Episode 8

627 66 17
                                    

Wjwj harusnya part ini yg ep 8 dan yg kemaren itu ep 7. Tapi ceritanya g kelewat kok. Cuma salah judul aja.

Lalu inilah lanjutannya

~o~

Viny tengah serius dengan pensil dan buku gambarnya. Sketsanya hampir selesai saat seseorang masuk ke dalam ruangan para petinggi Yabakune dan duduk disampingnya. Menatap wajah sampingnya yang indah sambil tersenyum manis.

"Kak Viny lagi gambar apa?"

Viny melirik gadis disampingnya dan tersenyum tipis, "kamu sendirian? Dimana Michelle?"

"Michelle sedang menemui Sinka di taman belakang, dan menyuruhku duluan."

Viny sempat terdiam saat mendengar jawaban Nadse sebelum kembali melanjutkan gambarnya.

"Tapi aku senang tak bersama Michelle," Nadse merangkul Viny dan menaruh kepalanya di pundak Viny, "aku jadi bisa berdua dengan Kak Viny." Tambahnya sambil mendesah.

Viny sempat bergidik saat mendengar desahan Nadse dan deru nafasnya yang menerpa leher Viny. Namun Viny dapat menguasai dirinya cepat.

"Kak Viny kenapa?" Tanya Nadse sambil memainkan jari jemarinya di pipi Viny.

"Gak apa."

"Eumm, Kak Viny belom jawab pertanyaan aku."

Viny menatap lurus ke depan dan tersenyum lebar, "ini gambar masa depan yang kurancang. Dimana Elaine akan bertekuk lutut pada ketua kita." Jawabnya sambil menatap Nadse.

Nadse hanya diam dan perlahan senyumnya yang tipis semakin merekah saat Viny mendekatkan wajahnya dan mencium bibirnya lembut.

~~~

"Merindukan sang kelinci Majijo?"

Sinka bergidik saat mendengar suara Michelle di belakangnya. Ia menoleh sekilas pada Michelle sebelum kembali memberi makan pada kelinci-kelinci yang dirawatnya.

"Makan yang banyak Ilo." Ucap Sinka pada salah satu kelinci di hadapannya.

Michelle lalu duduk di bangku taman dekat Sinka. Ia memperhatikan Sinka yang nampak telaten sebelum kembali mengajaknya berbicara.

"Bagaimana rasanya mengalahkan orang yang kau cintai?"

"Aku bertarung dengannya atas nama sekolah kami. Tak ada urusannya dengan masalah pribadi."

Michelle tertawa tipis, "tapi perasaan itu melemahkanmu."

Sinka mengangkat kepalanya dan berbalik menatap Michelle, "kamu gak akan mengerti. Apa kamu gak pernah jatuh cinta?"

Michelle mengalihkan wajahnya, menatap lurus ke depan. Ia memejamkan matanya dan mendapati bayangan Kinal melintas di benaknya. Ia mendesah sambil membuka matanya perlahan.

"Kak Kinal..."

-Flashback-

"Hei."

Michelle menghentikan langkahnyak dan menoleh. Didapatinya Kinal tengah duduk di ayunan depan rumahnya dengan sebuah gitar yang dipangkunya.

"Ngapain kamu disini?"

Kinal tersenyum lebar lalu mendekati Michelle.

"Menurut kamu?"

Michelle memutar bola matanya malas, ia pun memilih mengabaikan Kinal dan berjalan meninggalkannya. Namun tangan kekar Kinal malah menahannya.

"Mau ngapain?"

"Temenin gw dululah disini."

"Emangnya Kak Ve kemana?"

"Di dalem. Ya selagi nunggu dia, mungkin kita bisa ngobrol-ngobrol dulu. Kita belum kenalan dengan benar, kan?"

Majisuka Gakuen - Season 2 (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang