~
Bahagiamu adalah tujuan hidupku
~
#Play musik sebelum baca ya 😄
Matanya terbuka perlahan. Mendapati seseorang tengah berbaring di sampingnya, dengan merebahkan kepalanya di lengannya. Alvano tersenyum lembut membelai pipi Maura, menyingkirkan rambut halus yang menutupi wajah cantiknya.
Langit masih gelap, mungkin tengah malam. Sejak tadi Alvano terjaga untuk memandangi wajah Maura yang menurutnya lebih menarik dari pada harus menutup matanya.
Maura bergerak tak nyaman, Alvano sigap membenarkan posisi lengannya menjadi tumpuan kepala Maura. Alvano tersenyum tipis, apapun yang terjadi Maura harus bahagia bersamanya, Alvano tidak akan pernah membiarkan miliknya pergi jauh darinya lagi.
Matanya perlahan terpejam bersamaan dengan bibirnya mengecup kening Maura lama, menghapus jarak diantara mereka dengan memeluk tubuh Maura erat, sangat erat.
Sinar matahari menyilaukan matanya, memaksanya membuka mata. Alvano mengerjapkan matanya perlahan, menatap jam dinding yang menunjukkan jarum pendek di angka 7. Maura masih terlelap di pelukannya. Alvano mengusap wajahnya sembari menguap.
"Selamat pagi" ujar Maura yang juga menguap
Alvano membalik tubuhnya mengecup bibir itu "Selamat pagi sayang"
Maura menakup wajah suaminya, membalas kecupannya "Aku masak dulu ya, kamu mandi dulu, nanti aku siapin bajunya. Hari ini gak libur kan?" tanya Maura memastikan. Alvano terkekeh sebagai jawaban.
Maura merubah posisinya menjadi duduk di tepi ranjang, mengumpulkan segenap kesadarannya kemudian berjalan ke arah pintu dengan langkah terseok - seok masih mengantuk.
***
Maura mengumpulkan rambutnya yang tergerai menjadi satu, kemudian mengikatnya simpul sebelum mulai memasak. Menu sarapan hari ini nasi goreng tentu saja. Mudah bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
WEKKER
Romansa#226 in Romance (26/02/2018) Beberapa part diprivat acak, jadi follow dulu sebelum baca ya 😄 Tidak selamanya hidup berjalan sesuai yang diharapkan. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Tidak ada gunanya juga menyesali kehidupan, ka...