Extra Part 2 (Hadiah)

4K 108 5
                                    

"Dev! Bisa gak sih Kamu kalo taruh baju tuh yang bener?!" Cecar Louisa, padahal saat itu Deva baru saja pulang kerja.

Deva pun menjawabnya dengan lemas "Hmm..  Iya, Aku minta maaf. Gak sengaja ke campur"

"Tapi ini, Kamu liat! Kan jadi luntur Dev! Terus kalau kayak gini mau digimanain bajunya?!  Jangan mentang-mentang Kamu punya uang banyak Dev, Kamu jadi sembarangan sama barang yang Kamu punya!" Kesal Louisa, sementara Deva hanya bisa mengusap kasar wajahnya.

"Maaf Loui. Aku ke kamar dulu ya, capek" Ucap Deva sambil mengelus rambut Louisa dan mengecupnya.

"Udah sana! Gak usah pegang-pegang! Aku masih marah sama Kamu!" Ketus Louisa.

...

Louisa POV

'Ya lagi, dia dari kemarin bikin Aku jengkel terus! Salah siapa coba?'

'Terus juga ya, masa cuma taruh baju aja gak becus sih?! Lagi pula kan Aku yang cuci bukan dia!'

'Ya Aku tau dia Suami Aku. Tapi kan.. '

'Ya enggaklah! Deva gak akan jelalatan yaa..  Meskipun Aku galak begini!'

'Kamu kenapa malah belain di.. '

Tuttt...

Ini apaan lagi! Masa Aku yang menelepon, malah dia yang mematikan?! Pake acara bela-belain Deva lagi! Sebel banget deh.

Tapi kalau dipikir-pikir, memang iya sih. Akhir-akhir ini Aku sering banget marah-marah sama dia. Padahal ya memang sih cuma kesalahan kecil aja, tapi kan tetep aja kesel!

"Mukanya jangan ditekuk gitu dong.. " Ucap Deva yang tiba-tiba saja duduk di sebelah ku sambil menoel daguku.

"Dikira mukaku pakaian apa ditekuk-tekuk! Udah ah sana, males Aku ngomong sama Kamu! " Ketusku padanya, karena memang Aku masih sangat kesal dengannya. Apalagi saat dia datang sambil dengan santai menoelku. Kayak yang gak punya salah aja!

"Kamu kenapa sih marahin Aku mulu? Gak kangen memangnya sama Aku?" Tanyanya dengan nada manja.

"Apaan sih! Annoying banget, udah tau Aku lagi marah sama Kamu!" Jawabku sambil mendorong-dorong tubuh Deva agar lebih jauh dariku.

"Ya ampun Loui, kan tadi Aku sudah meminta maaf. Aku minta maaf soal baju luntur itu, Aku akui Aku sangat teledor. Dan bukannya Aku ingin menggampangkan uang, maaf" Ucap Deva yang kini berada didepanku.

Ugh.. Rasanya ingin sekali Aku memeluknya saat ini, tapikan lagi marah, gengsi lah... Nanti malah dia yang kepedean.

"Sayang, jangan marah yaa... Aku minta maaf" Ucap Deva sekali lagi dengan wajah memelasnya.

Ya ampun! Kalau begini caranya, gimana mau marah? I'm swear dia lucu banget sekarang hahaha.
"Mmm" jawabku asal-asalan.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang