Chapter 11

14 1 0
                                    

Pesan dari Patra membuatku tak bisa berhenti tersenyum. Setiap hari selalu saja dia mengirimkan pesan yang membuatku menjadi seperti orang gila.

Selamat pagi Put,have a nice day :*

Put jangan lupa makan ya :* Love U

Put dimana?mau aku jemput?

Put mau aku beliin martabak?

Put kamu marah?

Put aku pengen denger suara kamu

Semua pesan dari Patra selalu membuatku semakin mencintainya. Alay bukan? Tapi ini lah kenyataannya.

Setiap sabtu kami menyempatkan diri untuk jalan bersama entah itu makan atau nonton. Aku berpikir asalkan bisa bersamanya aku sudah bahagia.

Dia selalu membuatku merasa ada dalam cerita Romeo dan Juliet. Dicintai dan disayang dengan setulus hati. Tapi aku berharap, akhir cintaku tidak berakhir seperti dalam cerita itu.

****
"Put, gimana suka nggak?" tanya Patra yang sekali lagi membuatku kaget ketika dia memberikanku sebuah boneka teddy bear kesukaanku yang berukuran jumbo
"Suka banget... kamu nih pemeran ftv ya? Bisa aja bikin orang melt" jawabku dengan senyum yang mengembang
"Sesekali bikin pacar seneng nggak masalah kan?!" tandasnya
"Dasar gombal"
"Yuk jalan keburu malam" lanjutnya yang langsung menggenggam tanganku

***
"Jadi kemarin kamu jalan lagi sama Patra?" tanya Yuni yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya.
"Iya. Trus dia beliin aku boneka ini, bagus kan?" ujarku sambil menyodorkan boneka teddy bear yang kemarin Patra berikan kepadaku.
" Wow, Patra ternyata so sweet juga ya" jawab Yuni yang langsung memegang boneka yang aku sodorkan tadi.

Aku selalu meminta pendapat Yuni ketika harus bertindak terhadap Patra. Menurutku dia jauh lebih berpengalaman dalam hal ini dan Aku bahkan sering memanggilnya sensei.

Kadang aku juga mengajak Yuni untuk menemaniku waktu pergi bersama Patra. Aku sangat senang memiliki sahabat seperti Yuni.

***

Hari ini adalah monthversary aku dan Patra. Dia mengajakku dinner di salah satu cafe yang mewah. Aku berharap ini akan menjadi salah satu momen yang takkan aku lupakan.

" Happy Monthversarry Putri sayang" ujarnya sambil memberikan sebuket bunga mawar dan mencium pipiku
" Happy Monthversarry juga sayang" aku membalas cium di pipinya dan kami pun berpelukkan

Ternyata cafe itu adalah cafe milik orang tuanya Patra dan rencananya akan diwariskan kepada Patra. Patra sudah mengambil alih cafe itu beberapa bulan belakangan ini. Aku bahkan tak tau kalau Patra berasal dari orang yang berada.

Dia merancang cafe itu sedemikian rupa yang langsung membuatku terpana.
Hanya ada kami berdua dan beberapa pemain biola.

Lilin diatas meja membuat suasana semakin romantis.

Alunan biola membuatku terbawa suasan yang membuatku semakin melt kepadanya.

Aku harap waktu berhenti saat itu. Aku ingin terus seperti ini. Menggenggam tangannya dan melihat senyumannya.

Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa aku sangat mencintainya.

***

"Tidur yang nyenyak ya Put," ucap Patra sambil mengelus kepalaku
"Iya, kamu juga hati-hati bawa motornya jangan ngebut - ngebut" ujarku
"Yaudah aku pulang dulu ya, good night sayang" ujarnya sambil mencium keningku lalu kemudian berjalan kearah motor yang dibawanya.

Akupun melayangkan kiss bye ketika motornya mulai berlalu pergi.

Spontan aku memegang kepalaku yang tadi sempat dielus Patra yang rasanya aku ingin terbang melayang dibawah hujan bunga - bunga

Dengan senyum mengembang aku langsung berlari memasuki rumah dan menari-nari dengan bantal yang kupeluk erat membayangkan kalau itu adalah Patra kekasihku.

"Patra love you..." aku menyebutnya berulang kali sambil mencium bantal yang ku peluk :*

Jangan lupa votemment *-*
#Uragirimono
#SliceOfLife
#FeeNia_

UragirimonoWhere stories live. Discover now