Hari ini, seperti hari-hari biasanya. Yuni menjemputku untuk pergi ke sekolah bersama.
Yuni adalah sahabatku sejak kecil. Dialah yang mengajarkan banyak hal kepadaku. Salah satunya arti persahabatan.
*****
UragirimonoDimulai...
*****
"Put, kok bengong?" tanya Yuni memecah lamunanku.
"Ha? Nggg... ngak kok, aku hanya memikirkan tugas-tugas aja," jawabku sambil menendang kerikil di jalanan.
Sebenarnya, akhir-akhir ini aku sedang memikirkan banyak hal. Tapi aku tidak ingin membebankan Yuni dengan masalahku ini.
"Wah, lihat tu di sana!"
Yuni menjerit tepat dekat telingaku dengan suaranya yang nyaring membuat telingaku berdengung. Sambil mengelus-elus telingaku yang malang ini, aku melihat kearah yang Yuni maksudkan tadi ternyata ada sebuah rumah mewah yang besar terlihat di depan mataku.
"Wow... gagahnya, andaikan aku bisa memilikinya." mulutku sampai terbuka lebar melihatnya.
"Itu pasti akan jadi milikku, dengannya wajah yang tampan membuat hati ini ber..."
"Ha?" Aku kaget mendengar perkataan Yuni barusan.
"Oh jadi yang kamu suruh lihat tadi, pria itu? Biasa aja nggak keren." aku salah fokus maklum masih pagi.
"Huft...!!!" suara kekesalan Yuni dan dia pun langsung berjalan 10 langkah ke depan lalu tiba-tiba dia mundur lagi.
"Kenapa mundur?" tanyaku yang binggung.
"Di ... di ... dia berjalan menghampiri kita, Put!" bisik Yuni sambil mencuri curi pandang ke pria itu.
Dia makin mendekat...
"Selamat pa..." sapa Yuni yang tak di teruskan karena pria itu dengan sikap dingin terus berjalan melewati kami berdua."Ngarep amat kamu Yun!" Aku pun tertawa terbahak-bahak.
Yuni meneruskan perjalanan ke sekolah dengan wajahnya yang cemberut. Sedangkan aku?
Aku tak bisa berhenti tertawa selama perjalanan ke sekolah."Tuuuttt...." oops akibat dari tertawa akhirnya aku kelepasan buang angin.
"Lari....!!!!" Teriakku sambil menutup hidung dan meninggalkan Yuni.
Kejadian seperti ini membuatku sangat bahagia memilki sahabat sepertinya.
----***----
Jangan lupa tinggalkan vomments ya :)