Warning!!!
Typo bertebaranAku menyiapkan minum untuk kami bertiga. Syam belum bangun dari ranjangnya walaupun aku telah membangunkannya berulang ulang. Teresa? Astaga anak itu. Membuatku malu saja saat dihadapannya.
"Apa yang kau buat kak?" aku tersenyum melihat teresa menuruni tangga dengan wajah cerianya. Lupakan kejadian semalam lasei..
Dia duduk dihadapanku, di meja bar. Menungguku selesai memasak, aku mondar mandir menyimpan mangkuk berisi sup kental di meja dapur.
Kenapa anak ini harus datang kemari dalam keadan seperti itu?! Mengapa juga ia bisa masuk? Apa dia tahu sandinya? Astaga bila sampai ia bercerita pada yang lainnya, mau dimana mukaku kusimpan??! Astaga aku tak dapat melupakan kejadian semalam. Sialan!!
"Kau sudah bangun ree?!" syam duduk di sebelah teresa, aku hanya tersenyum saat teresa menatapku lekat.
"Apa aku mengganggu kalian tadi malam? Aku jadi merasa bersalah" bluuss wajahku memerah menahan rasa maluku dihadapan teresa. Aku menatap syam mengerutkan alisku. Harus bicara apa?
"Kau sangat mengganggu bocah!! Kau tak tepat!!" ucap syam membuat beberapa sentilan didahi anak itu. Aku hanya tertawa melihat reaksi teresa yang lucu. "Lagian mau apa kau kesini?" tanya sambil menunjukan buah yang ada di meja dapur, memintaku untuk mengambilkan satu untuknya.
"Sekolahku libur satu bulan ini, jadi aku mau berlibur dijakarta. Kakek bilang kakak dan kak lasei sudah tinggal di penthouse. Jadi aku meminta izin kakek untuk menginap disini dan kakek memberikan password penthousemu" jelasnya singkat. Aku hanya mengangguk ngangguk mendengarnya. Menyodorkan mangkuk sup dihadapan mereka.
"Untukmu mana ?" tanya syam dia pura pura peduli jangan baper seila!!!
"Aku sudah, tadi pagi sekali aku lapar jadi duluan" aku tersenyum dan meninggalkan mereka berdua yang sedang menikmati masakanku.
Aku membuka pintu kamar syam, mencari baju ku yang dia tumpukan di sofa. Semalam syam mindahkan semua barangku dari kamar sebelah dan aku membuat teresa tak masuk kekamarnya. Karnanya aku jadi tidur berdua bersama syam
Aku membuang nafasku berat mengambil sweater coklat dan hotpants dengannyaSetelah selesai mandi aku memakai sweater putih yang panjang hingga menutupi seperempat dari pahaku dan hotpants pendek yng tertutup panjangny sweater yang ku pakai.
Aku menuruni anak tangga mendapati syam yang sedang bercanda dengan teresa sambil tertawa dan saling memukul. Aku memghapiri mereka.
Teresa sepupu syam yang paling dekat dengannya. Ia sekolah di bandung, ia baru lulus kemarin dan meminta liburan di jakarta dan menginap disini. Aku duduk disamping teresa yang masih tertawa karna syam.
Tiba tiba syam yang duduk disebelah teresa berpindah ke sebelahku. Aku mengerutkan alis melihat kelaluan mereka yang tiba tiba menatapku seperti mangsnya.
"Ayoooo kak...." teriak teresa sambil mulai menggelitikku diikuti syam. Astaga mereka ini " hentikan tere.. Syam" aku mencoba menghindar namun aku terlalu lemas karna kelitikan mereka.
Setelah mereka lelah tertawa dan aku juga telah lelah teresa menghentikannya namun terus tertawa. Namun syam malah memelukku, aku yang sedikit tumbang kesamping karna kejadian tadi membut syam seperti agak menindikku.
Syam mengeratkn tangannya wajahnya tepat diantara leherku dan bahuku yang terbuka. Syam menghentikan tawanya. Aku menggenggam tangannya di perutku, aku berusaha melepaskannya namun syam malah mempereratnya. Astaga anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Gay
Romance(PERINGATAN!! typo menyebar luas. Pengeditan nyapun kurang sempurna jadi harap maklum saat membacanya ) "Kau hanya belum mengerti apa arti mencintai syam, kau tak mencintai arsen, syammi. Kau hanya salah mengerti akan perasaanmu itu"--- Lasei La La...