"Yodah yuk Kir! Bye guys." Ucap Tony seraya menarikku menuju parkiran dan menuju perpus.
Tony mulai menjalankan mobilnya meninggalkan halaman sekolah menuju perpus kota. Diperjalanan mereka terlihat diam tak berbicara sedikitpun. Hanya hening menyelimuti mereka berdua.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di perpus.
"Lo mau cari buku apa?"
"Eh, buku serah lo deh, gue nurut."
"Lah, elo kan yang ngajak kesini, kenapa gue yang disuruh milih?"
"Ya gapapa. Cuma pingin tau selera lo kayak gimana."
"Oh, oke"
Kirana mulai mencari buku yang ia sukai. Sungguh, sejujurnya dia tak tau apa yang ia sukai dalam hal buku novel atau sejenisnya. Dan pada akhirnya, ia memilih sebuah novel yang sangat terkenal di dunia, Harry Potter.
Kali ini dia mengambil bagian kesukaannya di serial novel Harry Potter, yaitu Harry Potter and The Deathly Hallows. Ya, novel karangan J.K. Rowling ini memang favoritnya sejak ia menginjak middle school di tahun pertama. Entah seperti terhanyut dalam cerita, ia sampai mengoleksi benda benda apapun tentang Harry Potter.
"Kirana, udah selesai?" Tony menghampirinya dengan 5 tumpuk buku di tangan kirinya. Kirana nengangguk dan segera mengambil salah satu serial novel yang dipilihnya.
Merekapun duduk berhadapan di salah satu meja yang disediakan di dalam perpus tersebut. Diletakkannya buku pilihannya dan kemudian diikuti Tony duduk di depannya.
"Rupanya lo salah satu pecinta Harry Potter?" Tanya Tony sembari terkekeh dengan menatap buku yang ada di depan Kirana.
"Karena gue gatau apa apa tentang buku, jadi gue milih kesukaan gue dulu."
"Gue pastiin lo dulu adalah kutu buku yang sering mampir ke perpus?"
"Eh, iya sih. Dulu gue sering kesini bareng kakak gue. Tapi sekarang udah jarang soalnya udah sibuk dengan kegiatan sendiri sendiri. Kok lo tau gue dulu kutu buku?" Tanya Kirana.
"Yaa,, dari sikaplo sih udah kelihatan. Mana ada anak yang minat baca buku setebel itu kalo bukan yang namanya anak kutu buku. Tapi yang gue anehin, kenapa sikaplo sekarang mirip preman pasar?" Goda Tony.
"Hahahah, bisa aja lu Ton. Gue jadi gini karena gue ketua osis. Harus tegas dan berwibawa." Jelasnya dengan bangga.
"Yaaah terserah lo dah. Dan untungnya lo gak keikutan pake kacamata mirip Harry Potter disitu" ucap Tony sambil menyatukan unjung jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk sebuah lingkaran dan menghadapkannya kedepan dua matanya memperagakan dia sedang memakai kacamata.
"Hahaha, rese juga lo ternyata. Itu apaan yang lo bawa?" Tanya Kirana.
"Ohh, ini. Ini adalah koleksi buku karangan R.L. Stine. Dia kayak penulis cerita horor gitu dalam bentuk koleksi yang berbeda dan tokoh yang berbeda pula. Jadi disini gue pingin cari yang belum gue baca" Jelas Tony sambil menunjuk bukunya.
"Ooh, keren tuh horor. Jadi kita beda genre dong. Lo horror gue fantasi." Jelas Kirana dengan terkekeh ringan.
"Yaah gapapalah. Bisa aja kita tukar cerita. Ngomong ngomong, gue mau tau cerita Harry Potter ini gimana? Lo bisa dong cerita sama gue?"
"Yakin mau gue ceritain yang ke-7 langsung? Gamau yang pertama dulu?"
"Gapapa lah, gue males baca segitu.tebelnya. Hehehe" ucap Tony meringis melihat buku setebal itu didepannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/68875219-288-k833304.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis
ComédieHey! Siapa yang ingin hidup sengsara? Kirana Dewi Alexandra, adalah seorang ketua osis yang tegas dan berwibawa. Tetapi tak disangka setelah kedatangan makhluk yang ia sebut 'pembawa sial' berhasil mengacaukan harinya. Dion Sastro Devano, adalah mur...