Chapter 6

145 36 7
                                    



don't forget to click the star as vote for this chapter.

hope you enjoy it. happy reading!

###


"paman sepertinya aku sudah hapal jalan menuju kampusku. biarkan aku membawa mobil. kau urus pekerjaan yang lain saja. Percaya padaku." ucapku pada supir yang sudah berada didalam mobil. terlihat raut wajah yang takut. Mungkin supir ini takut jika akan dimarahi dad.


"tak usah takut. Ayahku tidak segalak yang kau pikirkan." ucapku seperti sedang membaca pikirannya. Dia pun tertawa dan langsung keluar dari mobil. aku pun langsung memasuki tempat duduk pengemudi.


"hati-hati nona, jika ada sesuatu hubungi aku." ucap supir itu. Aku pun hanya mengangguk dan melajukan mobilku pelan.


Perlahan tapi pasti aku melajukan mobil ini, hey bukan karna aku tidak bisa mengendarainya. Hanya saja aku ingin menikmati pemandangan kota ini. Tidak terlalu buruk, tetapi aku sangat rindu Paris. Dan menurutku Paris lebih bagus. Karna hampir disepanjang jalan Paris selalu menonjolkan gaya bangunan yang menurutku tidak membosankan. Disini banyak sekali orang yang berlalu lalang, berjalan seperti sedang mengejar sesuatu, cepat sekali. Aku hanya terkekeh pelan.

Aku jadi mengingat kata-kata Bella kemarin. Dia melihat Zac sedang berbicara dengan wanita itu lagi? Tak tau kenapa dadaku selalu sesak jika menyebut namanya. Aku tau mereka bisa dibilang rekan pengurus disekolah, tapi apakah salah jika aku memikirkan yang lain? Terlebih lagi jarak aku dan Zac sangat jauh, dan bisa dibilang sekarang kami LDR. Menurutku, hal yang terpenting disuatu hubungan adalah komunikasi. Tapi?yasudahlah.

30 menit kemudian mobil yang aku kendarai ini memasuki gerbang yang bertuliskan 'London University'. Sebenarnya kampus ini tak terlalu jauh dari rumahku, tapi mungkin karna aku membawa mobil ini perlahan jadi bertambah 10 menit dari biasanya.

Aku pun memarkirkan mobil ku dengan cantik. Saat aku keluar dari mobil kulihat Gigi yang juga keluar dari mobilnya yang terparkir di sebelah mobilku. Aku pun menghampirinya dan mengajak nya untuk masuk bersama. Kami sudah bertukar jadwal, dan aku lihat hampir semua pelajaranku sama dengan Gigi.


"hey kemarin aku lihat kau sedang diganggu 1D, apa kau tidak apa-apa?aku ingin menghampirimu hanya saja aku ada urusan penting yang membuatku terburu-buru." tanyanya khawatir. Aku terkekeh pelan.


"aku tidak apa-apa. Mereka tidak melakukan apapun. Hmm, tapi kemarin mereka sempat menjailiku." jawabku santai tetapi kulihat Gigi membulatkan matanya.


"bagaimana kau bisa bilang tidak apa-apa jika kau dijaili mereka?" Gigi terlihat kaget.


"aku memang sempat terganggu, hanya saja salah 1 dari mereka yang bernama Niall mengenaliku, dia bilang bahwa dia melihatku saat sedang berkumpul denganmu, Cara dan Lee di cafeteria kemarin. Jadi mereka memperkenalkan diri dan bilang ingin jadi temanku." jawabku. "tapi mengapa kau terlihat takut sekali Gigi? Bukankah mereka temanmu? Kemarin kan kau melambaikan tanganmu pada mereka, dan kalian terlihat dekat, kurasa." lanjutku.


"akan aku ceritakan. Tapi sepertinya tidak enak jika sambil jalan seperti ini. Ayo kita kekelas. Dan aku ceritakan semuanya."

Gotta Be You [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang