BHS (7)

2.9K 139 2
                                    

"Sidney... tolong presentasikan hasil laporanmu didepan sini."

Sidney berdesis lalu menyikut lengan Geby disampingnya. Masalahnya, ia belum siap dan belum hafal dari tugas biologi yang diberikan oleh guru yang ada didepan.

"Gimana nih... gue kan belum hafal." Sidney melirik takut-takut pada Bu Riung yang sudah menatapnya, seakan ingin menelannya saat itu juga.

"Ya lo ucapin aja deh yang lo tau. Dari pada nggak sama skali kan?" Ujar Geby.

"Tapi gue--"

"SIDNEY!"

Sidney langsung terkejut karena Bu Riung memanggilnya dengan keras. Dan dengan gerakan berjalan seperti zombie, akhirnya cewek itu sudah berdiri di depan dengan gemetaran.

"Silakan presentasikan."

Sidney menatap horor pada Bu Riung. "Ma-maaf, Bu. Saya belum hafal laporannya."

Bu Riung mengatur letak kacamatanya. "Berarti tidak buat tugas?" Tanyanya dengan nada datar tapi bisa membuat murid merinding. Bahkan tatapannya sudah mulai tajam.

Sidney menggeleng pelan. "Enggak, bu."

"Jadi kamu tidak membuat semuanya?"

"Iya, bu." Jawab Sidney dengan polos.

Bu Riung mendesah berat. "Berdiri didepan papan tulis sampai jam istirahat. Angkat satu kaki, dan pegang kedua kuping mu. Sekarang!"

Sidney merutuki dirinya sendiri, lalu mengikuti perintah Bu Riung. Teman-teman kelasnya, bukannya memberi tatapan prihatin, ini malah menertawainya.

Geby sendiri yang melihat Sidney ikutan tertawa.

"Apakah ada yang lucu disini?!" Sahut Bu Riung, lalu ia bangkit dari kursinya dengan buku cetak biologi ditangannya, lalu mulai menerangkan tentang salah satu materi.

Menjelang beberapa menit Bu Riung menerangkan, suara ketukan menarik perhatian semua yang ada di dalam kelas. Termasuk Sidney.

"Permisi, selamat pagi Bu Riung." Sahut seorang cowok di ambang pintu.

Sidney melebarkan matanya, bahwa ternyata orang yang masuk itu adalah Jungkook.

"Kenapa?" Tanya Bu Riung.

Jungkook masuk melangkah kedalam kelas itu dengan gaya anak patuh dan sopan. Dan matanya sempat bertemu dengan Sidney. Teman sekelas Sidney yang melihat Jungkook, langsung histeris.

"Ibu hari ini yang jadi guru piketnya kan?"

"Iya. Terus.. jangan bilang kalau kamu terlambat lagi?" Selidik Bu Riung dan langsung mendapat anggukan kecil dari Jungkook.

"Astaga anak ini..!" Bu Riung menepuk jidatnya lalu kembali duduk ditempatnya. Ia kemudian menghela nafasnya. "Kamu berdiri di samping Sydney sekarang juga!"

Jungkook menaikkan kedua alisnya. "Loh? Kelas saya kan bukan disini, Bu. Saya tuh Kelas XII IPA 1. Bukan XII IPA 6."

"Terserah mau IPA 1, IPA 2, IPA 6, IPA 59, IPA 150, kamu harus tetap berdiri! Saya tidak peduli jika ini sekolah milik papa mu dan akan memecatku nanti, kalau saya menghukum mu!"

Jungkook tersenyum manis dan mendukkan kepalanya sekilas. "Papa saya bijak seperti raja Salomo kok, bu. Papa saya nggak bakal pecat ibu. Malah pasti saya yang di pukul, bahkan mungkin di gantung karna ngelawan guru." Ucapan Jungkook langsung mengundang tawa dari kelas ini. Sidney dan warga kelas menahan tawa.

Jungkook langsung melangkah dan berdiri disamping Sidney. Ia menoleh kearah cewek itu. "Gue lucu, ya?"

Sidney mengangkat kepalanya lalu mengedikkan kedua bahunya. "Bukan lucu, tapi gila!"

Bangtan High School (BTS Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang