Kirana, melintasi lorong dengan membawa buku tebalnya. Bukan, bukan karena dia rajin. Itu karena dia lupa mengembalikan buku perpus yang dia pernah baca sampai batas waktu yang ditentukan.
Pasti orang mengira dia adalah gadis kutu buku, gadis perpus dengan kacamata bertengger di atas hidungnya. Nyatanya dia hanyalah gadis biasa yang sekarang sedang keberatan membawa buku buku tebal yang sudah dibacanya.
"Kak Kirana,"
"Apa?!"
"Dih, jan marah marah kak, nanti cepet tua"
"Jangan banyak ngomong deh, ada apa cepet!"
"Ini kak, kakak tau nggak?"
"Gak!"
"Ini ada kiriman bunga kak," sambil mengangkat tangannya tinggi kearah kirana. Kirana mendengus kesal.
"Mana gue bisa ambil coba, galiat gue lagi bawa buku tebel!"
"Eh, iya ya kak" sambil meletakkan jarinya di dagu dengan berpikir2.
"Mau aku bantuin nggak kak?" Mata Kirana langsung berbinar mendengar ucapan adik kelasnya.
"Beneran dek!" Ucap kirana antusias seraya meletakkan tumpukan buku di kursi samping.
"Iya, nih tolong pegangin bunganya dulu."
Kirana pun mengambilnya dengan tatapan biasa saja.
"Maka- LOH DEK KATANYA BANTUIN?!"
"Maaf kak, minta bantuan sama kak dion aja ya... Dadah" teriak adik kelas itu lalu lari sekencang kencangnya. Menghindari lawan bicaranya barusan yang sudah mengepul asap.
Kirana lalu menenangkan dirinya bersabar dan lalu kembali mengangkat buku tersebut.
* * * * * * * *
"DENDA?!"
"Iya! Salanya sendiri sapa suruh ngembaliinin telat." Sambil menata kembali riasannya.
"Yaudah, dendanya berapa bu?"
"Tenang, hari ini kamu kasih diskon, 20.000"
"APA?! Kok mahal bu?!"
"Yaiya! Emang kamu pikir ini sekolah nenek moyang mu apa!? Saya disini udah lama jaga disini. Dan kamu tau saya janganya sendiri. Ingat SENDIRI! Kamu gatau rasanya sendirian disini."
Ucap ibu penjaga perbus dengan memegangi dadanya seperti patah hati.Ah, gajadi beli eskrim nanti pulang
Dengan berat hati uang sakunya diberikan dengan iba dan langsung disaut sama penjaga perpusnya.
"Nah gini kan mantab" sambil mengacungkan ibu jarinya.
Dan..
Kring...
Bel berbunyi, rasanya malas untuk kekelas sekarang. Ah, mending dia disini sampai jam istirahat nanti.
Berjalan dengan gontai, mencari buku setebal mungkin. Kemungkinan dia akan tertidur di perpus nanti. Ditariknya kursi perpus lalu dia memasang headset ke telinganya lalu tertidur pulas.
* * * * * * *
You don't know o-ow
You don't know you beautiful u-ul
Thats what makes you beautiful
Na nanana nanana nanana
Nananana nana-
Tiba tiba ditengah konser itupun ada guncangan seperti ada gempa.
Tidak..tidak
Jangan ada gempa

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis
HumorHey! Siapa yang ingin hidup sengsara? Kirana Dewi Alexandra, adalah seorang ketua osis yang tegas dan berwibawa. Tetapi tak disangka setelah kedatangan makhluk yang ia sebut 'pembawa sial' berhasil mengacaukan harinya. Dion Sastro Devano, adalah mur...