BHS (8)

2.5K 132 9
                                    

"Wuh gila anjay! Ni mah matematika atau mati-matian?!"

Andretha mengerang sebal lalu melempar buku catatan dan pensilnya di lantai. Sudah 3 jam setengah ia mengerjakan tugas tersebut tapi otaknya tidak bisa bekerja dengan baik.

"Permen..." gumanya lalu memanyunkan bibirnya. Andretha melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 19.45 itu berarti, hari sudah malam. Tujuannya saat ini adalah. Indomart.

Andretha beranjak dari tempat tidurnya lalu mengambil uang sebesar 50.000 di dalam dompetnya. Setelah itu ia keluar dari kamar.

Andretha melangkah menuju disebuah rak di Indomart. Tangannya terangkat lalu mengambil sebuah permen yang berukuran cukup besar.

Ia melangkah menuju kasir lalu membayarnya. Tak lama, Andretha beranjak keluar dari Indomart berniat untuk pulang dan tidak seberapa jauh dari rumahnya.

Saat sudah berada di jalan menuju lorong sempit dan gelap, seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

Andretha sedikit terkejut lalu menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria yang tak dikenalnya. Matanya terlihat merah dengan bisa diketahui Andretha, pria itu mabuk.

"Engh... ada apa ya om?" Andretha meneguk ludahnya.

Pria itu tersenyum miring lalu satu tangannya mencengkram lengan Andretha dengan kuat.

"Mau ikut denganku gadis manis?"

Mendengar perkataan pria itu, Andretha langsung melotot kaget lalu berusaha melepaskan tapi pria itu semakin kuat mencengkramnya.

"TOL---hmpphh"

Andretha merasakan mulutnya yang dibekap oleh Pria itu. Tak lama tubuhnya terasa diangkat dan bisa dilihatnya, Pria itu membawanya menuju sebuah mobil hitam.

Andretha langsung histeris. Pria itu akan menculiknya.

Tapi yang justru, tiba-tiba saja tubuhnya jatuh ke bawah dan kepalanya membentur sebuah batu.

Dan tak lama... sekelilingnya gelap.

♡♡♡


Andretha mengerjap-ngerjapkan matanya lalu membukanya secara perlahan. Memang sedikit pusing dan yang pertama dilihatnya adalah sebuah lampu yang terang.

Andretha merasakan sebuah denyutan sakit di dahi kirinya. Sepertinya akibat benturan tadi.

Tapi yang menjadi pertanyaan sekarang, ia sekarang ada dimana?

Andretha langsung tersadar dan mengubah posisi dengan duduk. Ia melirik sekelilingnya dengan jantung yang berdegup kencang. Ternyata ia berada disebuah kamar dan besar. Kamar ini identik dengan warna biru gelap.

Jangan-jangan pria tadi..

Membawanya kesini?

"TOLOOOONGG....!!!" Andretha langsung berteriak ketakutan dan melompat dari tempat tidur menuju sebuah jendela.

Andretha mengadahkan kepalanya kearah jendela. Ia harus melompat sekarang juga.

"ETHA! JANGAN!"

Andretha yang baru saja ingin melompat langsung mengurungkan niatnya lalu melihat siapa yang memanggilnya.

Jimin?

"Elo?! Lo ngapain disini?!" Pekik Andretha.

"Ini kamar gue. Suka suka gue lah." Jimin melangkah dan duduk disofa disamping tempat tidurnya tadi.

Andretha yang masih cengo, perlahan berjalan mendekati Jimin. Matanya langsung terbelak saat melihat wajah Jimin yang babak belur.

"Tadi lo--"

Bangtan High School (BTS Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang