Pintu terbuka dan keluarlah dokter berbaju putih berwajah Jepang. Di bagian kanan baju dokter itu tedapat name tag yang tertulis Akyo Benjiro."Apakah anda keluarga dari Miss Dellya?" Ucapnya dengan bahasa indonesia yang lancar pada Derrio.
"Iya, saya adiknya," ucap Derrio. Dokter itu menghela nafas lega saat mendengar ucapan Derrio. Derrio langsung yakin bahwa dokter ini telah menaruh hati pada kakaknya."Pasien mengalami jahitan sebanyak 5 kali dilututnya. Untuk demamnya mungkin besok atau lusa sudah turun. Selagi menunggu jahitannya kering pasien boleh opname paling tidak 2 hari," jelas dokter itu dengan senyuman lebar terpampang diwajahnya.
"Jika tidak opname boleh dok?" Pertanyaan Derrio merubah raut wajah dokter itu yang kini jadi murung.
"Boleh, tapi saya sarankan opname saja," Derrio mangut mangut.
"Yaudah dok, dibius aja kak Dellyanya soalnya dia takut jarum infus."
"Untuk saat ini memang pasien sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri,"
"Ooh yaudah biar Dellya nya saya gendong saja." Ucap Derrio lalu menyelonog masuk melihat kakaknya yang sedang tertidur. Ia tersenyum sejenak melihat Dellya yang sedang tertidur pulas.
"Eeh maaf, jahitannya masih baru nanti terlepas kalau digendong," ucap dokter itu melerai Derrio yang hendak menggendong kakaknya. Derrio memandang malas pada dokter itu dan menghiraukan apa yang diucapkannya. Dia tetap menggendong kakaknya dengan pelan-pelan. Tampak wajah dokter itu tidak suka saat ia menggendong kakaknya.
Buya yang baru datang dari cafetaria hanya diam saja melihat Derrio menggendong kakaknya. "Mau kamu bawa kemana Dellya?" Tanya buya.
"Ke KUA buya," jawab Derrio asal. Buya menjitak kepala mulus Derrio.
"Wow, Buya udah bisa ngejitak," ujar Derrio. Gemas, Buya menjitak Derrio lagi tapi sedikit lebih keras dari sebelumnya.
"Udah udah Buya, nanti Derrio jadi makin pintar kalau dijitakin sama buya terus," ujar Derrio membuat buya geleng-geleng kepala. Apa hubungannya dijitak sama buya bikin nambah pinter? Emang Derrio hobi banget bikin buya menggeleng.
Mereka berjalan mengikuti suster yang berjalan di depan mereka. Buya berjalan disamping Derrio agar bisa meluruskan kaki Dellya karna kata dokternya luka jahitannya belum kering sempurna.
Mereka menaiki lift, melewati beberapa lorong, hingga sampailah di depan pintu berwarna coklat. Segera suster itu membuka pintu dan mempersilahkan agar Derrio yang menggendong Dellya masuk terlebih dahulu. Derrio segera meletakkan Dellya di kasur dan setelah itu Dellya ditangani oleh suster untuk pemasangan infus.
Alunan lagu fix you yang berasal dari band coldplay pun terdengar di telinga Derrio. Ia segera mengangkat telfon tanpa melihat ID CALLER.
"Hal~" belum sempat Derrio say hi, suara cempreng mama nya yang sepertinya sedang marah langsung memenuhi indra pendengarannya.
"Heh, lo dimana?! Gue udah sampai di lobby, sendirian gue! Gece lu kesini, jemput gue!" Ucap mama nya langsung memutuskan sambungan. Derrio langsung turun menemui mama nya yang memang buta arah itu sedang membelakanginya sambil menelfon dengan sekantung plastik besar ditangannya.
Tanpa menegur mamanya, Derrio langsung mengambil plastik besar ditangan mamanya. Sontak, mamanya yang kaget langsung menabok Derrio dengan tangannya yang sedang memegang handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Past
RandomDellya hanyalah gadis biasa yang menyukai kebebasan. Tapi keinginannya selalu dikekang oleh adiknya yang over protective, membuatnya melakukan sesuatu secara diam-diam dan berujung pada dirinya yang masuk rumah sakit. Saat keluarga harmonisnya tergu...