UNTHINKABLE

#8 - Just Niel

∞∞
-U N T H I N K A B L E-
A novel created by GrettyNU
∞∞

Love is Blind.
Sungguh memalukan tapi benar adanya. Menjauhi kenyataan itu justru membuat kita semakin dekat dan teperangkap dalam gelapnya cinta.

___

Shit!!

Apa yg telah kau lakukan padanya!?

Ini diluar dugaanku, sungguh! Aku tak percaya jika akan berakhir seperti ini.

Tanpa pikir panjang langsung kubaringkan tubuhku disampingnya yg membelakangiku lalu menatap punggung mungil gadis ini yang tidak bereaksi apa-apa.

Tidak bergetar, berarti dia tak menangis.. Apa iya dia tertidur? Tapi wajahnya tadi tidak tampak mengantuk melainkan ke..cewa.

Perlahan tapi pasti aku mencoba memutar tubuhnya.. Tak ada bantahan dan kulihat kedua matanya yang tertutup rapat.

"aku tahu kau belum tidur, maaf tadi telah membentakmu.. Entah mengapa aku tak suka jika kau berkata ingin pergi, bisakah kau tetap bersamaku Sefa.."

Tak ada balasan, tapi aku tahu dia mendengarnya

"aku tahu kau mendengarnya, apa aku terlalu menyakitimu? " tuturku tepat didepan bibirnya yg terlihat masih kemerahan karena ulahku beberapa saat yg lalu..

"jika kau tak menjawab aku akan menciummu" ancamku tapi tetap tak ada respon didetik yg ke sepuluh. Setelah aku menghitungnya.

Kucium secara perlahan dan lembut bibirnya yg membuatku ketagihan, selalu ketagihan.

Aku merasakan ada respon non verbal disana. Tubuhnya menegang, kaget mendapat serangan tiba-tiba dariku. Berarti benar. Dia belum tidur.

Sefa tak membiarkanku menjelajahi mulutnya, otomatis membuatku menjelajahi tubuhnya.. Aku tahu dia menahan desahannya sementara aku memberikan tanda kepemilikan dilekukan lehernya.

Membuatku benar-benar ingin memakannya.. So, jangan salahkan aku jika aku berbuat lebih dari ini agar kau mau membuka mata dan membalas perkataanku.

"masih tak mau membuka mata hem.. " ujarku meliriknya lalu mengecup kembali bibir ranumnya.

"apa kau tahu Sefa kalau permainanmu kali ini membuatku ketagihan..? " lanjutku disertai satu kecupan lagi

"jika kau tak mau membuka matamu dan berbicara padaku, jangan salahkan aku kalau membuatmu mendesah sepanjang malam dengan kedua mata indahmu yg terpejam rapat.. " setelah berkata seperti itu, bukan lagi kecupan dibibir yang kuberikan tapi kecupan di kedua bukitnya berkali-kali hingga jadi lumatan dan sukses membuatnya mendesah lalu meramas kuat-kuat bahuku dengan sebelah tangannya. Tanganku yg sedari tadi terapi di bukit sebelahnya langsung berpindah menahan tangannya kemudian melanjutkan aksiku.

Jangan tanyakan padaku bagaimana caranya melepas kemeja rumah sakit yg tadi digunakannya, secepat kilat.

Apa predikatku masih juga meragukan kalian tentang kehebatanku diranjang..!?

Dan selanjutnya, pasti kalian tahu apa yang akan kulakukan padanya. Aku merindukan anakku, mungkin menjenguknya pasti mampu mengobati kerinduanku..