Chapter 21 : New Dreaming

543 40 4
                                    

"Ini. Untukmu." ujar Jae Bum pada JB seraya menyodorkan 2 lembar kertas di atas meja saat mereka berjanji bertemu di sebuah restoran mewah di kota Seoul.

JB mengambil kertas itu dengan bingung lalu mulai membacanya dan mengetahui jika ini adalah sebuah lagu.

"Sebuah lagu?" ujar JB penuh tanda tanya.

"Shin Hye Sung memintaku menyerahkan ini padamu. Lagu itu dia yang menciptakannya. Dia menciptakan lagu itu khusus untukmu." Ujar Jae Bum, menyampaikan pesan Hye Sung.

"Dia ingin kau menyanyikannya di atas panggung konser itu. Shin Hye Sung akan datang. Dia bilang padaku dia bahkan sudah membeli tiketnya." Lanjutnya lagi.

"Dia akan duduk di barisan yang paling depan. Dia akan melihatmu dari sana, dari barisan penonton." tambahnya meyakinkan JB.

"Dia akan berada di antara kerumunan 20.000 orang penonton yang hadir saat itu. Hanya untuk melihatmu bernyanyi di atas panggung." Jae Bum menjelaskan tanpa perlu diminta.

"Kau tahu dia ada di mana?" tanya JB penasaran.

Jae Bum menggeleng pelan. "Tidak. Dia menolak memberitahuku keberadaannya sekarang. Aku hanya tahu bahwa Shin Hye Sung akan segera kembali ke Amerika tepat setelah konser itu berakhir." Jawab Jae Bum dengan ekspresi menyesal. Menyesal karena tak bisa membantu lebih banyak.

"Dia bilang ingin memulai hidup baru di sana. Hye Sung akan lebih dulu mengirim barang-barangnya ke sana jadi dia bisa langsung pergi setelah konser itu berakhir." Lanjut Jae Bum memberitahu apa yang didengarnya dari Hye Sung kemarin malam.

JLEB. Hati JB menjerit sakit saat mendengar Hye Sung akan kembali ke Amerika. Wajahnya mendadak pucat pasi saat mendengar kabar yang sama sekali tidak ingin didengarnya.

"Jika kau tidak ingin dia pergi, maka kau harus bisa menemukannya di antara kerumunan 20.000 penonton itu." Jawab Jae Bum, tahu isi hati JB walau pria itu tidak mengatakan apa pun sedari tadi.

"Bagaimana mungkin? 20.000 penonton itu tidak main-main. Bagaimana bisa aku menemukan seorang wanita di antara kerumunan 20.000 penonton? Itu mustahil." JB bahkan sudah pesimis membayangkannya.

"Tidak ada yang mustahil jika kau benar-benar mencintainya." Ujar Jae Bum dengan seringai tipis di bibirnya.

"Kau ada di atas panggung. Saat kau di atas panggung, kendali ada di tanganmu. Aku tahu kau sangat pintar, kau pasti paham maksudku, kan? Bukankah dulu kau pernah melamarnya di atas panggung juga?" Jae Bum mencoba memberi JB sebuah harapan.

"Kenapa tidak lakukan hal yang sama sekarang? Minta dia jangan pergi. Katakan dengan keras di hadapan semua orang tentang perasaanmu padanya. Buatlah dia tersentuh." Ujar Jae Bum dengan santai seraya menyeruput secangkir vanilla latte di hadapannya.

Dia memberikan sebuah ide pada JB yang tak pernah diharapkan akan diberikan oleh seorang saingan.

"Kenapa kau membantuku? Apa alasannya?" tanya JB bingung.

"Tak ada alasan. Apa seseorang harus selalu membutuhkan alasan untuk melakukan sesuatu?" Jae Bum balik bertanya dengan gayanya yang santai tapi kadang menyebalkan karena penuh teka-teki yang membingungkan.

"Terima kasih. Katakan pada Hye Sung, aku akan tampil sebaik mungkin. Aku tidak akan mengecewakannya. Bintang itu akan kembali bersinar hanya untuknya." Jawab JB mantap, dia tidak boleh kehilangan kesempatan ini.

"Aku akan menjadi JB yang dulu, JB yang ada dalam ingatannya, JB yang dia cintai, JB yang bersinar bagai bintang di langit malam." Lanjut JB dengan penuh percaya diri.

"Tapi bukan hanya itu saja yang Hye Sung inginkan, benarkan?" pancing Jae Bum dengan nada menyelidiki.

"Aku juga akan menjadi JB yang dulu, JB yang manis dan pengertian bukan JB yang pencemburu dan tidak percaya padanya. Aku akan percaya padanya kali ini." Janji JB, berharap Jae Bum akan membantunya menyampaikan pesan itu.

Shooting Star - JB GOT7 (Dream High 2 After Story - END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang