Ting nong.....
Suara bel yang berada didepan rumahnya menangkap perhatian Jungkook. Siapa itu? Pikirnya.
Saat dia membuka pintu depan rumahnya, hal pertama yang ditemuinya adalah seorang pemuda tampan dengan tangan terkepal.
Dan hal kedua yang ditemuinya adalah pukulan yang kuat di wajahnya, yang membuatnya jatuh.
"Yah, berdiri." Kata pemuda tersebut. "Hyung, apa yang ka-" BUGH. Satu lagi pukulan keras mendarat di wajah tampannya. "Kubilang berdiri brengsek!" kata pemuda tersebut berteriak.
Jungkook akhirnya dengan susah payah berdiri, sambil berpegang di pintu. "Minggir kau." Pemuda tersebut menyambar Jungkook hingga Jungkook kembali terjatuh. pemuda itu lalu masuk kedalam rumah Jungkook
"Apa aku sudah pernah bilang kalau aku akan membalasmu? Inilah saatnya." BUGH. Satu pukulan mendarat diperutnya, membuat Jungkook yang hampir berhasil berdiri terjatuh lagi.
"T-taehyung-h-hyung.." kata Jungkook terengah-engah. Pemuda yang mendengar namanya dipanggil tersebut menatap Jungkook marah.
"Bisakah kau berhenti memanggilku 'Taehyung-hyung'? Menyebalkan" Katanya sambil berjalan-jalan di daerah ruang tamu Jungkook.
"Sudah lama aku tidak kesini. Bagaimana kabar Tuan dan Nyonya Jeon?" Tanya Taehyung menyindir. Yang ditanya hanya bisa mendesah pasrah.
"M-mereka berada di luar negeri." Kata Jungkook sambil bersusah payah mencoba untuk berdiri.
"Siapa yang menyuruhmu berdiri, Kookie?" Taehyung lalu menendang perut Jungkook, membuat Jungkook kembali tertidur dilantai sambil meringis.
"Jadi mereka masih saja menelantarkanmu hmm? Anak malang" kata Taehyung sambil menjambak rambut Jungkook, membuat Jungkook menatapnya
Wajah tampan Jungkook kini sudah bengkak, bibir bawahnya berdarah, bagian matanya pun sudah agak membiru.
"H-hy-hyung... kumohon, hentikan.." kata Jungkook. "Huh? Apa kau pikir aku bisa berhenti begitu saja? Cih, brengsek." Kata Taehyung sambil melepas genggamannya, membuat kepala Jungkook terpantul dilantai.
"Jungkookie... apa alasan mu kembali ke Korea?" Tanya Taehyung sambil mendudukkan dirinya di sofa empuk milik Taehyung.
Jungkook berdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa. "Jawab aku Kookie.." kata Taehyung sambil mengetukkan jarinya disofa.
"Aku ingin berbaikan denganmu, hyung." Kata-kata Jungkook membuat Taehyung tertawa seketika. "Huh? Berbaikan denganku? Apa aku tidak salah dengar?" kata Taehyung lagi.
"Aku serius hyung. Aku ingin meminta maaf padamu, aku tahu aku bersalah, aku seharusnya tidak menampakkan wajahmu didepanmu, tapi hyung, aku sangat meminta maaf." Kata Jungkook jujur.
Taehyung terdiam sejenak, lalu beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke arah Jungkook. "Apa? Minta maaf padaku? Seharusnya kau mengatakannya pada Hanbin brengsek!" kata Taehyung marah
"A-aku tahu hyung.. Tapi bagaimana aku akan mengatakannya jika dia sudah tiada?" Tanya Jungkook sambil meneteskan air matanya.
"Itu karenamu brengsek!" kata Taehyung lalu memukul Jungkook di wajahnya sekali lagi, lalu terduduk disamping Jungkook, sambil mengacak rambutnya frustasi.
Taehyung meneteskan air mata. Potongan-potongan kenangan yang sangat ingin Taehyung lupakan kembali muncul di pikirannya
*flashback*
KAMU SEDANG MEMBACA
Then There's You
Teen FictionThere's beautiful and Then There's You. Taehyung met Yejin in his family's restaurant. And that when he felt his life changed a little bit