BHS (1)

9.9K 314 29
                                    


Keringat bercucuran di pelipis seorang perempuan. Matahari seakan membakar kulitnya yang putih itu.

"Hari senin udah sial gini. Gimana seterusnya nanti?"

Sidney-- perempuan itu menggerutu dengan tangan kanannya yang masih menempel dikeningnya. Hari senin adalah hari tersialnya. Bukan karena ada pelajaran yang tidak disukainya, tapi hari ini, ia dihukum karena terlambat di jam pelajaran pertama.

Ada dua pilihan yang diberikan guru piket.

1. Bersiin Toilet
2. Hormat di depan tiang bendera

Dan akhirnya disinilah dia. Sedang menghormat sang bendera yang berkibar gagah.

"Jangan mentang-mentang ini sekolah mu, dan kamu melakukan seenak mu ya!"

Sidney memutar kepalanya dan terlihat Bu Ellen sedang menjewer seorang laki-laki dan menggiringnya kelapangan.

"Berdiri kamu disitu!"

Sidney sedikit menggeser tubuhnya karena cowok yang di giring Bu Ellen tadi langsung berdiri disampingnya.

"Kalian berdua bisa masuk saat jam pelajaran keempat selesai. Mengerti?!"

Tanpa menunggu jawaban dari Sidney dan laki-laki itu, Bu Ellen langsung melangkah pergi dengan sebatang kayu di tangannya.

Jam pelajaran pertama telah lewat dan kini masuk jam pelajaran kedua.

Sidney memijat pelipisnya. Ia melirik sekitarnya yang tampak berkunang-kunang.

Tapi tunggu. Kemana cowok disampingnya?

"Woy! Dari pada lo jadi ikan bakar disitu, mending duduk disamping gue sini!"

Sidney memutar bola matanya. Ternyata cowok itu sudah duduk santai dibawah pohon mangga yang kebetulan berdiri di pinggir lapangan.

Jungkook menautkan alisnya saat perkataannya tadi tidak mendapat respon dari perempuan yang berdiri hanya beberapa meter dari tempatnya.

Cowok itu berdiri dari tempatnya dan berjalan kearah Sidney yang sekarang kepalanya sudah tertunduk. Tangan yang tadi menghormat bendera kini malah lurus kebawah.

Jungkook berhenti tepat didepan Sidney lalu membungkukkan tubuhnya agar wajahnya tepat didepan Sidney.

"Lo sakit?"

Sidney mengangkat kepalanya sedikit lalu menggeleng pelan. Merasa wajahnya sangat dekay dengan Jungkook, Sidney kembali menundukkan kepalanya.

Jungkook menghela nafasnya pelan lalu menegapkan tubuhnya. "Lo pucat banget. Ke UKS yuk?"

"Nggak.. nggak usah." Tolak Sidney.

"Kalo lo kenapa napa disini gimana dong?"

Merasa tidak ada jawaban, Jungkook menggaruk kepalanya dengan kesal.

Ni cewek apa harus dipaksa dulu ya baru ngomong?

"Ya udah. Gue ke kantin dulu deh. Nggak peduli amat gue sama hukuman!"

Saat berniat pergi, Sidney menahan lengan Jungkook sehingga laki-laki itu menatapnya.

"Kenapa?"

Sidney meneguk ludahnya susah payah. "Beliin gue Aqua boleh?"

"Lo 'kan punya kaki. Beli sendiri kenapa?" Desis Jungkook.

"Gue nggak punya uang. Ketinggalan dirumah."

"Jadi ceritanya lo ngutang ke gue gitu?"

"Menurut lo?"

Jungkook mendesah kesal, dan tanpa aba-aba, tiba-tiba saja ia menarik tangan Sidney untuk berjalan pergi dari lapangan.

"Eeh. Lo kenapa deh?" Sidney berusaha melepaskan tangannya dari Jungkook tapi tetap saja tidak bisa. Tenaga laki-laki sangatlah kuat.

"Lo mau beli minum kan? Nggak punya uang? Kalo gitu ayo kekantin bareng gue, biar gue yang bayarin."

Dan akhirnya pasrahlah Sidney. Mengikuti jejak cowok itu.

♡♡♡


Andretha mengusap tangannya dengan tissu, ia baru saja keluar dari toilet dan skarang berniat kembali ke kelasnya.

"Andretha!"

Andretha menoleh kebelakang dan mendapati guru matematika yang mengajar di kelasnya, sedang berjalan mengarah padanya.

"Ada apa, Bu?" Tanya Andretha dan sekilas membungkukkan kepalanya.

"Kamu bisa ambilin buku nilai ibu? Tadi ketinggalan di perpus."

"Buku nilai ibu?"

"Iya. Kamu bisa ambilin kan?"

Andretga berpikir sejenak lalu kemudian mengangguk. "Iya. Boleh kok, Bu."

"Baiklah. Nanti bawa ke kelas 12 IPA 2 ya. Sebelumnya terima kasih."

"Oke, Bu!"

Andretha membuka pintu perpustakaan dan berjalan masuk kedalam. Tidak ada tanda-tanda manusia disini.

Saat melihat sebuah buku nilai yang terletak di atas meja yang tak jauh berdiri indah didepan salah satu rak buku, Andretha langsung mendekati meja itu dan mengambil buku nilai yang berada di atas meja.

"Ssttt.."

Andretha terlonjak kaget lalu memundurkan langkahnya karena terdengar suara desisan.

"Sstt.."

"SIAPA ITU?!" Teriak Andretha lalu memeluk kuat buku nilai yang tadi ada ditangannya.

Andretha memperhatikan sekitar lalu matanya langsung membulat sempurna saat ia melihat seorang cowok sedang duduk dipojok ruang perpus. Dan lebih parah, cowok itu sedang santai merokok.

"Kirain setan.. ternyata orang nggak sopan." Ucap Andretha lalu memutar tubuhnya untuk berjalan keluar pintu.

"Maksud lo orang nggak sopan apa ya?"

Andretha menghentikan langkahnya saat sudah berada di ambang pintu.

"Yaiyalah nggak sopan. Ini tuh perpus tempat menimbah ilmu. Bukan tempat merokok. Baca aturan nggak sih? Jangan mentang-mentang ini sekolah milik teman lo dan apalah status lo di sekolah ini, seharusnya lo jaga tata tertib lo!"

"Trus.. emang harus gue pikirin gitu?"

"Nggak ada yang nyuruh!" Ketus cewek itu lalu langsung berjalan keluar dari ruang perpus.

Dilain itu, cowok yang sedang asik merokok itu tersenyum sinis.

Dasar cewek aneh..

♡♡♡

Sebernarnya cerita ini udah pernah diupdate tapi waktu itu aku narik lagi soalnya mau banyak perbaikan dialurnya. Jadi, sekarang ada perubahan judul dari 'Hold Me Tight' jadi 'Bangtan High School' Thankyou 😊

Dan.. ada perubahan nama cast nya yaa

Bangtan High School (BTS Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang