Tak ada hari tanpa keributan. Begitulah keadaan Rappapa saat ini. Elaine dan Beby yang tiba bersama pun saling melirik saat mendengar suara ricuh dari dalam ruang Rappapa. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan Tim Gesrek.
Keduanya pun masuk ke dalam dan mendapati anggota Tim Gesrek serta Ghaida dan bahkan Shania mengerubungi seorang Nabilah. Hanya Frieska yang diam menonton saja.
"Nju, ngapain?" Tanya Beby yang berbisik pada Shania.
"Hush, diem sana. Lagi seru, nih." Jawab Shania sambil mendorong Beby. Beby pun mengerucutkan bibirnya cemberut.
"Ada apa?" Kali ini Elaine yang bertanya.
Namun bahkan suara Elaine nampak tak menghentikan kegiatan mereka. Menyudutkan Nabilah dengan pertanyaan yang tak jauh beda. Ayana pun menarik Elaine untuk ikut mengerubungi Nabilah dan membuatnya tambah heran.
"Nabilah kenapa?"
"Nabilah lagi jatuh cinta, Len." Jawab Jeje yang ada disamping Elaine.
"Eh? Nabilah jatuh cinta? Sama siapa?!" Pekik Elaine kaget.
Semua langsung menoleh termasuk Nabilah yang kaget karena Elaine sudah ada diantara mereka.
Nabilah pun langsung mengelak dengan cepat, "kaga-kaga. Mereka ngaco aja. Duh ileh ngapa pake ikutan segala si Elaine. Kabur aja dah ogut."
"Gak bisa, Dek. Lu mesti jawab dulu pertanyaan kita." Hadang Ghaida. Shania di sebelahnya mengangguk setuju.
"Err. Ah, Iya Gracia maaf. Siap." Ucap Nabilah tiba-tiba.
Saat semua menoleh kearah pintu ruangan Elaine, Nabilah pun langsung meloloskan diri dan kabur secepat kilat dari sana. Semua tertipu. Gracia masih berada di dalam ruangan. Mereka pun langsung saling menyalahkan. Namun hal itu tidak membuat mereka bubar. Kecuali Ghaida yang memutuskan mencari Nabilah, Shania yang kembali menempel pada Beby dan Elaine yang masuk ke dalam ruangannya.
Seperginya Elaine, Sisil mengungkapkan pendapatnya. "Jangan-jangan, my oshi jatuh cintanya sama Elaine lagi. Ah, kenapa gak sama Sisil aja."
Bletak
Tentu saja ucapannya mendapatkan hadiah pukulan indah. Tak hanya dari Jeje, tapi juga Dena bahkan Ayana.
"Ngaco lu, Sil."
"Habisnya, Je-"
"Udah teori lu pasti ngaco. Mending kita nyate lagi aja, elah. Laper gw." Ucap Jeje. Anggota Tim Gesrek pun menurut dan menyiapkan peralatan nyate mereka.
Saat memasuki ruangannya, Elaine mendapati Gracia tengah mengutak-atik kameranya. Dihadapannya, televisi menayangkan acara berita.
"Masih pingin jadi jurnalis, Gre?" Tanya Elaine setelah meletakkan tasnya dan duduk.
"Masihlah, Kwek. Impian itu juga buat Hamids." Jawab Gracia tersenyum. Mendengar itu kembali menimbulkan luka di hati Elaine. "Ehm, Len. Tadi diluar anak-anak ributin apa?"
"Ah, itu. Katanya Nabilah jatuh cinta."
Gracia menoleh dan mengangkat salah satu alisnya, "hanya karena itu? Dasar kebiasaan. Terus pada gak ada yang tahu? Kamu sendiri gak tahu? Kemarin kalian kan habis jalan."
"Emm.." Elaine memiringkan sedikit kepalanya, "kemaren Nabilah lebih diem dari biasanya dan terlihat aneh. Apa Nabilah ketemu orang yang dicintainya, ya?"
Gracia kembali teringat bahwan Andela pernah menemui Nabilah. Apa jangan-jangan kali ini juga....
"Yaudahlah, Len. Gak usah kita bahas. Gak penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
Majisuka Gakuen - Season 2 (JKT48)
FanfictionKini, Elaine menjadi ketua Majijo. Sementara itu Andela merupakan ketua Yabakune. Sekolah yang masih menjadi rival Majijo. Akankah kisah kasih dan semua pertarungan yang akan terjadi berakhir menyatukan mereka kembali? Highest ranking #29 in Action