beberapa minggu setelah kejadian
pov Lasei
entah mengapa beberapa hari ini ada yang selalu menghalangi jalan pikiranku. aku tak mengerti mengapa papi dan mami selalu membicarakan hal yang tak pernah terjadi. bahkan setelah arsen meninggalkanku dimoko dan bersikap aneh saat menjemputku, aku rasa itu bukanlah arsen. Ada apa sebenarnya dengan Diriku? bahkan aku tak bisa Berpikir untuk saat ini.
Aku cuti kuliah, aku selalu diwawancari oleh orang tuaku setiap harinya, arsen bersiap seolah tidak ada apa apa setelah kejadian dimoko. aku tau dialah yang paling merasa bersalah namun, mengapa aku yang selalu merasa gelisah. lalu siapa syam? semua orang membicarakannya hingga kedua orang tuanya datang kemari seiap harinya. bahkan aku tak pernah mengenal mereka.
ada apa sebenarnya dengan tahun ini? segalanya terasa aneh, ini seperti sebuah mimpi yang sulit dibangunkan. seseorangtolong bangunkan aku dari mimpi ini. seakan semua menyalahkan diriku untuk segalanya, padahal aku sendiri tidak mengetahu apa kesalahanku. mereka selalu memberiku tekanan untuk mengingat sesuatu, bahkan untuk membuka buku harianku lagi, namun sayangnya aku tak pernah membukanya hingga saat ini dan terus berbohong pada mereka.
Aku merasa aku ada disebuah labirin, tanpa tahu apa yang terjadi dan harus kemana aku berpikir. aku terjebak pada kegelisahanku sendiri, ini juga terasa seperti sebuah kutukan yang tuhan beri padaku. Mungkin aku pernah melakukan hal yang buruk terdahulu hingga seperti ini.
"kau baik baik saja?" kak mikha masuk dengan membawa napan sarapan untuku. mereka menjagaku seakan aku ini sedang sakit. aku menggeleng pelan, kak mikha menghampiri dan duduk disampingku, disebuah ayunan rotan.
"aku merasa hampa untuk hidupku saat ini, aku merasa ada kekosongan dalam pikiranku. aku merasa jika ini adalah sebuah mimpi" ucapku sambil menghela nafas dengan segala keluhan hidupku.
"cobalah untuk lebih tenang, tak ada yang hilang dari hidupmu. semuanya sama seperti sebelumnya"
"bahkan aku tak mengetahui apa yang terjadi sebelumnya. waktu yang terjadi saat ini tak seperti waktu yang aku ingat. Aku berada di sebuah posisi, dimana keyataan hidupku hilang dari pikiranku. kau pernah merasakanya?" kak mikha menggelang dan mengelus kepalaku.
kak mhika pergi tanpa kata lagi, dia menutup pintu dengan pelan sambil terus menatapku. aku hanya tertawa kecil, aku merasa gila saat ini. aku seperti orang gila yang hanya memikirkan diriku sendiri.
*****
flashback
"ada apa sebenarnya dengan dirinya? dia melupakan segalanya hanya dengan waktu satu bulan. seakan dia hidup untuk satu bulan dan terlahir kembali"
"ini adalah sejenis penyakit amnesia, ada beberapa faktor yang membuatnya menjadi seperti ini, bisa jadi karena traum, karena operasi tertentu atau juga karena infeksi yang menyebabkan kerusakan otak terjadi. Tidak banyak orang yang mengapami penyakit semacam ini. "
"lalu apa yang harus kami perbuat?"
"sebenarnya hal semacam ini sulit untuk ditangani, namun percayalah sebuah keajaiban kadang terjadi pada orang seperti lasei. kami tidak bisa memperkirakan dia akan terlepas dari hal ini, kami hanya akan terus mengontorlnya sepanjang waktunya. kami akan berusaha yang terbaik untuk membimbing lasei"
"....."
semenjak itu lasei kecil selalu merasa dia bertemu dengan orang baru. setiap bulah adalah dunia yang baru baginya. umurnya masih panjang untuk menghadapi kesulitan semacam ini. lasei kecil yang malang, yang harus menanggung segala kesulitan sepanjang harinya.
para dokterpun tidak bisa melakukan banyak hal, mereka hanya terus mengontrol perkembangan pada otak lasei, memeriksanya setiap bulan.
saat memasuki awal bulan itu adalah hari yang sulit bagi keluarga lasei, mereka harus mendengar tangisan lasei karena merasakan tempat asing. dia akan terus bertanya ' siapa anda?' bahkan pernah terjadi dimana lasei juga lupa caranya berbicara dan berjalan. saraf otaknya memang sangat buruk saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Gay
Romance(PERINGATAN!! typo menyebar luas. Pengeditan nyapun kurang sempurna jadi harap maklum saat membacanya ) "Kau hanya belum mengerti apa arti mencintai syam, kau tak mencintai arsen, syammi. Kau hanya salah mengerti akan perasaanmu itu"--- Lasei La La...