"Maaf, aku ingin bertanya. Apa Nona Shin Hye Sung menginap di hotel ini?" tanya JB tak sabar.
Resepsionis itu mengangguk mantap, "Benar, Tuan. Nona Shin Hye Sung baru saja kembali tapi kemudian dia pergi lagi." jawab si resepsionis saat melihat Hye Sung pergi dengan terburu-buru beberapa menit yang lalu.
"Kau tidak tahu dia pergi ke mana?" tanya JB ingin tahu.
Resepsionis itu menggeleng pelan, "Sepertinya mencari sepasang sumpit yang hilang." jawab si resepsionis tanpa curiga.
"Sumpit?" ulang JB bingung.
Dia baru saja akan pergi mencari Hye Sung saat sebuah ide muncul di kepalanya."Apa Nona Shin Hye Sung tidak menitipkan sesuatu di sini?" tanyanya penasaran.
Resepsionis itu mengangguk mantap.
"Sebuah kotak berukuran sedang. Tapi Nona Shin berpesan hanya boleh menyerahkan kotak itu pada seseorang bernama Soon Dong jika Nona Shin sudah check out dari hotel ini." jawab si resepsionis itu."Aku tidak akan mengambil kotak itu. Aku hanya ingin melihatnya saja. Di dalam kotak itu, ada sesuatu untukku." jawab JB percaya diri, seolah-olah dia sudah tahu jika Hye Sung akan memberikan sesuatu untuknya.
"Tapi..." resepsionis itu tampak ragu.
"Aku akan membukanya di hadapanmu." potong JB tak sabar.
"Tapi anda siapa?" tanya si resepsionis.
"Produser Musik JB. Aku memenangkan penghargaan musik tahun ini, kau tidak mengenalku?" JB balik bertanya.
"Maksud saya, apa hubungan Anda dengan Nona Shin?" tanya si resepsionis memperjelas pertanyaannya.
"Aku adalah calon suaminya." jawab JB dengan percaya diri.
"Amin..." lanjutnya dalam hati.
"Hei, bukankah ucapan adalah doa? Jadi aku tidak berbohong kan?" tambahnya dalam hati.Resepsionis itu tampak ragu tapi kemudian menurutinya. Dia mengeluarkan kotak sedang yang dititipkan Hye Sung padanya lalu memberikannya pada JB.
"Terima kasih." jawab JB senang lalu membuka kotak itu dengan hati berdebar kencang.
Dan begitu tutup kotak itu terbuka, apa yang diucapkan Ui Bong terbukti benar. Kumpulan surat ada di sana, dengan semua nama teman-teman mereka tertulis di sana.
JB tidak tertarik pada yang lain, dia dengan terburu-buru mencari surat yang ditujukan untuknya.
Setelah mencari selama beberapa menit akhirnya dia menemukan apa yang dicarinya. Sebuah amplop berwarna putih yang bertuliskan namanya "Dear JB" tertulis di amplop.
JB mengangkat amplop itu dan menunjukkannya pada si resepsionis, "Lihat! Aku hanya mengambil milikku saja. Yang lain aku tidak mengambilnya. Surat ini ditujukan untukku, jadi kurasa aku berhak mengambilnya, benarkan? Sekarang atau besok, bukankah sama saja?" tanya JB meminta konfirmasi.
Resepsionis itu mengangguk tak yakin dan hanya menjawab "Baiklah, Tuan. Sekarang atau besok, saya rasa tak ada bedanya." dia menyetujui walau tampak tak enak karena membuka kotak itu tanpa seijin Hye Sung.
"Terima kasih." jawab JB lalu segera keluar dari dalam hotel itu menuju mobilnya diparkirkan.
Dia berencana akan membaca surat itu di dalam mobilnya sambil menunggu Hye Sung kembali.
Bagi JB, tak ada lokasi menunggu yang lebih tepat selain di depan pintu masuk hotel, kan? Karena dengan begitu, dia bisa melihat Hye Sung saat gadis itu masuk ke dalam hotelnya untuk berkemas.
JB merobek amplop itu dan mulai mengeluarkan surat di dalamnya.
Kertas itu tampak bergelombang, seperti terkena air yang kemudian mengering secara alamiah.
Di dalam mobilnya, dengan diiringi tetes hujan yang turun dari langit yang kini membasahi jendela mobilnya seraya mendengar lagu ciptaan Hye Sung, JB mulai membaca surat yang ditulis Hye Sung untuknya.
"Apa dia menangis saat menulis surat ini?" tebak JB lalu mulai membaca suratnya.
Hanya bagian pertama saja, sudah mampu membuatnya berkaca-kaca.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Shooting Star - JB GOT7 (Dream High 2 After Story - END)
FanfictionNOTE : PRIVATE !!! HANYA UNTUK FOLLOWERS. Dream High 2 After Story. GOT7 Fanfiction Inspired by : Dream High 2. Cast : Im Jae Bum GOT7 as JB (Jang Woo Jae) Kang Sora as Shin Hye Sung All GOT7 Members as Themself Sinopsis : "You are always a shiny a...