15 (Surat Cinta)

157 11 10
                                    

Hai :) Masih semangat gak?

Happy reading ya <3

.

.

.

LINE

Cjoanda : Mau video call. Lagi sibuk, gak?

Cjoanda : Aku udah selesai nulis laporan, nih.

Cjoanda : Ai?

Cjoanda : Ai-yang :p

Cjoanda : Ai-nying kamu yaa :v

(read)

Airinna_ : siapa yah?

Cjoanda : calon ayah dari anak-anakku :p

Airinna_ : yaiyalah peaak -_-

Cjoanda : Jadi gak mau nih aku jadi calon ayah dari anak-anakmu? :')

Airinna_ : Al-fatihah O:)

Cjoanda : Au'dzubillah himinasyaitonnirojim bismillahirrohmannirohim.....Aamiin :3

Airinna_ : Aamiin :*

Cjoanda : siapa yang kenduri? Di rumah kamu? :V

Airinna_ : di rumah kamu biar kamu cepet pulang :v

Airinna_ : pulang ke rahmatullah :v :v

Cjoanda : aduh mama jangan durhaka ih sama papa. Gak dijatah loh :*

Airinna_ : ee ambing amu yah maz :'v

Cjoanda : Kuy lah video call, Ai!

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur. Mengatur napas berulang kali. Menetralkan pikiranku. Agar kejadian yang lalu tidak terulang lagi. Sedetik kemudian ponselku bergetar.

"Hoi!" ucapnya sambil melambaikan tangan ke arahku. Joanda, dia menggunakan bando telinga kucing. Lalu ada suara-suara yang mendekat.

"Kyou wa tsukareta desune. (hari ini melelahkan, ya.)"

"Sou desu ne. ( Iya)" Aku diam. Mendengarkan obrolan mereka.

"Joanda what are you doing?"

"Watashi no kareshi. (Pacar ku.)" ucap Jo sambil menunjuk layar ponsel.

"Heee.. hontou desu ka? (Heee.. benar kah?)"

"Misete.. misete kudasai.. (Izinkan aku melihatnya.)"

Aku melihat dua orang muncul di kanan dan kiri Joanda.

"Kawaii desu. (Imut)" aku mengusap tengkukku.

"Konbanwa. Hajimemashite, Airin desu.Yoroshikuonegaisimasu. (Selamat malam. Perkenalkan, aku Airin. Salam kenal.)"

"Sugee. Nihongo o hanasu koto ga dekimasu ka? (Hebat. Bisa bahasa jepang?)"

"Aa iie..iie. Just a little bit. ( Aa tidak.. tidak. Hanya sedikit.)

Obrolan ini tidak sesuai tujuannya. Tapi menyenangkan juga.

"Ne, Yamada, onaka suita, nani tabeyou yo! (Eh, Yamada, cari makan sekarang, yuk! Aku lapar.)

"Ikou. (Ayo). Bye..bye.. Airin-san*." Mereka melambaikan tangan padaku.

"Ah, hai.. hai. (Ah, iya.. iya.) Aku menggembungkan pipiku. Lalu membuang napas. Lega.

PEMBATAS BUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang