Warning!! typo bersebaran****
"aku akan mengawalinya dari pertemuan ini, lalu pertemanan, persahabatan, pacaran, dan menikah, bagaimana? tapi, kau harus berjanji untuk tetap bersamaku, karena aku tak akan melepasmu begitu saja sei..." aku menatapnya serius, dia terlihat semakin bingung.
aku rela menunggumu lebih lama, asalkan kau tetap bersamaku sei. tak peduli selama apapun waktu membuatmu nyaman denganku, yang terpenting adalah kau ada di sisiku.
****
POV laseila laurant
Jantungku berdebar melihat pria yang tertidur dengan pulas disampingku. Kata katanya semalam membuat darahku berdesir saat mengingatnya. Apa benar aku sudah menikahi pria sebaik dan setampan ini? Terlebih lagi karena dia sangat kaya.
"Kenapa kau begitu baik Syam? Aku tak mengenalmu" aku menatapnya, meraih rambutnya yang menutupi wajahnya. Kau tampan, berwibawa, kau pemilik perusahaan ternama, kau kaya , lalu mengapa harus memilih aku? Gadis bar bar yang hanya akan mengganggu kemewahan hidupmu.
"Tapi aku mengenalmu dari yang kau tau sei. Aku mencintaimu" aku hampir saja menjauh karena pria itu tiba tiba saja bersuara dan menangkap tanganku dengan lembut yang sedang merapihkan rambutnya. Sialan! Kukira dia terditur pulas.
Aku segera bangkit dari tidurku, menyibakkan selimut dan segera berdiri di samping ranjang, menatap pria itu baru saja membuka matanya. Syam menegangkan tubuhnya, bangkit dari tidurnya.
"Terimakasih atas semalam" aku menyiritkan mataku, maksudnya? Apa yang telah aku lakukan semalam ? Pria gila. "Soal janji itu. Aku berterimakasih karena kau mau berjanji untuk tetap bersamaku Sei"
Aku mengangguk dengan ragu. Apa yang harus aku lakukan? Aku memutarkan mataku bingung, aku tak ingin menatapnya, aku tak ingin jatuh cinta padanya. aku hanya takut jika ini hanyalah sebuah permainan " Aku. Aku akan membuatkan sarapan untukmu" aku segera pergi dari kamar setelah berkata.
Jantungku masih saja berdebar, kenapa? Jika dia benar benar suamiku yang sudah berbulan bulan menikah. Lalu mengapa rasanya seperti orang yang baru saling jatuh cinta? Aku tak mengerti.
Apa aku sudah hamil? Aku memegang perutku, apakah aku keguguran? Aku menatap pada lemari kaca yang sedikit mencerminkan diriku yang berdiri sambil memegang perut. Sudahkah?? Apakah aku hamil? Jika aku sudah menikah dengannya berbulan bulan lalu, mungkin seharusnya aku sudah mengandung anaknya. Apakah aku pernah melakukan hal hal semacam itu dengannya? Seharusnya aku sudah hamil bukan? Kecuali jika memang aku ini masih gadis dan dia sebenarnya tidak pernah menyentuhku.
****
POV Author
Lasei menyiapkan hidangan buatannya di meja makan. Merapihkan beberapa gelas dan piring yang tertata disana. Sesekali senyum di bibirnya merekah, dia sedang merasa jatuh cinta, sesekali memikirkan Syam yang gagah bersikap baik dan melindunginya sungguh pria idamannya selama ini. Syam turun dari tangga, rambutnya yang masih basah membuatnya terlihat lebih fresh. Lasei memalingkan pandangannya dan kembali ke dapur untuk menyuci peralatan masak yang dia gunakan. Godaan Lasei di pagi hari.
Syam mengikutinya dan memandanginya dari belakang. Hatinya berkata, bahwa dia sangat merindukan gadis ini. Rasa khawatirnya selama beberapa hari membuatnya ingin memeluk erat gadis ini. Syam melangkah berlahan , memberanikan dirinya untuk diam diam memeluk lasei dari belakang.
"Apa yang kau lakukan?" Lasei menegang saat Syam tiba tiba memeluknya sangat erat dari belakang, menenggelamkan wajahnya diantara leher dan bahu lasei. "Aku merindukanmu Sei, aku merindukan harum tubuhmu, aku merindukan kau yang mengganggu pekerjaanku. Kau tau seberapa besar aku menahan rindu semenjak kehilanganmu? Dari saat itu aku baru memahami, jika aku tak bisa hidup sempurna tanpamu sei."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Gay
عاطفية(PERINGATAN!! typo menyebar luas. Pengeditan nyapun kurang sempurna jadi harap maklum saat membacanya ) "Kau hanya belum mengerti apa arti mencintai syam, kau tak mencintai arsen, syammi. Kau hanya salah mengerti akan perasaanmu itu"--- Lasei La La...