Chapter 10

10.5K 1.1K 101
                                    

Hermione berlari cepat menuju hospital wings. Dia baru mendapat kabar, kalau Ron terkena racun.

Setelah sampai disana, dia melihat Harry dan Ginny berada disamping ranjang Ron. Sekarang pria itu sedang terbaring lemah. Hermione benar-benar tidak tega melihat keadaan Ron saat ini.

"Dia memakan cokelat pemberian Romelda vane yang seharusnya untukku. Setelah itu dia seperti orang yang sedang dimabuk cinta" Jelas Harry. Hermione dan Ginny serius menyimak perkataan Harry.

"Lalu aku membawanya ke Prof.Slughorn dan Ia diberi ramuan penangkal. Awalnya dia baik-baik saja, sampai akhirnya dia seperti orang kejang dan-" Harry tak sanggup menyelesaikan kata-katanya. Mengingat sahabatnya saat itu hampir mati membuatnya sangat takut.

"Dia disini Albus" Kata Mcgonagall yang sudah ada di ruangan hospital wings bersama Snape, Prof.Slughorn, dan Prof.Dumbledore.

"Apa yang membuatnya seperti ini?" Tanya Prof.Dumbledore setelah melihat keadaan Ron.

"Dia meminum minuman dari botol ini" Kata Prof.Slughorn. lalu botol itu diambil alih oleh Snape. Ia mencium aroma cairan yang ada di botol itu.

"Botol ini telah diracun" Katanya.

"Dari mana botol ini berasal?" Tanya Prof.Dumbledore kepada Prof.Slughorn.

"Itu hadiah.." Jawabnya.
"Untukmu" Lanjutnya yang membuat seisi ruangan terkejut.

Berarti ini percobaan pembunuhan kepada Prof.Dumbledore lagi.

Malfoy. Desis Hermione dalam hati.

...

"Apa yang kau lakukan, ha!" Teriak Hermione yang sekarang berada di danau hitam. Sedari tadi Ia mencari pria bersurai platina itu, dan akhirnya Ia menemukannya.

Draco nampak berdiri menatap riakan danau hitam yang gelap. Membelakangi Hermione. Tangannya Ia masukkan ke saku celananya.

"Itu memang tugas ku, kalau kau tidak tahu" Kata Draco datar.

"Asal kau tahu ya, akibat perbuatanmu itu kau hampir membunuh Ron!" Pekik Hermione gusar.

"Jadi kau kesini ingin berbuat perhitungan denganku karna hampir membunuh 'pacarmu' itu?" Kata Draco dengan penekanan dikata 'pacar'.

Hermione membuang napasnya perlahan. Bersabar agar tidak membunuh pria didepannya ini.

"Malfoy! Kuingat padamu jangan macam-" Kalimat Hermione terpotong karna tiba-tiba Draco membalikkan badannya.

"Kenapa? Kenapa kalau aku macam-macam? Itu memang tugasku! Aku seorang death eaters!!" Hermione tidak perduli dengan ucapan Draco. Matanya terpaku kepada wajah Draco yang kini lebam-lebam.

Pelipis Kanannya membiru. Begitupun dengan hidungnya dan pipinya. Sudut bibirnya juga mengeluarkan darah.

Hermione mengernyit. "Apa yang terjadi denganmu?"

"Bukan urusanmu!" Kata Draco sarkas. Ia membalikkan badannya lagi. Berusaha menyembunyikan wajahnya.

Hermione jadi diam. Begitupun Draco.

Apa yang terjadi dengannya? Batin Hermione. Hatinya terasa sakit dan sesak.

Hermione gusar melihat sikap Draco. Dia membiarkan lukanya seperti itu.

"Duduk!" Perintah Hermione. Draco berniat menolak, namun tangan Hermione lebih cepat untuk mendorong bahunya agar dia duduk.

Hermione melihat seluruh wajah Draco. Dari matanya yang lebam, hidungnya yang sepertinya patah, dan lebam-lebam yang lainnya.

Secret Love [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang