10. SALAH PAHAM

6.3K 183 6
                                    

~

Menjadi baik saja tidak akan cukup untuk bisa melengkapimu

~

Waktu terus berlalu, hubungan Alvano dan Maura semakin lama semakin membaik.

Tidak ada lagi jarak. Tidak ada lagi rasa canggung, atau malu - malu di antara mereka.

Alvano sekarang sudah secara terang - terangan memakan makanan buatan Maura, membantu Maura membersihkan rumah di sela- sela kesibukkannya di perusahaan. Alvano sudah menawarkan Maura untuk menyewa pekerja rumah tangga, tapi Maura menolak.

Sekarang Alvano sudah menjadi pemilik perusahaan MD. Bara, ayahnya itu telah menyerahkan posisinya kepada anak sematawayangnya.

Alvano juga menerima tanggung jawab untuk menghandle perusahaan keluarga Maura di Kanada.

Sekarang mereka sudah melupakan semua kesepakatan pernikahan mereka dulu. Tidak ada lagi daerah pribadi, kepentingan pribadi, atau apapun yang bersifat pribadi, semua kata pribadi berubah menjadi kata bersama.

Mereka tetap tidur di dua kamar yang berbeda. Alvano sudah menawarkan Maura untuk tidur di kamarnya, tapi Maura menolak.

Ia tau, Maura mencintainya, tapi untuk hal itu, Alvano tidak ingin memaksa Maura melakukannya, biarkan cinta yang membimbing mereka, bukan paksaan atau apapun lagi.

Alvano juga mencintai Maura, tapi ia tidak ingin mengatakannya pada Maura. Belum siap, ia takut akan kekuatan cinta, ia takut cinta menyakitinya lagi, ia takut cinta menghancurkannya, ia takut cinta mengambil semua yang penting dalam hidupnya. Alvano tidak ingin hancur untuk kedua kalinya. Biarkan kali ini waktu yang menjawabnya, dan kekuatan cinta yang menuntunnya.

***

"ALVANOOOO BANGUNNN " teriak 10 oktaf Maura tepat di telinga Alvano, dengan menguncang - guncangkan tubuh suaminya itu.

Alvano malah menyumbat telinganya menggunakan bantal, meringsek di bawah selimut tebalnya semakin dalam.

"ASTAAGGAAAA, ALVANOOO BANGUNNN" suara Maura kembali terdengar menggema memekakkan telinga.

Alvano semakin merapatkan selimutnya.

"HEIII CEPAT BANGUN!! NANTI TERLAMBAT. KAMU MELARANGKU BEKERJA TAPI KAMU SENDIRI MALAH ASIK - ASIK AN TIDUR SEPERTI INI!! CEPAT BANGUNNN!!!! " Maura berteriak sambil berceloteh menggunakan volume suara maksimumnya.

"Hmm" sahut Alvano

"HM?" Maura berkacak pinggang kemudian mendekat duduk di ranjang, mencondongkan tubuhnya ke telinga Alvano "CEPAT BANGUNNNNNN!!!!"

"Astaga iya - iya, kenapa harus teriak sih? Berisik tau gak, astaga kepalaku pusing" eluh Alvano yang membuka matanya sambil menyibakkan selimut jengkel, padahal kemarin ia baru pulang jam delapan malam , lalu melanjutkan pekerjaannya dirumah sampai jam 2 pagi, baru saja ia tidur, mulut mercon istrinya sudah membuatnya terpaksa menyudahi tidur nyenyaknya, bahkan sekarang baru jam 7 pagi.

"NANTI TELATTTTTT" teriak Maura

"Jangan teriak, aku gak budeg" ujar Alvano sedikit meninggi

"Harusnya kamu terima kasih, karena aku masih peduli. Masih mau bangunin kamu" sahut Maura lirih menundukkan kepalanya

"Aku cuma bercanda, makasih sayang" mencium kening Maura sekilas. Yang seketika membuat Maura merona. Cara paling ampuh untuk menjinakkan Maura.

"Kamuu ini, cepat mandi. Biar aku siapin sarapan" kata Maura sangat lembut, dengan senyum malu - malunya yang terlihat sangat menggemaskan.

WEKKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang