1

248 13 0
                                    

"Pagi," sapa dellya kepada semua orang yang ada di meja makan.

"Pagi, kamu mau makan apa, sayang?" Tanya mamanya yang sedang meletakkan nasi goreng di piring papa nya-darren-

"Kak adel gausah dikasi makan ma. Liat tuh badannya udah kayak mbak ika," sahut derrio.

"Heh, body kakak udah kayak katty perry gini disamain sama mbak ika yang body nya aduhay gembrot sih. Ngaca dong! Lo tuh yang body nya cungkring kayak mas bejo!" Timpal dellya ngebuat adiknya, derrio, melotot sempurna.

"Gue yang six pack gini masa disamain sama pacar lo sih kak,"

"Iih amit-amit gue pacaran sama mas bejo," ucap dellya sambil mengetok kepala nya dengan tangan lalu diketok lagi ke meja.

"Halah udah ngaku aja. Kemaren gue liat lo pegangan tangan sama mas bejo,"

"Kemar~"

"Apa!? dellya pacaran sama mas bejo?! Pa, kita harus pindah rumah besok!" Ucap mamanya dramatis membuat dellya berwajah masam sementara derrio tertawa cekikikan.

Dellya menunjuk wajah derrio seakan berkata awas-lo-besok!

Darren menghampiri istrinya yang sedang memegang piring berisi omelet lalu meletakkannya dimeja agar tidak terjatuh. "udahlah ma, derrio tadi hanya bercanda. Kan mas bejo nya juga udah pacaran sama mbak ika. Lagian selera dellya pasti tinggi. Mana mau dellya sama mas bejo yang satpam komplek kita," ucap darren menenangkan istrinya.

"Inget ya dell, kamu gak boleh pacaran sampai mama bilang boleh!"

"Tapi ma, derrio yang masih SMP aja udah pacaran," ucap dellya membuat derrio yang sedang memakan nasi goreng nya tersedak dan fellisa melotot ke arah derrio.

"Ooh derrio udah pacaran? Kok gak bilang-bilang ke mama?" Fellisa menghampiri derrio sambil tersenyum lembut dan derrio menatap dellya dengan tersenyum mengejek lalu cengar cengir ke mamanya.

"Iyo lupa bilang ke mamma," ucapnya dengan nada semanja mungkin.

Fellisa yang gemas akhirnya merubah mimik wajahnya menjadi sangar lalu menjewer telingan derrio hingga memerah.

"Ooh lupa yaa? Kalau gitu mama lupa juga deh ngajak derrio liburan ke hongkong nanti biar kami bertiga aja yang pergi," ucap fellisa tanpa melepaskan jewerannya.

Derrio cemberut sambil menahan rasa sakit yang mendera telinga kanannya. Dellya dengan santai memakan omelet yang tadi dibawa mamanya sambil tersenyum mengejek melihat derrio tersiksa.

"Mama udah memutuskan kalau dellya dan derrio bakal pindah ke sekolah milik buya dan tidak ada bantahan!"

"Dan kamu derrio, putuskan pacarmu itu!" Derrio mengusap usap telinganya yang baru saja dilepas mamanya. Dengan bibir cemberut derrio memakan nasi gorengnya dan memikirkan kata-kata yang cocok untuk memutuskan pacarnya.

Sang papa hanya tersenyum melihat tingkah protective terhadap anak-anak nya. Dalam hati darren bersyukur karna istrinya hanya protective terhadap anaknya bukan kepadanya. Ia tidak bisa membayangkan jika ia harus pindah-pindah kantor hanya karna masalah sepele.

"Ma, jadi hari ini aku sekolah dimana?" Tanya dellya yang sudah menghabiskan omelet nya.

Fellisa menatap anak sulungnya dengan segelas air putih ditangannya,"sampai jam 9 masih disekolah lama, nanti mama jemput lalu mama antar ke sekolah buya,"

"Kok gitu? Emang bisa?"

"Bisa dong, mama gitu loh. Lagian kan kamu mau say goodbye sama temen-temen kamu. Jika ellya nggak mau yaudah kita langsung ke tempat buya," fellisa melihat-lihat sekeliling meja nya,mencari omelet nya.

Behind The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang