Hermione beberapa kali menengok kearah kanan, kiri, dan belakang. Berharap tidak ada yang mengikutinya atau memergokinya. Sekarang dia berada di depan pintu Hospital wings. Ragu. Tapi Hermione tetap masuk kedalam.
Ditempat tidur paling ujung, dia melihat seseorang yang terbaring. Hermione mendekat. Semakin dekat, dan akhirnya berada disamping orang itu.
Dilihatnya dengan seksama, orang yang tengah tertidur itu. Hermione merasakan perasaan aneh itu lagi. Dia menatap Draco dengan nanar. Entah kenapa dia merasa sakit melihat keadaan Draco sekarang.
Dibalik tidurnya, Draco terlihat sangat damai. Rambutnya yang menyapu dahi dan alisnya seperti bulu lembut yang halus. Wajah dinginnya yang selalu ia tampilkan sama sekali tidak kentara saat ini. Hermione tersenyum dan merasakan kehangatan dalam dadanya.
Hermione mengambil kursi dan duduk disebelah ranjang Draco. Dengan masih menatap pria itu, Hermione merutuki dirinya sendiri. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang telah terjadi padanya. Hatinya. Jantungnya. Kenapa selalu menghangat dan berdetak lebih cepat ketika berada didekat Draco?
"Ngghhh.." Draco tersadar. Cepat cepat Hermione mengeraskan wajahnya lagi.
Dengan mata yang setengah terpejam, Draco melihat Hermione yang sedang duduk disampingnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Draco dengan suara yang masih lemah.
"Mmm.. tadinya sih aku ingin meracuni obatmu. Tapi kau sudah bangun" kata Hermione asal. Draco bukannya marah bahkan murka, malah tersenyum mendengarnya. Dia tahu Hermione tidak mungkin melakukan itu.
Baru pertama kali Hermione melihat Draco tersenyum. Bukan seringai yang selalu dia perlihatkan. Tiba-tiba jantungnya menjadi bergemuruh. Perutnya seperti meluap-luap. Dan pipinya memerah, semerah tomat.
"Kenapa?" Tanya Draco yang merasa aneh karena sikap Hermione yang tiba-tiba diam.
"Tidak apa-apa" Hermione hanya bisa mengatakan itu. Dia masih belum bisa menetralkan detak jantungnya.
Setelah itu terjadilah suasana canggung diantara mereka. Tidak ada satupun kata yang keluar dari mulut masing-masing.
Kenapa jantungku ini? Ada apa? Kenapa? Batin hermione.
"Kau benar-benar mencintai Weasley?" Tanya Draco tiba-tiba. Hermione mengernyitkan dahinya sampai-sampai hampir bersatu.
"Aku pernah melihatmu menangis dan menyebut namanya" kata Draco lagi setelah melihat keterbingungan Hermione.
Hermione mendengus pendek,
"Apa aku terlihat seperti sangat mencintainya?" Tanya Hermione."Aku bukan orang yang bisa membaca pikiran. Jadi mana aku tahu" jawab Draco.
Hermione nampak berpikir. Matanya menjelajah kesegala arah. Berpikir agar Draco tidak menanyakan hal itu lagi.
"Mmm.. bagaimana keadaanmu?"
"Aku? Seperti biasa. Berantakan. Dan kenapa kau mengalihkan topik pembicaraan?" Draco menatap Hermione lekat. Sedangkan yang ditatap hanya melirik sebentar, lalu mengalihkan pandangannya lagi.
"Lagi pula kenapa kau bertanya seperti itu?" Balas Hermione mulai kesal.
"Hanya ingin tahu" kata Draco. Hermione mencibir dalam hati.
"Ya, kebanyakan orang hanya ingin tahu, bukan perduli" ujar Hermione.
"Tapi bagaimana kalau ada seseorang yang berpura-pura ingin tahu, tapi kenyataannya perduli?" Kata Draco membalikkan kata. Jantung Hermione semakin berdetak kencang ketika mendengar perkataan Draco barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [DRAMIONE]
Fanfiction[COMPLETED] Tahun ke enam di sekolah sihir Hogwarts sangat mencekam. Teror dari para death eaters tidak kunjung berhenti. Kepedihan,ketakutan harus dilalui. Begitupun yang dialami draco malfoy. Hidupnya tak lagi sama. Ia merasa dia dilahirkan hany...