Episode 4

1.1K 93 10
                                    

Hampir dua minggu berlalu semenjak Andela menemui Nabilah dan Jeje. Tak ada yang terjadi setelah itu. Kerusuhan yang terjadi di Majijo hanya karena hal-hal yang tak jelas. Anin sendiri masih belum menaiki tangga Rappapa, entah apa yang membuatnya menunda ambisinya.

Ia selalu hanya diam berdiri di depan tangga menuju ruang Rappapa, hal yang kali ini dilakukannya kembali. Tentu saja, Feni pun menemaninya.

"Nin, balik ke kelas, yuk."

"Gak, Fen. Aku akan naik sekarang."

Baru saja Anin menginjakkan kakinya di anak tangga pertama, seorang murid Majijo tampak terguling dan jatuh melewatinya. Dari atas tangga muncul Shania yang tunjukkan senyum sinisnya.

"Lemah." Ucap Shania sinis.

Anin pun menatap tajam Shania yang menatapnya heran. Tentu saja heran karena dimatanya, Anin dan Feni terlihat seperti anak kelas satu.

"Kalian anak kelas satu? Ngapain?" Tanya Shania.

Melihat Anin yang hanya diam menatap Shania, Feni menarik lengan Anin.

"Nin, mending kita pergi. Kak Shania bukan lawan sembarangan." Bisik Feni.

"Aku gak takut."

Dahi Shania berkerut, senyumnya terukir mendengar penuturan Anin padanya.

"Nju, ngapain?"

Ketiganya pun menoleh dan mendapati Beby yang muncul dari balik tubuh Shania.

Feni pun kembali berbisik pada Anin, "Nin, kita belum cukup kuat untuk ngelawan Kak Beby sama Kak Shania berdua. Mending kita pergi aja."

Anin menghela nafasnya kasar dan pergi dari sana. Feni pun menghela nafas lega.

"Itu tadi mereka..." Shania memotong ucapannya sendiri karena Anin dan Feni sudah tidak ada disana.

"Tadi siapa sih, Nju?" Tanya Beby diperjalanan mereka kembali ke ruangan Rappapa, "calon penantang, kah?"

Shania membuka pintu ruang rappapa dan menjawabnya, "kayaknya gitu. Tapi aku bingung dan kaget aja."

"Kenapa emangnya?"

"Kayaknya mereka anak kelas satu deh. Soalnya aku gak pernah liat. Nekat banget kalau beneran mau nantang."

"Siapa yang kalian maksud 'mereka'?" Tanya Gracia. Tentu saja Gracia yang tadi sedang mengobrol dengan Frieska pun dapat mendengar obrolan pasangan BebNju.

"Emm.. kayaknya calon penantang. Terlihat kuat. Tapi mereka terlalu kecil untuk disebut sebagai penantang." Jawab Shania.

"Ciri-cirinya?"

"Gadis yang berani menatapku tajam berhoodie biru dan berwajah imut. Sementara temannya, memiliki tubuh kurus dan bersuara cempreng."

"Anin dan Feni. Itu mereka. Nampaknya mereka serius. Rachel dan Vanka pun sudah membicarakan mereka." Gracia menjeda ucapannya dan tampak berpikir. "Frieska, aku minta awasin kedua gadis itu. Dan Kak Ghaida aku minta cari tahu soal siapa mereka. Sementara Beby dan Shania tugas kalian akan berhubungan dengan Yabakune. Beby awasin Andela dan Shania cari tahu soal rencana para petinggi Yabakune."

"Siap!" Jawab keempatnya kompak sambil membungkuk hormat.

"Dan terakhir Tim Gesrek. Bantu aku menjaga Elaine." Kelima anggota Tim Gesrek pun langsung membungkuk hormat.

Elaine yang sebenarnya ada di dalam ruangannya pun keluar dan mendekat kearah Gracia.

"Kalian rapat tanpa aku?"

Majisuka Gakuen - Season 2 (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang