27 hari Dellya mendekam di rumah sakit dan 27 hari pula Derrio tidak sekolah ber-alasan menjaga kakaknya.
Hari ini, hari pertama Dellya dan Derrio masuk sekolah di Wedyodinata International School milik buya.
Dellya dan Derrio memasuki sekolah besar itu seakan-akan tidak
mengenal satu sama lain karna mereka sudah membuat janji agar pura-pura tidak kenal ketika di sekolah. Sebenernya Derrio tidak setuju dengan perjanjian itu tapi apadaya jika Dellya sudah bersikap manja pasti semua yang dilakukan Dellya selalu benar dimata Derrio.Sekarang mereka berdua sudah berdiri di depan pintu ruangan kepala sekolah.
"Gue yang ngetuk pintu, lo yang masuk duluan yaa," usul Dellya bertingkah seperti anak SD yang ketakutan masuk ke ruang guru. Derrio mengangguk dengan tingkah sok kerennya lalu saat pintu sudah diketuk ia langsung menyelonong masuk tanpa mengucap sepatah kata salam sekalipun membuat Dellya gemas dengan tingkah tidak sopan adiknya itu.
"Waalaikumsalam, jadi kenapa kalian kesini?" Derrio nyengir dengan singgungan tidak langsung dari kepsek dihadapannya ini.
"Saya baru masuk hari ini pak," Dellya duduk dikursi berhadapan dengan kepala sekolah.
Derrio mengeja nama kepsek yang tertera di meja sebelah kanan," Rei-nal-di Wi-gun-a"
"OM IGUN?!" Teriak Dellya spontan saat mendengar ejaan dari Derrio. Ia berdiri dan memeluk kepala sekolah itu dengan senyum bahagia nya. Derrio yang baru tersadar dari kebingungannya langsung ikut-ikutan memeluk kepsek tanpa mengerti apa yang lagi terjadi.
"Om Igun siapa kak?" Tanya Derrio usai melepaskan pelukannya dari kepsek dan Dellya.
"Lah, tapi lo tadi ikut meluk?" Tanya Dellya bingung yang sedang duduh di samping Derrio.
"Gue ikut-ikutan aja. Emang lo siapa sih om?" Tanya Derrio gak sopan tapi hanya dibalas senyuman dari yang ditanya.
"Saya yaa saya, Reinaldi Wiguna, selaku kepala sekolah kalian disini," ucap kepsek menatap wajah bingung Derrio.
Derrio menatap wajah kakaknya, meminta penjelasan. Dellya yang mengerti akan tatapan wajah Derrio hanya menghampiri Derrio dan duduk disebelahnya.
"Waktu kita masih kecilkan om igun sering datang ke rumah bawa mainan," Derrio tampak mengingat ingat masa kecilnya.
"Ooo om Igun. Apa kabar om?" Tanya Derrio dan menghampiri kepsek lalu memeluknya.
"Telat lu," ejek Dellya yang dibalas leletan lidah dari Derrio.
"Yaudah, hemm kayaknya udah mau masuk kelas nih. Dellya kamu kan baru keluar dari rumah sakit jadi jangan terlalu lelah yaa, oiya, bonus dari om, kalian bebas milih kelas kalian sendiri. Jadi, silahkan keliling liatin wajah temen baru kalian." Dellya dan Derrio keluar dari ruangan kepala sekolah setelah mengucapkan kata terima kasih.
***
Dellya sedang mengelilingi koridor kelas 11 ditemani Derrio. Sebenarnya Dellya malas ditemani Derrio memilih kelas karna sedari tadi pandangan mata dari kelas-kelas yang dilewatinya selalu terarah ke adiknya.
Dellya menghentikan langkahnya di depan kelas 11-2. Ia membaca nama-nama muridnya yang berada di pintu.
Ia tidak sadar jika kakinya telah melangkah memasuki kelas itu. Bahkan, ia tidak sadar Derrio memanggilnya sedari tadi sebelum seseorang menepuk bahu nya.
Dellya melihat wajah Derrio lalu mengangguk tanda ia sudah memilih kelas ini. Derrio tersenyum lalu pergi meninggalkan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Past
RandomDellya hanyalah gadis biasa yang menyukai kebebasan. Tapi keinginannya selalu dikekang oleh adiknya yang over protective, membuatnya melakukan sesuatu secara diam-diam dan berujung pada dirinya yang masuk rumah sakit. Saat keluarga harmonisnya tergu...