Air Mata

6.6K 212 5
                                    

"Akhhh!!! Sakit! Devaaa, tolong!!! Sakittt"

Harusnya Aku mengiyakan perkataan Deva untuk mencari Asisten rumah tangga, bagaimana ini? Aku pun mencoba mengambil handphone disakuku. Saat ingin menelepon Deva Aku melihat banyak darah yang telah keluar dari selangkanganku.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....!!!"

...

Kring... Kring

"Siapa yang menelepon?" Ucap Deva sambil mengambil handphonenya disakunya.

"Louisa? Ada apa dengannya?"
Tanpa basa-basi Deva pun mengangkat teleponnya Louisa tidak berkata apa-apa tetapi terdengar jeritan.

Tanpa pikir panjang Deva pun memutar balik mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

"Louisa semoga Kau baik-baik saja" Batin Deva sambil menambah kecepatan mobilnya.

.....

Saat sudah sampai kerumahnya Deva pun segera berlari mencari keberadaan Louisa, dia mencarinya kekamar tetapi tidak ada orang,keruang makan juga tidak ada.

"Kau dimana sayang?" batin Deva.

Akhirnya Deva pun menemukan Louisa yang tengah tergeletak dilantai dengan banyak darah yang mengalir. Dengan paniknya Deva pun segera menggendong Louisa kemobilnya dan bergegas pergi kerumah sakit.
....

Setelah berjam-jam menunggu Akhirnya Dokterpun keluar.

"Isteri dan Anak Saya tidak kenapa-napa kan dok?" Tanyaku selepas Dokter keluar.

"Maaf pak, Anak bapak tidak bisa terselamatkan Saya dan tim medis lainnya sudah melakukan yang terbaik" Jawab Dokter.

"Apa?! Jadi Anak Saya meninggal? Lalu bagaimana keadaan isteri Saya?" Tanya Deva dengan mata yang ingin menumpahkan air mata kesedihan.

"Isteri Anda sekarang dalam keadaan kritis karena tadi sudah banyak mengeluarkan darah" Jawab Dokter

"Louisa.." lirih Deva yang terlihat sangat terpukul atas kejadian yang menimpa keluarganya

"Boleh Saya menemui Isteri Saya?" Tanya Deva

"Silahkan Pak, pemakaman Anak Anda akan dilakukan pukul 05:00 sore nanti" Ucap Dokter.

"Baik Dok" Jawab Deva

Saat Dokter sudah pergi Deva pun segera menemui Louisa.

"Loui, maafkan Aku tak bisa menjagamu, menjaga anak kita. Ini semua salahku, salahku sampai Anak kita sudah tiada dan kau, kau dalam keadaan kritis. Maafkan Aku"

Air mata Deva tumpah saat melihat keadaan isterinya yang dipasangi berbagai alat medis.

"Deva, sebaiknya Kamu pulang dulu nak, nanti kalau ada kabar tentang Louisa mama kabarkan" Ucap Anna (mama Deva)

"Tapikan ma--" Protes Deva

"Mama tahu bagaimana perasaan Kamu sayang, tapi Mama gak pengen Kamu sakit." Ucap Anna.

"Hmm.. Yasudah Deva pulang dulu ma. Nanti malam Deva kesini lagi" Pamit Deva.
....

Pikiran Deva saat ini benar-benar kacau, sehingga pekerjaannya masih menumpuk diruang kerjanya. Deva sangat terpukul hari ini. Anak yang dia nanti-nantikan kini sudah tiada dan Isterinya pun tengah terbaring lemah dirumah sakit. Tak ada sedikitpun semangat dalam diri Deva saat ini. Waktu pun seakan berhenti bagi Deva

"Yaampun sedari tadi Aku belum menyelesaikan satupun pekerjaanku"

Sangking frustasinya Deva pun menelepon Zaen karena merasa pekerjaannya tidak akan selesai.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang