"Pesawat datang,"
"Huanyam nyam nyam"
Dellya sedang disuapi mama nya. Beginilah jika dellya sudah sakit. Pasti dianggap seperti anak kecil berumur 5 tahun yang susah makan. Padahal, makan sendiri pun bisa. Namun, karena paksaan mama nya dengan embel-embel 'cepat sembuh' akhirnya dellya mau disuapi ala pesawat terbang.
"Mam please, Adel udah kenyang," ucap dellya lalu memegangi perutnya pertanda ia sudah kenyang.
"Emang lo bisa kenyang, kak?" Timpal derrio yang duduk di sofa sambil memainkan PSP nya.
"Diem deh lo, gue lagi gak mood adu bacot sama lo. Gue jadi sangsi kalau lo udah pacaran. Abis tiap hari kerjaan lo asik maen game aja. Ooh atau lo pacaran sama PSP lo itu ya?" Ucap dellya panjang lebar agar suapan mamanya berhenti sejenak hingga dellya selesai bicara.
"Ehh pacar gue tuh gamer juga jadi yaa santai aja kalau gue main game. Lagian kok lo yang sewot sih? Yang pacaran jugak gue bukan lo. Kalau jomblo jangan ngajak-ngajak. Lagian kita harus ada yang jomblo ada yang pacaran. Jadi, kalau gue galau gue bisa nanya pendapat lo sebagai jomblo," jawab derrio dengan usul yang membuat dellya ingin melempar PSP derrio hingga terbelah dua.
"Jadi? Menurut lo gue yang harus ngejones sementara lo enak-enak pacaran. Ogah gue," ucap dellya secara tidak sadar membuat fellisa melotot melihatnya.
"Ooh jadi kamu udah mau pacaran? Siapa cowok nya? Si Ferlo itu? Yang baru liat mama aja udah pipis dicelana. Atau si Rayyan yang muntah-muntah pas minum jus buatan mama?" timpal fellisa
"Ooh jadi mama yang ngebuat jus untuk Rayyan yang ngebuat dia mendekam di rumah sakit sampai seminggu? Yaiyalah dia muntah pas mama kasih jus stroberi dicampur lemon, manggis, jeruk, kiwi, padahal dia tidak bisa yang asam-asam. Oiya, jangan lupakan ada jengkol sama pete nya!" fellisa tersenyum kemenangan mendengar ucapan anak gadis nya itu. Ia memang masih ingat saat Rayyan teman Dellya SMP datang ke rumah dan ia berikan jus itu saat Rayyan ingin pulang agar tidak diketahui Dellya.
"Udah, Dellya gak mau makan lagi," adel melipat tangannya dan membuang wajah ke arah lain.
Fellisa yang melihat anaknya sedang mengambek hanya tersenyum pasrah dan mencium kening adel," Adel, mama kan lakuin ini untuk kamu. Kemarin itu si Ferlo pipis di celana pas liat mama karna mama lagi masker an. Terus, si Rayyan mama kasi jus begituan karna dari baju ya tercium bau rokok. Maksud mama biar dia berhenti ngerokok sementara. Kan kalau dia dirawat pasti dia gak merokok," Dellya melihat wajah mamanya dengan raut bersalah. Melihat wajah mama nya yang tersenyum membuatnya ikut-ikutan tersenyum.
"Nah, ayo makan lagi,"
"Gak mau lagi. Kenyang," ucapnya dengan nada manja nya namun dihadiahi gelengan tegas dari sang mama. "Satu suap lagi, pesawatnya dah lepas landas nih," Adel pun akhirnya terpaksa makan satu suap lagi demi melihat wajah kekanakan mama nya. Lucu memang diumurnya yang ke -17 tahun, ia malah makan disuapi dengan cara pesawat terbang.
"Ekhem," suara deheman terdengan dari belakang punggung fellisa.
"Ma, suapin iyo dong, laperrr," ucap derrio yangtadi sempat dilupakan dengan nada manjanya.
"Gak boleh. Rio kan dah gede, dah pande pacaran. Sana minta suapin pacar Rio aja." Ucap mama berusaha menggoda.
"Udah putus kali ma. Jomblo kak ellya nular nih makanya rio jomblo juga," derrio melihat wajah kakaknya yang sudah cemberut karna diejek jomblo.
"Itu baru anak mama. Gaada yang boleh pacaran kalau mama belum kasih izin. Oke?" Fellisa menyodorkan jari kelingkingnya ke derrio dan dellya yang langsung disahuti mereka. "Oke,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Past
RandomDellya hanyalah gadis biasa yang menyukai kebebasan. Tapi keinginannya selalu dikekang oleh adiknya yang over protective, membuatnya melakukan sesuatu secara diam-diam dan berujung pada dirinya yang masuk rumah sakit. Saat keluarga harmonisnya tergu...