"Loser oetori sen cheokhaneun geopjaengi motdoen yangachi geoul soge neon just a loser..." Yejin perlahan membuka matanya saat dia mendengar nada dering Bigbang – Loser yang berasal dari handphonenya. Dia segera bangun dari tempat tidurnya dan mengambil handphonenya. Saat dia melihat caller id nya , matanya langsung terbuka lebar. Dengan semangat dia mengangkat teleponnya "Kookie!!" kata Yejin semangat "Hey.. Yejinnie, apa kabar?" Tanya laki-laki bernama 'Kookie' ini. "Aku baik-baik saja Kook, kapan kau pindah? Aku sangat merindukanmu." Kata Yejin dengan suara merengek. "Aigoo, ayam kecilku, sebegitu rindunya kah kau padaku?" Tanya 'Kookie' dengan suara mengejek. Yejin mendengus kesal mendengar nama panggilan yang sangat dibencinya itu. "Yah, cookie jelek, kau mau cari masalah denganku ya?" Tanya Yejin kesal. "Hahaha tanpa melihatmu saja aku sudah membayangkan wajahmu. Mulutmu pasti akan mengerucut dan keningmu akan saling bertemu kan?" dan benar saja.
Wajah Yejin sama persis dengan apa yang 'Kookie' bilang. Yejin yang tadinya kesal dibuatnya tertawa "Sialan, kau mengenalku dengan baik" kata Yejin sambil tertawa. "Hey Yejinnie, aku akan pindah besok, dan akan bersekolah di sekolah yang sama denganmu!" kata 'Kookie' dengan semangat "Ah benarkah?! Yeah! Sampai bertemu besok!" kata Yejin tak kalah semangat. "Baiklah ayam kecilku, sampai jumpa besok." Tutupnya.
Yejin langsung merasa berada diatas awan. Kookie, teman baiknya, dan juga orang yang sangat disukainya akan segera pindah ke sekolahnya. Dia tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan long secret crush-nya.
"Hey, Yejin." Yoongi berdiri di depan pintu Yejin dan bersandar dengan dua tangannya memeluk dadanya. Yejin terkejut saat mendengar suara Yoongi. "Ada apa?" Tanya Yejin dingin. "Apa itu Jeon Jungkook?" Tanya Yoongi. "Ya kau benar." Jawab Yejin. "Apa dia kembali lagi?" "Ya kau benar" "Apa dia juga akan bersekolah di sekolah yang sama dengan kita?" "Ya kau benar" Yoongi mendesah. "Walaupun dia teman baikmu, aku harap kau berhati-hati dengannya" kata Yoongi "Dia.... Tak seperti yang kau pikirkan" sambungnya. "Cih, tau apa kau tentang Kookie? Kau bahkan tidak dekat dengannya." Jawab Yejin sedikit kesal. Dia tidak terima dengan pernyataan Yoongi. "Aku hanya mengatakan untuk berhati-hati dengannya." Kata Yoongi sambil menutup pintu Yejin. "Yah Min Yoongi!" teriak Yejin. Yejin mendengus kesal. Dia kembali menatap handphonenya dan membuka galeri fotonya. Dia tersenyum saat melihat foto-foto lamanya bersama Jungkook.
Jungkook yang sering memeluknya dari belakang, Jungkook yang sering memberikannya hadiah ulang tahun, Jungkook yang selalu menenangkan Yejin jika Yejin menangis, dan Jungkook yang selalu ada untuk Yejin setiap saat. Yejin akhirnya kembali tertidur dengan hanphone ditangannya beserta fotonya dan Jungkook.
Disisi lain, Taehyung merasa dirinya sulit untuk tertidur. Dia teringat oleh pembicaraannya tadi dengan teman-temannya.
"Taetae, apa kau tau dia akan segera kembali?" Tanya Jimin. "Hah? Siapa dia?" Tanya Taehyung sambil meneguk sodanya. "Jangan bodoh Taehyung. Aku bertanya serius." Tanya Jimin. "Ya tentu saja aku tahu, dia meneleponku kemarin. Dia bahkan akan bersekolah disekolah yang sama dengan kita." "Apa?! Dia akan bersekolah disekolah kita?! Shit, aku harap Yoongi tidak tahu tentang ini." Kata Hoseok. "Tapi kurasa, Yoongi sudah mengetahuinya." Kata Seokjin. "Tentu saja, adik tirinya adalah teman baik si brengsek itu." Kata Jimin dengan nada marah. "Dia mempergunakan adik tiri Yoongi untuk menghancurkan Yoongi. Sialan dia membuatku marah." Kata Seokjin. Semua orang yang ada diruangan terkejut dengan kata-kata Seokjin. Seokjin adalah orang yang jarang marah. "Hey hey, kenapa kita jadi membicarakan brengsek itu? Kalian membuat moodku memburuk." Kata Taehyung sambil membuang kaleng sodanya dengan kasar. "Tapi Tae, dia kan-" "Dia bukan teman baikku lagi Jimin. Kalianlah teman baikku." Kata Taehyung mencoba untuk menahan amarahnya. "Ya sudah, baiklah. Mulai sekarang kita harus berhenti membicarakannya." Kata Jimin. Semua orang yang ada di ruangan tersebut menganggukan kepalanya, menandakan mereka setuju.
Taehyung mendesah. Pikirannya terganggu dengan seseorang yang seharusnya menjadi teman baiknya. Pikirannya tak karuan. Dia makin susah untuk tidur. Dia mengambil handphonenya dan melihat jam yang ada di handphone. 02.17. dia menaruh kembali handphonenya di meja yang ada tepat di sebelah tempat tidurnya "Shit, aku harus tidur. Aku tidak boleh terlambat di hari pertama sekolah." Katanya. Dia menendang selimutnya sambil memaki. Dia sangat kesal dengan hanya memikirkan wajah orang yang sangat dia benci. Dia membalikkan badannya beberapa kali dan mencoba untuk tidur.
Tapi dia tetap tidak bisa tidur. Dia mencoba memikirkan hal-hal yang menyenangkan yang dapat membantunya tidur.
Majalah porno,
video porno,
gadis seksi,
gadis berambut blonde,
gadis berdada besar,
gadis yang ada direstoran,
Taehyung terhenti. Pikirannya yang tadinya dipenuhi hal-hal kotor, berubah menjadi seorang gadis muda yang sedang melahap makanannya. Taehyung tersenyum saat memikirkan gadis tersebut. Dan tanpa dia sadari, Taehyung perlahan tertidur dan terbawa ke alam mimpi.
Sinar matahari pagi mulai memasuki kamar Taehyung. Taehyung yang merasa terganggu menaikkan selimutnya sampai di kepalanya. Tapi ternyata sinar matahari tersebut tak juga menghilang. Dia mendengus kesal dan bangun dari tempat tidurnya. Dan disaat yang bersamaan, handphonenya berbunyi. Taehyung memaksa untuk membuka matanya dan mengambil handphonenya. Taehyung merasa marah hanya dengan melihat caller id nya.
"Hey Taehyung." "Apa maumu?" Tanya Taehyung, mencoba untuk menenangkan diri. "Sampai bertemu sebentar, Taetae-hyung" Taehyung membanting handphonenya kesal. Dia mengacak rambutnya kasar. Seharusnya dia tidak mengangkat telepon dari orang yang sangat dia benci. Dia beranjak dari tempat tidurnya dan segera pergi ke kamar mandi. Taehyung tak menyangka bahwa kekesalannya muncul saat masih pagi. Taehyung semakin merasa kesal saat mengingat pembicaraan tadi
'Sampai bertemu sebentar, Taetae-hyung'
Dia mengepalkan tangannya. Dia berusaha untuk meredamkan kekesalannya tapi tak bisa. Dia hanya mendesah dan berharap bahwa hari ini akan menjadi hari yang baik.
Yejin meloncat kegirangan saat dia melihat ada SMS masuk
From : Kookie~~
Hey ayam kecilku! Bangun dan bersiaplah! Aku merindukanmu!!
Yejin tersenyum ceria pagi itu. Dia keluar dari kamarnya dengan tampilan tak biasa. Yejin yang biasanya malas untuk berdandan, kali ini memilih untuk berdandan. Dan juga dia membiarkan rambut hitam panjangnya terurai. Dia merasa sangat puas dengan tampilannya hari ini.
Saat dia turun dari tangga, dia melihat Yoongi, dan beberapa temannya yang tidak Yejin kenal. "Hai, Yejin." Kata salah satu teman Yoongi sambil tersenyum ceria. Yejin hanya membalasnya dengan senyuman kecil, lalu berlalu dari tempat itu. "Yoongi, kau taruh dimana makanan kemarin?" Tanya Yejin dingin. "Kulkas." Jawab Yoongi singkat. Yejin membuka kulkas dan mendapati bungkusan plastik yang berada di rak ketiga. Yejin teringat kejadian kemarin. Yoongi memeluknya, mencium dahinya, bahkan menggendongnya. Yejin masih tak percaya dengan kejadian kemarin. Yang Yejin ketahui adalah Yoongi tak pernah peduli padanya. tapi Yejin merasa senang dengan sifat Yoongi yang kemarin. Dia berharap, Yoongi akan terus seperti itu.
"Mana Tae?" Tanya Yoongi. "Tidak tau Boss. Mungkin belum bangun" kata Hoseok. "Katakan padanya untuk bersiap-siap. Hal yang menyenangkan akan segera dimulai."
Eum.. hello?hello! this is my first ever author note h3h3. Im sorry for not writing it in Indonesian bcs I feel so cringe and alay and ew when I writing it in Indonesian. Hope you liked my stories! And im so so sorry if the story is not what you expected to be when u read the summary;; but please enjoy and vote for my story. thankyouu
KAMU SEDANG MEMBACA
Then There's You
JugendliteraturThere's beautiful and Then There's You. Taehyung met Yejin in his family's restaurant. And that when he felt his life changed a little bit