Accident

13.4K 543 6
                                    

"Ya, tapi aku tidak akan seperti lelaki bodoh itu yang menyia-nyiakan orang seenaknya" Komentar Deva.

"Berjanjilah padaku Dev", Lirih Louisa. "Ya, I'm promised to you" Ucap Deva lembut,dan memeluk Louisa dengan hangat.

...

Louisa P.O.V

Aku sangat beruntung bisa mendapatkan pria yang tampan seperti dia. Walau dengan cara yang salah-- hhh awalnya aku kesal karena dia mengambil keperawananku seenak jidatnya saja, tapi untungnya dia mau bertanggung jawab padaku. Aku pun tak tahu kenapa waktu dia mabuk dia memilihku untuk bercinta dengannya, dengan aku yang notabenenya hanyalah gadis jelek dan tidak seseksi wanita-wanita jalang disekitarku. apa sebelumnya dia tertarik padaku? Haha.. percaya dirimu terlalu tinggi Loui.
Kenapa jadi memikirkan hal itu? Toh, dia juga sudah menjadi suamimu.
'Dasar gila kau Louisa!'

"Loui bisakah kau memasangkan dasiku? aku sudah mencobanya tapi tidaj bisa" Nah! baru saja difikirkan sudah ada orangnya.

"ya tunggu sebentar aku segera kesana" Ucapku langsung pergi menghampiri Deva.

"Maaf karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sehingga waktuku bersamamu hanya sedikit" Ucapnya tiba-tiba kepadaku

"Kenapa kau berbicara seperti itu? aku mengerti keadaanmu kok,jadi tenang saja aku tak akan marah" Jawabku sambil menyelesaikan memasang dasi untuk Deva

setelah itu tidak ada lagi yang berbicara semua diam dengan pikiran masing-masing.hingga aku memutuskan berbicara

"Hei, bagaimana jika nanti siang aku antarkan makan siangmu? bukankah itu ide yang bagus?" Usulku antusias.

"Kau tidak...". "Tidak aku tidak apa-apa,untuk yang kemarin aku sudah melupakanya" Potongku sambil tersenyum manis.

"baiklah" Ucap Deva menyetujui usulku

Sebenarnya sih aku masih takut untuk kekantor Deva karena pekerja wanitanya sangat agresif. Tapi yang membuatku merasakan gelenyar aneh pada saat wanita berpakaian mini itu menghinaku,dan memuji dirinya sendiri yang katanya sih 'pantas untuk Deva'.

Haha.. Persetan dengan semua itu!

"Sebaiknya kau segera berangkat Dev" Ucapku saat masih melihat dia dengan santai berjalan.

"Memangnya jika aku terlambat ada yang berani memarahiku?" Ucapnya dengan sombong.

"Huuhh!! sombong sekali kau ini,jika aku menjadi pegawaimu aku akan memarahimu karena tidak tepat waktu dan seenaknya" Ucapku sambil menjulurkan lidahku.

"Ya,ya,ya Terserah kau saja Hun" Ucap Deva sambil mengusap rambutku.

What?? dia bilang apa tadi? 'Hun'?? Huaaaa apa maksudnya Honeyy??
gadis dalam batinku berjingkrak kegirangan.

"Kau bilang apa tadi?" tanyaku supaya dia mengulanginya lagi. Hahah

"Memangnya kenapa? kau tak suka? baiklah kalau begitu" Ucapnya acuh padaku. Uhh!! dasar pria bodoh! masa seperti itu saja dia tidak Peka sedikitpunn??

"Dasar lelaki,selalu saja tidak peka" Gerutuku padanya dan meninggalkan pria yang super nyebelin ini.

Tiba-tiba saja dia terkekeh tidak jelas. aku pun menengok padanya sambil memberinya tatapan tajam yang seolah mengatakan 'Apa ada yang lucu?'
bukannya mengerti dia malah tambah tertawa. Dasarrrr!!!

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang