Heartache

50 5 2
                                    


Taehyung menatap gadis yang sekarang menjadi kekasihnya itu dalam pelukannya sambil mengelus rambutnya. "Aku mencintaimu Yejin." katanya dengan masih menatap Yejin dengan senyum tampannya.

"Kau sudah mengatakannya 10 kali Tae." Kata Yejin dengan wajah merah merona. "Aku mencintaimu juga Taehyung."

"Kau juga sudah mengatakannya 10 kali Yejin." kata Taehyung sambil tertawa. "Cih, menyebalkan." Kata Yejin sambil melepaskan dirinya dari pelukan Taehyung

"Ayo pulang" kata Taehyung sambil memegang tangan Yejin erat. Yejin pun membalas genggaman erat tangan Taehyung.

Sepanjang perjalanan, mereka bercanda, tertawa dan saling menertawakan satu sama lain. mereka membuat orang-orang yang berada disekitar mereka ikut tersenyum melihat tingkah mereka.

Handphone yang ada di saku celana Taehyung bergetar, namun Taehyung menghiraukannya.


Taehyung dan Yejin akhirnya tiba di rumah Yejin, "Terima kasih untuk hari ini, Tae" kata Yejin masih memegang tangan Taehyung.

"Sama-sama, princess." Kata Taehyung. Yejin mendongak kearah Taehyung "princess?" tanya Yejin dengan wajah bingung

Taehyung tertawa saat melihat ekspresi wajah Yejin. "Iya benar, princess" kata Taehyung lagi membuat wajah Yejin memanas

"Hmm, kau tidak masuk?" kata Taehyung sambil menunjuk kearah tangan mereka berdua yang masih berpegangan.

Yejin dengan cepat melepaskan tangannya, lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Taehyung hanya bisa tertawa sambil meneriakkan "Selamat beristirahat princess" yang hanya dibalas "Menyebalkan!" dari Yejin.


Yejin masuk kedalam rumahnya dengan wajah cerah ceria, tangannya yang tadi dipegang Taehyung diletakkan dipipinya sambil tersenyum ceria

"Bagaimana kencanmu dengan Taehyung?" sebuah suara yang berasal dari ruang tamu di rumah yang besar itu mengejutkan Yejin.

"O-oppa!" Yejin terkejut saat melihat Yoongi sedang berbaring sambil makan makanan ringan. Yoongi langsung bangun dan menghadap Yejin sambil menyeringai

"Oh, Oppa? Tumben sekali" lagi-lagi Yoongi menyeringai. "Jadi, bagaimana kencanmu dengan pangeranmu?" goda Yoongi membuat pipi Yejin memanas.

"Kencanku... baik-baik saja." Kata Yejin malu-malu. "Jadi, apa Taehyung sudah menciummu?" "Yah Yoongi!" Yejin berteriak malu sementara Yoongi tertawa terbahak-bahak

"Taehyung-ah?" suara Namjoon terdengar dari seberang telepon. "Eoh hyung, ada apa?" jawab Taehyung


"Kau dimana? Aku sudah mengirimmu pesan tapi kau tidak membalasnya." Kata Namjoon dengan nada khawatir. "Ah, aku sudah dijalan, maaf hyung." Kata Taehyung sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal

"Baiklah, cepat pulang. " kata Namjoon lalu menutup teleponnya membuat Taehyung mengerutkan alisnya. Aneh, pikirnya.


Taehyung kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah. Taehyung membuka galeri handphonenya, yang sekarang ini penuh dengan foto-foto Yejin. Taehyung tersenyum saat melihat foto-foto konyolnya bersama Yejin.

Taehyung merasa bagaikan orang yang paling bahagia di dunia ini. Akhirnya, Yejin menjadi miliknya. Bahkan kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa bahagianya Taehyung sekarang.


Taehyung akhirnya sampai di rumahnya. Dia terkejut saat melihat Ayah, Ibu, dan Namjoon sedang duduk bersama di ruang tamu. "Ada apa ini?" katanya saat masuk kedalam rumah

"Oh Taehyung-ah, kau sudah pulang. Silahkan duduk." Kata Ibunya sambil tersenyum. Sangat aneh, pikir Taehyung.

"Kau dari mana Taehyung? Kau bolos sekolah lagi?" tanya Ayah Taehyung sambil berbicara menghadap Taehyung.

"Memangnya kenapa kalau aku bolos? Bukankah kau tidak peduli?" kata Taehyung dengan nada menyindir.

Ayahnya mendesah lalu kembali ke posisinya semula. Taehyung lalu melihat Ayah dan Ibunya saling bertukar pandangan, tapi akhirnya Ibunya mengalah.

"Tae, ada yang ingin kami katakan padamu." Kata Ibu Taehyung serius, membuat Taehyung sedikit gugup.

"Jadi, sebenarnya.." Ibunya berhenti sejenak, sedikit ragu untuk mengatakannya pada Taehyung, "Sebenarnya Ayah...-" "Ayah dan Ibu akan bercerai." Namjoon yang sudah tidak tahan akhirnya angkat bicara.

"Wah benarkah? Aku bahkan tidak terkejut." Kata Taehyung dengan nada suara bosan. Tentu saja dia pernah berpikir Ayah dan Ibunya akan bercerai. Dan Taehyung bahkan tidak merasa marah atau kecewa.


Ruangan tersebut pun diliputi dengan keheningan. "Hanya itu yang akan kalian katakan? Kalian membuang waktuku saja." Kata Taehyung sambil beranjak dari tempat dia duduk

"Kim Taehyung!" suara Ayahnya menggelegar di seluruh ruangan tersebut, membuat Taehyung mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar tidurnya. "Dasar anak tidak sopan! Ibumu bahkan belum selesai bicara!" kata Ayah Taehyung marah.


Taehyung hanya memutar bola matanya malas lalu kembali duduk di tempat duduk. "Apa? Apa lagi yang akan kalian katakan?" kata Taehyung tidak sabar.

Taehyung sudah tidak sabar untuk menelepon Yejin, menanyakan kabarnya walaupun mereka belum lama berpisah. Entah kenapa, Taehyung sudah merindukan Yejin.

Ibu Taehyung menarik nafas panjang. Dia sedang tidak ingin memarahi Taehyung dalam situasi seperti ini.


"Aku sudah menjual restoran dan rumah ini." Kata Ibu Taehyung. "Lalu?" tanya Taehyung "Apa masalahnya? Jual saja. Aku tidak peduli." Kata Taehyung sambil beranjak dari situ.


"Masalahnya, Ibu dan Ayahmu akan kembali ke kota kami masing-masing."

"Dan kau harus ikut Ayahmu ke Daegu. Aku tidak menerima penolakan."

"Aku sudah mengatur barang-barangmu. Aku juga sudah mengurus surat pindahmu."

"Dan kau akan pergi besok pagi. Ucapkan salam perpisahanmu pada teman-temanmu."



Hello! Im sorry for the short chapter TT.TT and the crappy tittle TT.TT

But I hope you enjoy this story, thankyou for still reading^^

Then There's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang