat jam menunjukkan pukul setengah tujuh dan aku segera turun dan berjalan menghampiri mama, papa, dan kak Mesh.

"Hai pa, ma, kak" ucapku dengan riang gembira.

"Hai, Kirana. Sini duduk mama masakin nasi goreng kesukaan kamu." Ucap mama sambil meletakkan sepiring nasi goreng yang masih hangat didepanku. Aku langsung menyendoknya dengan lahap ke mulutku.

"Jadi..." ucap papa membuka percakapan. Tampak wajah serius diwajah papa yang ingin mengatakan sesuatu.

"Apa kau bertengkar dengan Dion Kir?" Tanya papa yang membuatku menghentikan aksi makanku.

"Tidak, memang kenapa?"

"Oh, tidak. Entahlah papa merasa saat Dion kemari kemaren dia menggerutu kesal di hpnya, entah dia seperti memaki maki. Papa pikir itu ada.hubungannya denganmu" kata ayah panjang lebar.

"Dan aku mendengar nama Tony tersebut. Apa itu saingan Dion?"

"Apa?" Tanyaku mendengar perkataan kak Mesh tentang Dion. Tapi aku tak merasa dia aneh kemarin.

"Iya, saingan Dion memperebutkanmu" jawab kak Mesh dengan nada jahilnya. Kurasa dia mulai kumat. Aku hanya memutar mataku kearahnya yang disambut dengan kekehannya yang menyebalkan.

"Tidak, aku tidak ada masalah dengannya. Bahkan kemarin dia membelikanku es krim. Dan untuk Tony, dia adalah teman, ya teman sekelompok dan kebetulan kamu kelompok." Ucapku panjang lebar.

"Dan sepertinya Dion akan punya-"

"Kakaaakk" ucapku merengek kepadanya agar tak mengatakan hal yang tidak tidak.

"Sudahlah habiskan makanan kalian. Dan jika kamu Kirana ada masalah, selesaikan dengan kepala dingin oke? Jangan membiarkan masalah tambah panjang."

"Iya ma." Ucap Kirana sambil meminum airnya.

"Kirana berangkat. Da ma pa kak" pamitku kepada mereka dan aku masuk menuju mobil.

* * * *

Kirana berjalan memasuki kawasan sekolah. Berpapasan dengan mobil.yang sudah dihafalnya masuk kedalam kawasan sekolah.

Dion.

Kiranapun melaju terus sampai kekelasnya dan duduk seperti biasanya. Menghampiri meja temannya. Laras dan Dea.

"Hai guys!"

"Whoaa Kirana. Kemaren gue denger lo sama si Tony itu ya. Ngapain aja? Cerita cerita!" Ucap Dea dengan semangat menuntut untuk diceritakan. Dan berpapasan dengan itu, Dion masuk ke kelas Dan tanpa sengaja mendengar Kirana dengan kawan kawan sedang menceritakan pengalaman bersama Tony itu.

Seketika tangannya mengepal dan entah rasa tak enak mengelilinginya dan rasanya ingin memarahi siapa saja yang bersamanya sekarang ini. Apa Tony sebagus yang mereka ceritakan itu?.

Kirana melihat Dion keluar dari kelas dengan tangan menggepal.

Apa dia kebelet jadi dia mengepalkan tangannya?

Tanda tanya menghiasi kepalanya dan secara Kirana itu kepo dia keluar untuk mencari Dion. Dan apa yang terjadi dengan si Dion.

"Guys, gue keluar sebentar."

"Mau kemana? Ikutt" ucap Laras yang dibalas dengan gelengan Kirana.

"Gue mau kekamar mandi, lo mau ikut?" Tanya Kirana Dan seketika dibalas dengan gelengan Laras dengan Dea.

Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang