"Put... sebenarnya aku suka sama kamu!"
teriak Patra dari belakang yang sontak membuatku berhenti melangkah, aku merasa seperti ada didalam cerita sinetron yang diiringi dengan lagu romantis. Entah kenapa aku merasa bimbang untuk menengok ke belakang dan menjawabnya, aku ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
Sementara aku berpikir panjang tiba-tiba Patra muncul di hadapanku dan menggengam tanganku.
"Put... aku mau serius sama kamu! sudah beberapa bulan ini kita dekat dan aku merasa nyaman sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku?" dengan matanya yang menatap langsung ke bola mataku, aku serasa tenggelam dalam keromantisan yang ia buat dan tanpa sadar aku menjawab pertanyaannya itu.
"Iya aku mau," sontak Patra langsung memelukku dan aku merasa nyaman dengan itu.
Keesokan harinya aku datang ke sekolah seperti biasanya tapi entah mengapa aku merasa seperti ada yang beda.Benar dugaanku, tiba-tiba Emerlyn datang
"Ciecieice... PJ PJ PJ" Ia memukuliku dengan kertas yang ia pakai untuk ngipas dengan pelan.
"Apa sih? PJ? sapa yang jadian?" Aku berpura-pura tidak tahu dan semoga ia percaya
"Ha? Yaelah... Pake pura-pura gak tahu lagi, Aku denger loh kemarin pas Patra teriak di gang untuk nembak kamu
Perkataan Emerlyn langsung membuatku membatu. Aku tak tau berapa banyak orang yang mendengar teriakan Patra kemarin.
"Mampuss!" ujarku yang langsung menutup wajah dengan buku fisika yang tadi aku ambil dari dalam tas.
***
"Aduh capek sekali!" gumamku
Aku tak menyangka seisi kelas mengetahui tentang kejadian kemarin. Hari ini aku menerima banyak pertanyaan dari teman-temanku. Capek sekali menjawab semua pertanyaan mereka, rasanya seperti diinterogasi para wartawan.
Sepertinya awal kisah cintaku sangat heboh. Entah kenapa waktu aku diajukan banyak pertanyaan, Patra tidak menolongku. Dengan senyum kecil dia menatapku dan membiarkanku menjawabnya sendirian.
"Coba saja aku bisa mencongkel matamu!!!" ujarku dengan senyum sinis sambil melihat foto Patra yang aku save di handphoneku.
Jangan lupa votemment *-*
#uragirimono #sliceof life