Episode 7

1.1K 85 16
                                    

Keadaan ruangan Rappappa jadi sepi total pasca pertarungan antara pasangan BebNju dengan pasangan DesTa. Gracia bergerak cepat sehingga berita kekalahan anggota Rappappa itu tidak sampai terdengar ke Majijo.

Selama Beby dan Shania di rumah sakit pun, para anggota Rappappa tetap masuk sekolah dan secara bergantian menjaga ruangan mereka itu. Mereka tak bisa mengendurkan penjagaan dan mengosongkan Rappappa begitu saja.

Karena bisa kapan saja seseorang mengambil alih kursi kepemimpinan Elaine yang tengah ditinggalkan. Dan gadis inilah yang paling berambisi.

"Nin,"

"Apalagi Feni?"

"Emm, jangan naik."

Anin tersenyum, "tenang aku tidak akan terburu-buru kali ini. Aku akan menunggu giliranku. Dan bersiap menghadapi seorang Shania Gracia." Ucap Anin dengan mata yang begitu membara.

"Giliran maksudmu?" Anin tak menjawab dan hanya tersenyum penuh arti. Senyuman yang tidak dimengerti Feni.

~~~

Tim Gesrek sedang berjalan bersama. Kelimanya berencana menjenguk Shania dan Beby. Ditangan mereka sudah ada beberap kantung plastik berisi sate ataupun buah-buahan. Canda tawa meramaikan perjalanan mereka yang seketika berhenti.

Seseorang nampak tengah berdiri di kejauhan sambil menyenderkan tubuhnya di tiang listrik.

Dena yang paling pertama menyadari itu, "Nabilah, itu Sinka bukan, sih?"

Nabilah memicingkan matanya, helaan nafas kasar keluar dari mulutnya.

"Gw kesana bentar." Pamit Nabilah.

"Nabilah!"

Panggilan Jeje tak digubrisnya, ia langsung mendekati Sinka yang nampak memegangi sebuah boneka kelinci.

"Sinka.." Panggilnya pelan.

Sinka membenarkan posisinya lalu menunduk. Dipegangnya erat boneka yang ada ditangannya.

"Aku mau ngomong sama kamu."

Nabilah menoleh dan menatap teman-temannya yang terlihat khawatir. Bahkan Sisil terlihat ingin menghampirinya, namun Jeje menahan tubuhnya.

"Gw.. Pamit dulu ya sama anak-anak." Sinka pun mengangguk sebagai jawaban.

Nabilah kembali pada teman-temannya. Digaruknya lehernya yang tak gatal.

"Kalian duluan aja deh ke rumah sakitnya."

"Lo mau kemana Nab?" Tanya Jeje.

"My oshi mau pergi sama dia?" Tanya Sisil kali ini.

Nabilah menoleh sekilas pada Sinka, "bentar aja, kok."

"Nanti kalau Gracia atau Elaine nanya gimana?" Tanya Ayana.

"Jangan sampe ada yang tahu. Apalagi mereka. Gw minta tolong."

Anggota Tim Gesrek nampak terdiam. Bukannya mereka tidak mau menuruti permintaan ketua mereka tersebut, namun entah kenapa rasanya kali ini agak berat untuk menurutinya.

"Nab, lo yakin ini gak berbahaya? Lo inget kan dia siapa?"

"Gw inget, Je. Inget banget. Maka dari itu. Biarin gw. Lagipula gw udah siap apapun kemungkinan terburuknya." Jawab Nabilah sambil tersenyum.

Jeje menghela nafasnya, "kalau kenapa-kenapa, langsung hubungin anak-anak. Dan gw bakal langsung ngomong ke Gracia."

"Iye, iye. Udah, udah sana, ah." Nabilah mendorong tubuh teman-temannya. "Entar jam besuk keburu abis. Dah, dah."

Majisuka Gakuen - Season 2 (JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang