Chapter 14

12 2 0
                                    

Patra mengantarku pulang. Dia masih bersikap seperti biasanya kepadaku, sikapnya membuat perasaan curigaku runtuh.

"Kalo gitu aku pulang dulu ya, aku juga mau minta maaf soal tadi." ucapnya dengan tatapan yang membuatku tak tega
"Iya ngak apa-apa aku percaya sama kamu," jawabku sambil mengelus rambutnya
"Kamu pulang gih,udah malam." lanjutku
"Yaudah aku duluan ya." ujarnya sambil berjalan mendekati motor yang dibawanya.

Aku memutuskan untuk percaya kepadanya, meskipun beberapa bukti sudah aku temukan. Aku tetap percaya kepada Yuni, aku yakin dia ngak mungkin mengkhianatiku.

"Yuni itu sahabatku,ngak mungkin dia merebut Patra," ujarku sambil menepuk pipiku.

Beberapa hari berikutnya aku pergi kesekolah seperti biasanya. Entah  hari ini hari terkejut internasional atau apalah, aku kembali dikagetkan dengan berita dari Ellyn.

Ellyn memberitahuku bahwa dia sempat memergoki Yuni dan Patra jalan bersama. Aku sempat meyakinkan Ellyn mungkin dia salah lihat, tapi kepercayaanku runtuh ketika Ellyn menunjukkan foto mereka berdua.

Aku sempat tak percaya, tapi bukti sudah didepan mata. Aku akan memberanikan diri untuk menanyakan hal ini kepada Patra.

***

"Kenapa nih? Tumben ngajak ketemuan?" ujar Patra basa basi

Aku mengajaknya ke cafe yang biasa kami datangi.

"Ini apa?" tanyaku sambil menyodorkan handphone

Dia sempat kaget melihat foto yang ada pada layar handphoneku. Tapi ekspresi kagetnya tidak bertahan lama, dia langsung tersenyum.

"Jadi,kamu manggil aku cuman buat nunjukin ini?" ujarnya
"Cuman? Ha? Cuman katamu? Kamu jalan sama sahabatku sendiri tanpa aku tahu, trus kamu bilang cuman?" ujarku yang mulai kesal
"Sayang," katanya sambil memegang tanganku
"Aku tuh pergi sama Yuni buat beli kamu ini," lanjutnya sambil memberikanku sebuah gelang dengan beberapa lonceng kecil
"Jadi?kamu ngak ada hubungan sama Yuni? Tanyaku yang masih tak percaya
"Iya sayang,aku sayang sama kamu Put. Percaya sama aku."

Aku kembali termakan omongan manisnya Patra. Tanpa berpikir panjang aku memaafkannya.

Sepertinya aku hanya terlalu parno dengan firasat yang aku rasakan belakangan ini.

Aku berpikir untuk lebih percaya kepada Patra. Lagi pula Yuni sahabat baikku, ngak mungkin dia melakukan hal yang buruk kepadaku.

Jangan lupa votemment *-*

UragirimonoWhere stories live. Discover now