Chapter 9

10.3K 1.2K 368
                                    

"Granger?"

Dengan hening, Hermione bangkit dari duduknya dan menghampiri Draco yang tengah berusaha untuk duduk.

"Tidak usah dipaksakan. Kepalamu itu masih terluka" Kini Hermione sudah berada disamping ranjang Draco.

"Ini" ujar Hermione sembari menyerahkan foto itu kepadanya.

"Dia cantik.." kata Hermione. Draco menerima foto itu dan tersenyum, mendengar ucapan Hermione.

"Ya! Dia amat cantik"

Deg! Rasa sakit itu, muncul lagi. Setelah sekian lama Hermione menghapusnya, ternyata bekasnya masih tersimpan.

"Aku harus pergi" Hermione membalikkan badannya. Ingin rasanya ia berlari sejauh mungkin dan mengutuk dirinya karna rasa sakit ini.

Seharusnya tidak begini. Batin Hermione.

Gadis bersurai cokelat itu hendak pergi, sebelum..

"Granger, tunggu" henti Draco.

Hermione pun membalikkan badannya.

"Aku tidak tahu keputusan ini tepat atau tidak. Yang pasti, duduklah dulu" ucap Draco sembari mendorong pelan kursi yang ada disampingnya.

Awalnya Hermione bingung, namun akhirnya dia bersedia untuk duduk.

"Aku tidak tau kenapa aku ingin menjelaskan semuanya padamu. Bahkan aku tidak tahu kau perduli atau tidak" Ungkap Draco.

Pria itu mengelus foto yang ada di genggamannya.

"Dia Emily.."

Hermione tahu kalau dia tetap disana, hatinya akan semakin sakit.

Ini Salah.. harusnya aku pergi dari sini

"Pasti semua mengira aku sangat anti dengan yang namanya muggle. Ya memang benar" tawa getir Draco terdengar menusuk ditelinga Hermione. Pria itu membenci muggle.

"Ayahku selalu mengatakan, kita bangsa pureblood jauh lebih tinggi derajatnya dibanding yang lainnya"

Draco menghembuskan napasnya.

"Empat tahun yang lalu, aku pergi ke dunia muggle" Ungkap Draco. Hermione yang mendengar, tak bisa menghilangkan rasa kagetnya.

"Kau pasti terkejut mendengarnya.. aku pun tak menyangka aku bisa pergi ketempat itu"

"Aku penasaran, seperti apa dunia itu. Dunia tanpa sihir. Jadi aku diam-diam pergi kesana"

"Dan disana aku bertemu dengannya" kata Draco sembari mengelus foto itu lagi.

"Emily, dia gadis yang manis. Penuh kasih sayang"

"Bersamanya, aku merasa berbeda. Di dunia muggle aku hanya Draco, bukan Draco Malfoy"

"Hampir tiga kali dalam seminggu aku mengunjunginya, dan dia selalu senang saat aku datang"

"Emily, membuat pikiranku tentang muggle berubah"

"Dia mengajarkan aku perbedaan. Dia mengajarkan aku persamaan. Katanya perbedaan dan persamaan tidak sama. Tapi bukan berarti tidak bisa bersatu. Kita hanya perlu mengerti dan menerima"

Hermione mendengar setiap kata yang diucapkan Draco. Satu yang dia dapat. Emily, gadis yang baik.

"Emily membuat hari-hariku lebih berwarna. Bagiku dia pelangi setelah hujan" ungkap Draco.

Hermione mengernyitkan dahinya. Rasanya dadanya perih sekali. Seperti ditusuk-tusuk.

"Dia gadis yang baik" kata Hermione mencoba menghilangkan rasa sakitnya.

Secret Love [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang