Chapter three

56 10 0
                                    

Sinar POV

"Ckleeek"

Sinar pun memasuki kamarnya. Bergegas ia menaruh peralatan sekolah dan membuka seragamnya yang kotor terkena cipratan air selokan. Hanya ia sisakan Bra dan celana leging pendek untuk menutupi daerah kewanitaanya.

Tampak dua bukit indah yang sedikit keluar dari branya yang tak bisa menampung kedua bukit itu. Entah bukit itu yang terus membesar karena sedang masa pertumbuhannya atau ukuran bra nya yang terlalu kecil.

Bisa dibilang bentuk tubuh sinar termasuk tubuh yang ideal karena pengaruh latihan bela diri yang ia ikuti. Nampak otot-otot dibagian tubuh tertentunya membesar yang menyebabkan ia bertambah seksi.

Matanya memandangi kaca dan memegang bibirnya. Teringat dirinya ketika bibir ini dicium arta. Seperti tak percaya ia merasa nyaman ketika arta menciumnya.

"Hemp..bodoh banget gua tadi nerima ciumanya arta..ko gua jadi luluh ya?apa mungkin dia bisa bikin gua ngelupain ferdy?"

"Mm...mudah-mudahan gua terima dia nggak jadi nambah masalah ke gua..huft".

Gumam sinar dalam hatinya.

Setelah ia membersihkan badanya. Ia membuka lemari dan memakai baju tangtop kuning dan clana pendek hawai kesukaannya.

Ia pun merebakan badanya dan mengambil hp tuk bbm sahabatnya..

"Ping"
"Na..lg ngapain"?
"Gua mo curhat nii!"

"Knapa sin?"
"Lagi dirumah pacar nih"
"Ntar aja ya..lagi nanggung soalnya..hahaha"

"Nanggung apaan na?..wah..wah...jdi kepo nih gua..hahaha..bagi-bagi lah ceritanya disana..hehehe"

"Apeeeeeng"
"Ntar aja deh..gua off dulu ya..bye....#NB..jan baper ya say..hahaha"

"Diih lu na..bikin gua penasaran ma kepanasan aja..hahaha...oke deh beb"

Pikiran sinar pun melayang yang enggak-enggak kepada anna. Maklum ana adalah sahabatnya yang sering gonta ganti pacar hanya buat kesenangan belaka.

"Si anna ngapain ya..ntr kaya waktu itu lagi....hadeh...parah dah sahabat gua yang ini"

"Tok..tok..tok.."
"Nar..ada ferdy tuh didepan rumah nyari-nyari kamu..tadi udah mamah suruh masuk buat nunggu kamu nemuin dia. Mamah ke supermarket dulu ya"

Seketika tubuh sinar menjadi dingin. Tampak kegelisahan dan ketakutan dalam dirinya atas ucapan dan perilaku sinar ke ferdy ketika pulang sekolah.

Sinar pun mengintip keluar untuk melihat ferdy yang sudah duduk diruang tamu sambil berbicara dengan mamahnya.

"Fer..ditinggal dulu ya..mamah mau ke swalayan dulu. Tadi sudah mamah sampaikan ke sinar tunggu saja ya"

"Iya tante". Balas ucapan ferdy kepada mamahnya sinar.

"Dasar ular kepala dua. Didepan mamah gua aja loe manis banget ucapan loe..didepan gua aja..lu seenaknya aja!!" Gumam sinar dalam hatinya.

Sejak dulu begitulah sifat ferdy. Bisa membodohi kedua orang tua sinar dengan kata-kata manisnya. Namun yang sinar terima hanya kesedihan dan keterpaksaan akan ancaman ferdy untuk menyakiti orangtuanya ketika dulu ia memutuskan hubungan mereka.

Sejak ancaman itu sinar pun menutup mulut kepada semua orang atas perlakuan ferdy ke dirinya.

Nampak air mata ketakutan keluar dari mata sinar. Ia bingung harus bagaimana.

"Sinar!!!jangan bikin gua nunggu lama!!..gua tahu lu dikamar!!!"

"Keluar lu!!.gua butuh penjelasan lu sekarang!!atau gua obrak abrik nih rumah lu"

"Ii..iya..fer..ntar gua turun..gu..gua ganti baju dulu"

"Gua harus apaaaa???" Gumam sinar dalam hatinya..

"Arta...iya arta..gua butuh dia"

"PING!!!"

"TA..TOLONGIN GUA TA!!..FERDY DI RUMAH GUA NGANCEM-NGANCEM GUA TA!!....PLEASE TA..GUA BUTUH LU!!"

" Ia sin..gua kesana sekarang juga..kamu tenang ya..gua berangkat ke rumah lu" jawab arta.

Sedikit terobati rasa takut sinar ketika membaca balasan arta kepadanya.

Dengan rasa takut, Ia pun membuka pintu kamar dan menemui ferdy.

"Apa fer?"

"Bego lu ya!!bikin nunggu gua lama!!"

"PLAAAKK!!"

Tamparan ferdy pun memdarat di pipi sinar. Tampak kaget dan takut ketika ferdy menampar sinar.

"Maap fer..gua tadi ganti baju dulu"

Terlihat isak tangis kecil di sinar sambil menahan sakit di pipinya.

"Gua butuh penjelasan lu sin? Maksud lu apa tadi lu mutusin gua??terus lu belain arta temen lu??!!"

"Itu..itu.."

"Itu apa!!?..lu dah lupa ya ma omongan gua??..apa perlu gua buktiin baru lu tau gua ga maen-maen ama ucapan gu sin??!"

"Jangan fer..a..aaku mohon jangan fer!" Ucap sinar dengan terbata-bata.

"Oke gua turutin mau lu..tapi lu turutin mau gua!!.jangan lagi lu berhubungan dengan temen lu itu lagi. Kalo tidak lu tau akibatnya!!"

"Gua sayang ama lu sin..makanya gua begini. Gua ga mau lu dideketin siapa pun. Karena lu milik gua!!inget tuh!!"

"Tapi fer.. gua ga suka diperlakukan seenak lu. Gua ga kuat kalo lu kasar mulu ama gua"

"Sinar...gua kasar karena gua sayang ama lu dan gua ga mau ada orang selain gua dihati lu."

Ferdy pun mendekati sinar sambil mencoba memeluk sinar, namun sinar menepis tangan ferdy yang ingin memeluknya. Ia mencoba menguatkan hati untuk menolak perlakuan ferdy lagi.

"Nggak fer..udah cukup penderitaan gua dari lu. Gua ga mau lagi deket-dekket ama lu."

Amarah ferdy pun meninggi kembali.

"Lu itu milik gua sin dan lu ga bisa menghindarinya!!"

Ferdy pun memeluk sinar erat-erat secara paksa dan mencium dengan kasarnya.

Sinar pun meronta berusaha melepaskan perlakuan ferdy. Namun sinar tak berdaya karena kuatnya pelukan ferdy ke sinar.

"Hump..hmm..fer..lepasin!!.."

Ferdy pun tak menghiraukan rintihan ucapan sinar. Ia tetap melumat bibir mungil sinar yang menggodaanya.

"Hump..hm..fer..oohh..hump..cukup fer..hump..mmm.."

___________________________________
Ampe sini dulu ya:-P..besok-besok diupdate lagi..makacieh buat yang baca ^__^

Please vote dan sarannya ya thanks..^__^

CANDA JADI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang