Mina POV
"Nah sudah jadi" ucap Appa
"Apakah kau mau mengantarkan pesanannya ke mejanya" ucap Appa sambil menggeser baki yang berisi pesanan Chanyeol dan teman-temannya ke arahku.
"Aku?"
Appa mengangguk.
Aku menelan salivaku dan mataku sudah berbentuk bulat.Aku mempertimbangkan apakah aku akan mengantarkan pesanan Chanyeol atau tidak. Entah kenapa pertanyaan Appa ini membuatku deg degan. Aku kan ingin Chanyeol tidak tau kalau aku menyukainya. Tapi sebenarnya aku ingin Chanyeol tau kalau aku ini menyukainya. Tapi aku tidak mau muncul dihadapannya sekarang. Tapi ini hanya mengantarkan pesanannya, dan muncul dihadapannya itu mungkin menyenangkan.
"Aiissh ini membuatku gila" ucapku sambil mengacak kasar rambutku
"Waeyo?" tanya Appa
"Ah aku bingung"
"Kenapa harus bingung? Tinggal kau putuskan mau mengantarkannya atau tidak"
"Bukan itu masalahnya Appa"
"Terus kenapa?"
Aku tidak menjawab pertanyaan Appa. Aku masih berfikir, jujur saja aku akan senang sekali kalau melihatku dan tau aku, tapi aku malu dan pastinya nanti aku akan salah tingkah didepannya. Aku ingin mengungkapkan perasaanku padanya suatu saat, tapi kalau dia sekarang sudah tau wajahku... Ah aku tidak mau.
"Mina-ya"
Tapi bagaimana aku akan mengungkapkan perasaanku padanya, muncul dihadapannya saja aku tidak berani.
"Mina-ya"
Dan aku juga tidak begitu yakin kalau suatu saat aku akan berani mengungkapkannya langsung pada Chanyeol.
Author POV
"Ah aku bingung"
"Kenapa harus bingung? Tinggal kau putuskan mau mengantarkannya atau tidak"
"Bukan itu masalahnya Appa"
"Terus kenapa?"
Mina tidak menjawab pertanyaan Appanya. Dia kembali melamun tapi sepertinya dia sedang berfikir. Beberapa menit berlalu dan Mina masih saja memikirkan sesuatu.
"Mina-ya" panggil Appa Mina
Mina masih berfikir dan tidak menjawab pertanyaan Appanya lagi.
"Mina-ya" sekali lagi Kang Min Joo memanggil anaknya, dan hasilnya tetap sama.
Karena merasa anaknya terlalu berfikir lama, akhirnya Tuan Kang memanggil karyawannya.
"Aissh kau ini, yasudah. Hana-ssi, kau antarkan pesanan ini ke meja yang itu(menunjuk meja Chanyeol)" perintah Tuan Kang
"Nde algeshemnida" jawab Hana
Tuan Kang melihat lagi anaknya. Mina masih mematung.
"Aiigoo" ucap Tuan Kang sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya kembali.
***
Keesokan harinya
Author POV
Kriiiiiiiiiiinngggggggg
Bel pulang untuk SMA Yonsang. Mina masih memikirkan akan hal kemarin. Mina terus bertanya pada dirinya sendiri. Bagaimana ia akan mengungkapkan perasaannya pada Chanyeol.
"Mina kau kenapa? Kenapa kau melamun terus?" tanya Sejeong menggoyangkan bahu Mina.
"Oh tidak"
"Oh iya kau kan bilang kalau kau akan menceritakan sesuatu kemarin. Ayo cepat cerita aku penasaran"
"Oh iya benar. Tunggu sampai para siswa sudah keluar yaah"
Mina mendekatkan wajahnya pada telinga Sejeong.
"Ini adalah rahasiaku" bisik Mina
Sejeong hanya menganggukkan kepalanya. Setah dikelas hanya tersisa Mina dan Sejeong, Mina pun menceritakan semuanya pada Sejeong dengan rinci. Mina mencurahkan semua isi hatinya. Perasaannya. Dan juga usahanya.
"Aaaaaa jadi ini alasannya kenapa kau sering membantu appa mu di cafe. Arraseo" sambil mengaanggukkan kepalanya.
"Tapiiiiii.... Aku tidak tau bagaimana caranya aku menyatakan perasaanku padanya"
"Bilang saja padanya kalau kau menyukainya, gampang kan"
"Tidak, kau pikir itu gampang hah? Aku tidak berani menyatakan langsung padanya"
"Kenapa tidak berani?"
"Entahlah. Berdiri didepannya saja aku tidak berani"
"Kalau begitu biar aku yang menyampaikan padanya. Aku akan bilang padanya bahwa Kang Mina dari SMA Yonsang menyukai Chanyeol dari Seoul Hingh school. Otte?"
"Shireo!!"
"Aku ingin dia juga mulai tertarik padaku tanpa aku harus muncul dihadapannya"
"Tapi bagaimana kau akan melakukan itu semua? Ahh itu susah"
"Itulah aku juga sedang memikirkan bagaimana caranya"
"Pikir pikir pikir pikir pikir" ucap Mina sambil menepuk kepalanya dengan telunjuknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ahh!" teriak Sejeong langsung berdiri dari duduknya.
"Wae??" tanya Mina
"Aku tau bagaimana caranya"
"Ahh jinjja??" tanya Mina yang tak kalah antusiasnya.
Sejeong mengganggukkan kepalanya pada Mina sambil tersenyum.
***
19.00
Chanyeol POV
Aku baru saja sampai dirumahku. Tadi selepas pulang sekolah, seperti biasa aku selalu mampit dulu ke cafe favoritku. Kemudian aku pergi ke toko CD dan berlatih band sebentar dengan Baekyun. 'Haaah hari yang melelahkan' batinku.
Kubuka tasku dan kuambil CD yang tadi kubeli. Album kedua Green day 'Dookie'. Green day adalah band favoritku. Meskipun aku tidak hanya menyukai genre musik Green day. Dalam sebuah band, mereka itu sangat hebat. Kerjasama yang baik dan berjuang bersama-sama untuk kesuksesan mereka. Bagiku kerjasama dalam sebuah band adalah yang paling penting dan paling utama, jika tidak adanya kerjasama maka band tersebut akan kacau. Yaah begitulah argumenku.
Tok tok tok
"Chanyeol-ah, ayo kita makan malam" panggil noona dari luar kamarku.
"Iyaa nanti aku kebawah" jawabku
"Baik. Cepatlah nanti makanannya dingin"
"Arraseo"
Aku tinggal berdua dengan noona dan ibuku. Aku dan noona beda usia terpaut 3tahun. Ibuku, ia sedang sibuk mencari uang untuk kedua anaknya dengan terus bekerja dikantornya. Ayahku. Ia pergi entah kemana. Ayahku bercerai dengan ibuku saat aku masih Sekolah dasar. Hanya permasalahan kecil yang dibesar-besarkan. Ayahku menentangku untuk sekolah musik, sedangkan ibuku menyetujui agar aku bersekolah di sekolah musik. Yaah begitulah masalah kecil yang menyebabkan ibuku dan ayahku berpisah.
Author POV
Saat ini, Mina sedang berada dikamarnya. Ia baru saja selesai mandi dan akan belajar. Mina berjalan menghampiri meja belajarnya dan mulai mengerjakan PR miliknya.
Saat sedang mengerjakan PR, Mina jadi mengingat yang dikatakan Sejeong tadi siang.
TBC
Maaf updatenya lama, lagi sibuk sama sekolah hehe. Terus baca lanjutannya yaa. Don't forget for voments.
KAMU SEDANG MEMBACA
A cup of Letter
FanfictionKisah tentang Kang Mina yang mencintai seorang pria yaitu Park Chanyeol. Mina ingin Chanyeol tau akan hal itu, tapi ia tidak berani mengungkapkannya. Mina memiliki caranya sendiri untuk mengungkapkannya. Dengan sepucuk surat dan segelas kopi ia beri...