Chapter 23 : When I Cannot Sing

545 40 8
                                    

"Hye Sung-ah, aku tahu kau sedang melihatku dari sana. Bukankah kau bilang, kau ingin melihatku bernyanyi di atas panggung sekali lagi? Sekarang aku sudah ada di sini." JB berkata lembut seraya mengarahkan pandangannya ke arah kerumunan penonton.

"Aku akan bernyanyi untukmu. Berjanjilah kau takkan pergi sebelum aku selesai menyanyikan laguku." Lanjut JB lembut seraya tetap mengedarkan pandangannya ke arah ribuan penonton yang memadati gedung konser itu.

"Terima kasih. Terima kasih karena kau telah menjadi satu-satunya orang yang sangat peduli pada mimpiku. Terima kasih telah membantuku mengembalikan mimpiku yang sempat hilang." JB mengucapkan rasa terima kasihnya dengan setulus hati.

"Terima kasih karena kau, akhirnya aku bisa kembali ke atas panggung. Walau hanya semalam, aku benar-benar berterima kasih padamu." JB mengucapkan beberapa kata lebih dulu sebelum menyanyikan lagunya.

"Aku akan menjadi JB yang kau inginkan. Aku akan menjadi JB yang bersinar terang bagai bintang di langit malam. Aku akan menjadi JB yang dulu, JB yang selalu kau banggakan." Janji JB dengan mantap.

"Aku pasti akan membuatmu bangga padaku. Untuk satu-satunya Fansku yang paling setia, untuk satu-satunya Fansku yang tak pernah meninggalkan aku walau aku terjatuh ke lembah yang terdalam. Shin Hye Sung, Saranghae..." lanjutnya lagi.

"Lagu yang akan kunyanyikan adalah lagu ciptaan dari komposer Kelas Dunia, Shin Hye Sung. Judul lagu ini adalah "When I Cannot Sing". Lirik lagu ini sangat cocok untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam hidupku, menunjukkan padaku bahwa sang pencipta lagu ini memang sangat peduli padaku." Ujar JB dengan mata berkaca-kaca.

"Gomawo, Hye Sung-ah...Kaulah yang terbaik yang pernah diberikan Tuhan padaku. Aku sama sekali tidak menyesal walau aku telah kehilangan mimpiku saat aku memilihmu." Lagi, JB mengutarakan perasaannya di atas panggung.

"Andai waktu berulang 100 kali, aku akan tetap memilih jalan yang sama. Aku menginginkanmu, lebih dari keinginanku untuk berdiri di atas panggung besar." JB mengakhiri kalimat pembukanya dengan mata berkaca-kaca.

Member GOT7 yang masih berdiri di atas panggung tampak terharu mendengar kata-katanya begitu juga dengan barisan penonton di bawah sana.

"Lakukan yang terbaik, kawan. Untuk Shin Hye Sung dan untuk semua penonton yang hadir malam ini." ujar Jae Bum memberi semangat seraya menepuk pundak JB pelan.

"Lakukan juga untuk kami, karena kau adalah bintang tamu special kami malam ini." lanjut Jackson sambil tersenyum.

"Ingatlah. Saat kau berdiri di atas panggung, kendali ada di tanganmu. Manfaatkan itu dengan baik." Bisik Jae Bum lirih sebelum akhirnya memberi tanda pada semua membernya untuk meninggalkan panggung itu.

"Mari kita sambut bintang tamu special kami malam ini, JB from I:dn." ujar Mark dengan lantang seraya melangkah pergi ke belakang panggung diiringi tepuk tangan penonton yang begitu meriah.

JB mengangguk berterima kasih atas kesempatan yang mereka berikan dan memberi tanda pada staff di belakang layar untuk mulai memutar musiknya.

Sebuah irama lembut sebuah nada mengalun pelan. Lampu kembali padam dan hanya menyisakan sebuah sinar berwarna biru yang mengarah pada JB, the Shooting Star, sang "bintang jatuh" yang mulai mendapatkan kembali cahayanya.

"Naega modeun geol ih reodo
(Bila aku kehilangan segalanya...)
Nae in giga tteorojyodo
(Bila popularitasku menurun...)
Deo ihsang norae mothago
(Bila aku tak bisa menyanyi lagi...)
Dareun jigobeul gajyodo
(Bila aku mendapatkan pekerjaan yang berbeda...)
Nara neun iyu maneuro
(Akankah kau masih bersedia...)
Nal gyesok saranghae julsu inni
(Mencintaiku seperti apa pun diriku saat itu?)." JB mulai menyanyikan lagu ciptaan Hye Sung dengan penuh penjiwaan.

Shooting Star - JB GOT7 (Dream High 2 After Story - END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang