10- Ring

9.6K 364 46
                                    

Warning!!
Typo dan ke gaje-an menyebar luas jadi harap maklum

Pov author

Lasei membuka pintu kamar dengan selidik. Mengintip terlebih dulu sebelum membuka lebar pintunya. Takut saja ia mendapati syam yang sedang berganti pakaian.

"Syam kau dikamar mandi?" lasei melangkah memasuki kamar menyimpan gelas dinakas dan duduk di ujung kasur. Melihat ruangan asing dengan cahaya cukup terang.

Lasei menoleh mendengar suara pintu yang bergeser. Syam dengan kaos yang terlihat sangat pas pada tubuhnya dengan rambut yang masih menetesi air diujungnya. Kenapa dia terlihat menggoda? Shit!!. Lasei memalingkan pandangannya. Ia tak ingin terpesona hanya karna syam.

"Kakek tadi mencarimu, kenapa kau tidak turun? Aku yang ditanyai terus!!" keluh lasei, membalikkan badannya menghadap syam yang berdiri di samping ranjang. Menggosok gosok rambut basahnya dengan handuk kecil yang menggantung di lehernya.

"Aku hanya sedang tak enak badan!" ucap syam duduk di ujung ranjang.

Lasei menatap syam khawatir. Sejak kapan ia mengkhawatirkan syam?! "Benarkah? Aku bawakan teh ya?!" sei bersiap siap bangkit dari duduknya

"Tidak usah!! Aku sudah baikan" lasei membalikkan badannya mendapati syam yang memang terlihat tak apa apa, tak seperti orang sakit.

Lasei mengangkat kedua bahunya dan kembali duduk diatas kasur. Ia meraih handphonenya yang tergeletak di meja nakas. Memainkan jari lentiknya di atas layar, membalas pesan line dari grup yang teman temannya buat.

Senyumnya mengembang tanpa ia sadar. Melihat kedua temannya saling melempar ejekan pada pesan membuat ia ingin tertawa.

Syam mencengkram pergelangan tangan lasei dengan tiba tiba. "Apaa!!" sei yang terlihat kaget dan kesal karna syam yang selalu tiba tiba. sei menatap dengan kerutan alisnya.

"aku ingin makan!" sei mengerutkan dahinya mendengar ucapan syam. ada apa dengan pria ini tiba tiba terlihat manja seperti ini. kemarin saja ia hampir menenggelamkan sei dan tiba tiba menciumnya.

"Kenapa sih? kalo laper kebawah, lagian kamu kenapa gak ikut makan malam?" sei menarik pergelangan tangannya, menanggah menatap syam yang berdiri tepat disebelahnya.

"aku ingin makan pasta buatanmu" ucap syam menarik tangan sei hingga ia turun dari ranjang dan berdiri dihadapannya. astaga syam terlihat lucu bila sedang manja. tunggu!!! buang itu jauh jauh sei!! ingat syam seorang gay dia gay apa kurang jelas?!

lasei mendengus kesal melempar handphonenya keranjang dan berjalan mendahului syam. syam tersenyum sei menuruti permintaannya, entah kenapa saat malam itu syam merasa berbeda terhadap sei. ciuman itu membuatnya merasakan sebuah yang berbeda namun tak dimengerti. itu ciuman pertama syam dengan seorang wanita. ya syam pernah mencium seorang pria yang sedang mabuk. jauh sebelum ia mengenal sei dan dimana saat semuanya terasa begitu hancur bagi syam.

Lasei begitu berbeda, walau dimata syam semua wanita sama, sama tak pernah menarik dimatanya. lasei mungkin tak terlihat begitu menarik dimata syam namun sentuhan saat malam itu membuatnya merasakan sesuatu yang berbeda. syam merasa hal yang baru.

" kalian berdua sedang apa?" seorang pria dengan jaket kulitnya duduk di meja makan yang hanya berjarak setengah meter dari dapur. Sei tersenyum melihat kehadiran steffan. Steffan baru saja tiba dengan motornya.

Married With Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang