Matahari tak terlihat begitu jelas. Udara dingin masih menyelimuti area pondok. Rintik hujan terus gemercik tak henti dengan kabutnya. Jam dinding menunjuk pukul 5 pagi.
Ruangan yang sedari tadi kosong tak berpenghuni menyeruakan detik-detik di atas sana.
Hingga Hyungwon muncul dan mulai meng-pack barang.
Bergegas untuk menjemput Monhae dalam keadaan apapun.
"Hyungwon ah jebal, tunggulah di sini sebentar. Hujan akan reda"
"Sampai kapan? Kau dengar sendiri Halmeoni itu mengatakan hal yang tidak-tidak"
"Geundae kenapa kau cemas"
Hyungwon berhenti dengan aktifitasnya dan menatap Jooheon marah, "Aku tak menyuruhmu ikut pergi denganku ke atas. Tapi, bisakah kau peduli pada Monhae tentang keadaanya saat Shownu hyung mengatakan padaku di telpon. Kau satu-satunya teman yang dapat ku percaya dan terima kasih mau menenaniku."
"Aninde. Bukan itu maksudku." Hyungwon masih berdebat dengan Jooheon, yang tak lama Shownu muncul dengan tas terakhir yang ia bawa dan mengajak Hyungwon pergi.
Nenek pemilik pondok menghentikan langkah mereka. Masih terus memperingati jika akan ada hal buruk yang terjadi. Tapi mereka tetap bersih kukuh untuk pergi.
Hingga terakhir kali membantu mereka dengan memberi petunjuk jalan.
"Baiklah, jika kalian terus ingin pergi. Pergilah. Cucuku akan membantu kalian untuk kesana dalam kabut, dia mengerti arah jalan"
"Aku akan menemani kalian ke sana" imbuh sang cucu memberi salam terakhir meninggalkan neneknya dan Jooheon.
.
.
.
Kabut tak berhenti mengelilingi mereka. Mengharuskan untuk berkendara sepelan mungkin. Tak banyak percakapan yang dapat mereka mulai untuk mengisi ke heningan. Bahkan udara dingin tak hentinya merasuk pada tubuh mereka dan berkali-kali membuat mereka menggigil."Aku tak melihatmu dari pertama aku datang. Apa kau tak tinggal dengan Halmeoni?" Tanya Shownu pada cucu sang nenek.
"Ne. Aku tinggal di pedesaan yang agak jauh dari pondok halmeoni. Tapi setiap minggu aku datang untuk menemaninya."
"Kenapa ia tak ikut denganmu?"
"Pondok itu peninggalan harabeoji sebelum meninggal"
"Ah mian"
"Gwaenchana"
"Neo ireumun mwohaeyo?"
"Kihyun imnida."
"Ah geurae, aku Shownu dan dia Hyungwon. Terima kasih sudah menemani kami, Kihyun"
"Ne gwaenchana"
Mereka terlihat kikuk setelah membahas keluarga cucu sang nenek.
"Kakek meninggal di atas sana, saat menyelamatkan beberapa pendaki 3 tahun lalu"
Hyungwon menatap Kihyun di sampingnya dan kembali melihat arah jalanan.
"Wae?"
"Ada pihak keluarga datang pada pondok kami dengan menangis saat terakhir para pendaki meninggalkan beberapa barang mereka. Mereka meminta tolong pada polisi setempat tapi tak ada yang berani untuk pergi. Hingga kakek pergi untuk mencari mereka."
"Laluㅡ?"
"Kakek menghilang. Beberapa tubuh yang terpisah berada di dekat perbatasan desa dengan hutan terlarang itu setelah 3 hari berlalu"

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR
Misterio / SuspensoApa yang kalian tau tentang percaya pada suatu hal yang tak pernah kalian lihat?