JUSTIN
Faith Edwina. Gadis yang ada di hadapanku ini benar-benar menarik. Aku telah mencaritahu tentangnya sudah sejak beberapa bulan yang lalu. Ibunya termasuk salah satu pasien yang sering datang ke rumah sakit ini dari 5 bulan yang lalu. Dan hampir dua bulan ini Ibunya menetap di rumah sakit. Aku melihat identitasnya ketika salah satu suster di rumah sakitku sedang menanganinya. Fotonya yang terselip di belakang kertas regitrasi membuatku pangling. Aku tertarik dengannya ketika aku melihat wajah tanpa dosanya yang tersenyum ke arah kamera. Dari tampangnya yang polos itu aku menemukan sesuatu yang tersembunyi darinya dan memutuskan untuk mencaritahu lebih lanjut tentangnya. Ternyata hal-hal yang kutemukan darinya menunjukkan bahwa ia adalah gadis yang memiliki kehidupan yang hambar dan membosankan. Segala tentangnya yang umum telah kuketahui dari orang suruhanku. Mengapa aku mencaritahu tentangnya? Karena ialah yang terpilih.
Dengan menjadi seorang dominan bermodal materi serta wajah yang superior, pastilah gadis-gadis di luar sana akan bertekuk lutut dengan mudahnya di hadapanku. Sejak awal, mereka dengan mudahnya menyerahkan dirinya padaku hanya demi kekuasaan dan uang, gadis-gadis bodoh, mereka hanya kumanfaatkan sebagai pemuas nafsu semata. Tidak dengan cara yang normal, aku senang melihat orang lain kesakitan. Aku ingin melihat wajah-wajah gila harta itu menjerit penuh kesakitan dan penderitaan di bawah kuasaku. Tapi aku ingin mereka menyerahkan diri mereka secara sukarela tanpa ada paksaan. Dan aku telah berhasil mengambil 9 gadis di luar sana menjadi seorang submisif. Mereka menginginkanku, mereka melakukan apa yang kukatakan dengan sukarela, dan mereka menandatangani kontrak perjanjian yang bisa dikatakan tabu bagi orang normal. Tapi bagiku ini normal. Aku tidak ingin menjalani sebuah hubungan berdasarkan cinta karena cinta hanya akan membuatmu lemah. Aku tidak pernah jatuh cinta dengan siapa pun. Aku tidak pernah mencintai orangtuaku. Mungkin, ya, aku pernah mencintai mereka. Dulu, sebelum mereka bercerai dan hanya tinggal bersama Ayahku. Saat itulah aku membenci hal yang berhubungan dengan cinta. Hatiku mengeras, tidak akan ada yang bisa meluluhkannya, sama dengan gadis di hadapanku ini. Jangan harap aku tertarik padanya karena aku merasakan getaran itu. Aku tertarik padanya hanya karena ia memiliki tubuh yang mengundang lebah jantan untuk berkumpul dan mengurumuninya. Dan ia hanyalah seorang calon submisif yang akan menandatangani kontrakku.
Faith menggoyang-goyangkan kedua kakinya di bawah meja makan restoran yang kami kunjunginya. Ia tidak seperti pegawai resepsionis di sebuah hotel mewah. Ia seperti anak kecil yang sedang menunggu Ibunya pergi ke toilet. Dari tadi ia tidak melihat ke arahku, mungkin ia terintimidasi. Aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari mata cokelat dan rambut cokelat madunya yang masih tersanggul. Tanganku gatal ingin sekali menggerai rambutnya.
"Apa pekerjaan kakakmu?" Aku membuka percakapan. Kakaknya memiliki tubuh yang besar serta dengan tattoo yang terhias di sekujur tangannya. Persis seperti mafia Jepang. Tidak begitu menakutkan bagiku. Faith yang tadinya menoleh ke sebelah kanan langsung menatapku. Ia mengangkat kedua alisnya.
"Oh," desahnya. "Dia hanya seorang buruh di sebuah pembangunan rumah. Tidak ada yang istimewa," jawabnya memberikan senyum paksa.
"Berapa upah yang ia dapat setiap harinya?"
"Ia dibayar per minggu. 500 dollar per minggu,"
"Dan kalian bisa hidup dengan uang 2000 dollar per bulan?" Aku tertarik. Dengan keadaan ekonominya yang bisa kukatakan tidak begitu banyak, atau rendah, aku bisa menawarkan kontrak yang sama yang mengikatku dengan wanita-wanitaku sebelumnya. Gadis itu menganggukkan kepalanya. Aku menghela nafas panjang. Restoran Italia milik Joe Bastianich tampak mewah. Aku menyukai masakan-masakan yang ia buat. Atau bisa kukatakan, chef yang memasak di restoran ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Mistakes by Herren Jerk
RomanceJustin membutuhkan seorang submissive. Dia bertemu dengan seorang gadis polos bernama Faith Edwina. Sebenarnya Justin adalah seorang psikopat yang kejam. Justin meminta Faith untuk tinggal di rumahnya karena ada sesuatu hubungan antara ibu Faith den...