Epilog

1.8K 95 6
                                    

6 tahun kemudian....

Sepasang kaki mungil dengan sepatu wedge bertali merah berjalan ke arah sebuah taman kecil yang sekarang sudah lebih terawat dan indah. Setelah masuk ke dalam taman itu, kaki itu berjalan kearah sebuah kursi yang ujung-ujungnya mulai berkarat dan duduk di sana.

Chaca, si pemilik kaki itu mengedarkan pandangannya dengan senyum tipis yang dipolesi sedikit lipstick merah di bibirnya. Bajunya yang merah pun ikut mendominasi penampilannya.

Chaca menghirup nafasnya dengan dalam. Aroma-aroma dari tanah yang baru saja dijatuhi hujan langsung ikut masuk di indra penciumannya itu. Lantas, bayang-bayang tentang ia dan Suga mulai bermunculan lagi dipikirannya. Di tempat inilah ia mengingat seberapa besar seorang Suga mengakui kalau dirinya sangat menyayangi Chaca, tapi Chaca sendiri saat itu belum bisa menyatakannya juga.

Setelah cukup lama berdiam diri di taman itu, perlahan Chaca beranjak pergi. Chaca sedikit mengangkat kepalanya saat melihat gerimis mulai turun perlahan. Wajahnya kelihatan bercahaya. Rambut

panjangnya tetap seperti dulu, hanya saja kini poninya mulai memanjang. Entah mengapa, ia jauh lebih cantik sekarang.

Chaca terus berjalan sambil menutup kepalanya dengan tangan mungilnya. Tanpa sengaja, matanya menangkap seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Orang itu berjalan kearahnya dengan payung yang berada digenggaman orang tersebut. Tak lama, payung itu sudah berada di atas Chaca. Chaca mengangkat kepalanya dan manik mata ia dan Suga langsung bertemu. Ya, Suga lah orang yang dilihatnya itu dan kini membawakannya sebuah payung.

Mata mereka terpaku lama. Dan tanpa sadar Chaca tersenyum saat mengawati wajah Suga yang juga sedang tersenyum. Wajah Suga masih tetap sama seperti dulu. Matanya yang sipit, wajah putih bersih, dan bibirnya yang tipis kemerahmudaan. Kini, sebuah poni juga terlihat menutupi dahi dan sebagian mata dari cowok itu. Ia benar-benar terlihat jauh lebih tampan dan dewasa dibanding sebelumnya.

Di tengah gerimis, kedua orang itu diam sambil bertatapan. Tidak mempedulikan angin yang meniup kencang sehingga membuat tubuh mereka menggigil. Tapi mungkin karena efek dari pertemuan ini lah yang menjadikan suasana hangat.

Suga mengusap lembut pipi Chaca dengan jantung yang berdebar kencang. Suga tidak menyangka setelah bertahun-tahun meninggalkan gadis di depannya ini, akhirnya ia bisa kembali dengan membawa cinta dan hatinya yang tulus. Selama kuliah, tidak ada satu orang perempuan pun yang dekat dengannya ataupun berkencan dengannya. Dalam lubuk hatinya, ia tetap ingin menjaga hatinya hanya untuk seseorang yang menunggunya.

Chaca pun juga berpikir. Akhirnya selama penantiannya ini tidak sia-sia. Lelaki yang kini telah menjadi seorang pria dewasa sudah datang dan menemuinya. Rasa sayangnya pun tetap sama. Sungguh ia tidak menyangka bisa melihat wajah manis milik Suga lagi. Bahkan saat ini rasa cintanya makin besar.

"Gue boleh meluk lo?" Tanya Suga. Suaranya juga sudah berubah dan terkesan berat.

"Lagi gerimis," ujar Chaca pelan saat melihat suasana di sekitar mereka.

"Nggak papa gerimis. Yang penting gue bisa meluk lo lagi," Suga langsung melepaskan payung itu lalu menarik Chaca ke dalam pelukan hangatnya. Chaca pun hanya diam dan kadang tersenyum kecil. Pelukan Suga masih membuat jantungnya pun berdebar tidak karuan.

Suga dan Chaca berpelukan di tengah gerimis yang membasahi kedua orang itu. Yang ada hanya rasa hangat yang mereka salurkan satu sama lain dengan cinta yang ikut melingkupi mereka.

♡♡♡

#THE_END

Yeeyy! Epilognya udahan yoo!!😄😄 cuma pendek dan epilog udah emang gitu😆

Ohya, sebagian adegan epilog ini, gue ambil dari satu novel karyanya kak Evelyn (novel itu favorite gue banget). Tapi lainnya, si cewek yang berangkat bukan si cowok. Kalo dicerita ini kan si cowok yang berangkat😂

Ya udah gitu aja...

Bubaayy!!💕💕💕💕

Bangtan High School (BTS Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang