Stalker?

216 14 3
                                    

Mina POV

Aku mengeluarkan ponselku dan memotret Chanyeol.

"Ckkkrekk" suara kamera dari ponselku

"Aiissh jinjja" kesalku.

Chanyeol sepertinya mendengar suara kamera dari ponselku. Dia berhenti berjalan ke sekolah. Dia melangkah menuju sebuah mobil van hitam yaitu tempat persembunyianku. Dia melangkah perlahan. Selangkah demi selangkah. Semakin dekat.........

"Aduuh, bagaimana ini?"

Semakin dekat.................Semakin dekat........Sudah dekat.

"Haruskah aku segera berlari? Tidak-tidak nanti dia tau aku. Aaaaaa appaaaaa apa yang harus aku lakukan" ucapku dalam hati.

Chanyeol semakin dekat............Semakin dekat........................................
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Chanyeol-ah" panggil Baekyun.

Chanyeol menengok pada Baekyun. Baekyun menghampiri Chanyeol.

"Kau sedang apa?" tanya Baekyun

"Haaaahh" akhirnya aku bernafas juga.

"Ah ani tadi aku seperti mendengar sesuatu, tapi tidak tidak"

"Omo! Itu suara Chanyeol. Aaaahh aku pertama kalinya mendegar suaranya. Suara berat. Aaaaaaaahhh" girangku dalam hati.

"Yasudah, kajja" ucap Baekyun sambil merangkul Chanyeol

"Oh"

Mereka berdua pun pergi menuju kelas.

Aku mengintip keluar, memastikan kalau mereka benar-benar sudah masuk.
Setelah dipastikan mereka sudah masuk aku langsung berdiri karena lumayan pegal berjongkok dalam waktu lama.

"Haaah, gomawo Baekyun"

Aku pun melihat hasil foto yang tadi aku dapatkan.

Aku pun melihat hasil foto yang tadi aku dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woaah dia benar-benar tampan, hehe. Woaah hasil fotonya juga bagus hehe" ucapku gembira sambil mengusap foto Chanyeol.

"Apakah aku penguntit? Tidak. Aku tidak merasa seorang penguntit. Aku hanyalah orang yang sedang jatuh cinta. Hehehe.Aku juga tidak memaksakan Chanyeol untuk menyukaiku. Iyaah benar. Aku bukan penguntit. Iyaah"

"Baiklah, ayoo sekolah. Hehehe"

Aku berjalan menuju sekolah sambil terus tersenyum.

***

Kkkrrrrriiiiiiiiiiiiinngggggg

"Sekian itu saja" ucap Kim saem

"Nde" jawab para siswa

"Waktunya pulang" ucapku

"Mina mau pulang bersama?" tanya Sejeong padaku

Sejeong. Kim Sejeong adalah sahabatku.Kami bersahabat saat masih SMP. Dia juga teman sebangkuku. Aku dan Sejeong memiliki cita-cita yang sama, yaitu jadi entertainer. Sejeong memiliki suara yang bagus. Dan aku, aku pandai dalam wakking dance. Aku juga bisa menyanyi dengan baik, tapi Sejeong masih lebih baik dalam hal menyanyi dari pada aku.

A cup of LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang