6 (Marching Band)

257 36 5
                                    

Happy reading <3

.

.

.

Author Point Of View

Beberapa hari setelahnya, Airin disibukkan latihan marching yang akan tampil di acara pembukaan Olimpiade Sains Kabupaten yang berlokasi di Gelanggang Olahraga. Dua belas hari waktu yang tersisa bagi tim marching Gita Galang Pesona untuk latihan. Sang coach pun mulai tegas pada anak-anak yang terkadang bolos latihan.

"Gimana Ron? Lagu belum pas, display apa lagi. Aku jadi gak tenang." Ucap Airin sambil memegangi kepalanya.

"Semangat dong, Rin! Kita pasti bisa kok. Usaha keras itu gak akan menghianati." Ucap Clarissa sambi memukul pundak Airin pelan. "Yuk latihan, mumpung coach lagi gak ada, kamu coba omongin gih."

"Hm, oke" jawabnya mantap.

"Hei semua! Aku mau ngomong. Coba merapat." Perintah Airin. "Gini, kan kita tinggal dua belas hari lagi sama hari ini, tolong ya dirapihin lagunya.Perhatiin tempo, perhatiin aba-aba dan tanganku. Buat Colour Guard, tolong dirapihin gerakannya ya. Snare yang lain mana? Kok Cuma enam? Tolong mulai besok dikoordinasi ya. Kita tim harus saling mengingatkan. Yang belum bisa minta ajarin temennya kalo udah bisa atau kak Adi. Aku sama Clarissa juga khawatir nantinya kalo latihan kurang lengkap. Maaf ya bukannya menggurui atau sok, ini demi tim marching kita. Kita bakal nampilin yang terbaik untuk besok, kan?" ucap Airin penuh hati-hati.

"Pastiii..!" seru mereka kompak.

_

Besoknya setelah latihan marching yang melelahkan itu, Airin dan Clarissa terkapar di UKS. Karena mereka dispen, jadi pada jam pelajaran, UKS tentu hanya ada sebiji dua biji pasien yang istirahat. Airin dan Clarissa memanfaatkan kesempatan itu untuk telelap sejenak. Menghilangkan rasa lelah yang menghantuinya sejak latihan dimulai.

Beberapa belas menit kemudian, Airin membuka matanya dan segera membangunkan Clarissa. Karena jam makan siang telah tiba.

"Kalo ke kantinnya nanti, pasti udah rame. Kalo rame, lama ntar urusannya. Yuk buruan. Udah laper." Ajak Airin pada Clarissa.

"Yaa. Pake sepatu buruan"

Setelah memilih tempat duduk, Airin dan Clarissa pun menyantap nasi goreng buatan bu Tuti yang katanya legendaris itu. Kantin pada jam 11.45 memang belum ramai. Tapi sekalinya bel berbunyi, tidak akan tersisa meja dan tempat duduk jika kalian tidak cepat-cepat. Solusinya memang membawa bekal. Namun, bekal Airin dan Clarissa sudah dimakannya pada istirahat pertama.

Tak lama bagi mereka untuk menghabiskan seporsi nasi goreng itu. Lalu mereka pergi ke masjid untuk sholat dzuhur dan melanjutkan latihannya di aula.

"Coba ulangi sekali lagi lagunya. Percussion, inget tempo ya. PIT* juga inget tempo! Jangan nunduk terus. Perhatiin field commander! Kalo ini udah lancar, besok mulai bisa atur display. Cepet, Rin mulai!" perintah coach Adi tegas.

Airin memang masih 'mentah' dalam dunia marching, namun kemauan dan usaha membawanya menempati posisi tinggi ini. Sindiran, ocehan, makian tidak luput darinya. Airin harus segera mengimbangi kakak pendahulunya yang pernah menyabet The Best Field Commander se-Provinsi tahun 2015 lalu.

LINE

Airin melihat jam.

"Tumben jam segini ngeLINE" gumamnya sambil membuka lockscreen ponsel pintarnya.

Cjoanda : kebo udah pulang?

Airinna_ : Jo... ini baru jam 3 -_- kamu lupa ingatan?

PEMBATAS BUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang