키스

20.9K 2.6K 159
                                    

Bibirnya. Begitu lembut. Begitu mendamba. Kau tidak menyadari betapa kau sesungguhnya merindukan ciumannya. Ciumannya membuat segalanya lebih baik, selalu. Ciuman itu membawamu ke dunia lain, sebuah dunia yang aman di mana hanya ada kalian berdua. Di mana ia selalu melindungimu. Dan di mana kau selalu menjadi miliknya. Ciumannya membawamu ke dunia lain, sebuah dunia di mana hanya dirinya yang bisa menempatkanmu di sana.

Perutmu meledak dan pipimu terbakar. Jemarimu bergetar dan kakimu berubah menjadi seperti puding.

Mulanya kau tidak bisa membalasnya namun ketika ia mundur kau menemukan dirimu mencari lagi. Kau balas menciumnya dan untuk sedetik kau takut ia akan menarik diri, namun ia melakukan sebaliknya. Ia sepertinya menyadari kakimu yang gemetaran dan meletakkan tangannya di pinggangmu untuk menyokongmu. Ciuman itu berubah dari lembut menjadi bergairah, kalian berdua tidak menyadari apa yang sedang kalian lakukan.

Setelah beberapa menit ia akhirnya menarik diri. Ekspresinya tidak terbaca. "Aku harus pergi," ia menuju ke pintu untuk memakai sepatunya.

"Apa? Kenapa? Taehyung kau tidak bisa meninggalkanku sekarang setelah melakukan ini!" Kau berlari menghampirinya dan kau merasakan matamu berair.

"Aku minta maaf."

Tanpa menoleh sekali lagi ia menutup pintu, meninggalkanmu yang sedang kacau. Dan sekarang sungguh, kau tidak pernah jadi sekacau ini. Kau mulai melempar bantal ke mana pun dan jatuh ke lantai. Untuk sesaat kau hanya ingin mengeluarkan amarahmu, kau melempar gelasnya ke dinding hingga pecah dan serpihannya jatuh ke lantai. Ini adalah salah satu moment terendah dalam hidupmu, berbaring sambil terisak karena lelaki yang bahkan tidak pantas menerima seorang gadis menangis untuknya.

Hari berlalu dan kejadian di hari Sabtu dengan Taehyun meninggalkan bekas bagimu. Kau tidak banyak bicara lagi, kau lebih banyak diam. Makanan tidak begitu penting lagi. Dan tidur di sini sangat tidak mungkin. Kau berbaring di tempat tidur berjam-jam, mata terbuka, kenangan-kenangan lewat di depan matamu lagi. Itu adalah prosedur yang sama setiap malam dan nampaknya akan menghantuimu selamanya. Jika akhirnya kau bisa jatuh tertidur, kau akan bermimpi buruk. Meninggalkanmu yang berkeringat dan takut untuk bermimpi lagi.

Orang-orang di sekitarmu sadar, terutama jimin dan the girls. Namun mereka juga sadar bahwa tidak ada cara untuk membuatmu berbicara. Seolah Taehyung sudah mengambil seluruh jiwamu ketika ia pergi. Karena sekarang kau seperti tubuh kosong yang berjalan, tak ada jiwa. Hal tersebut sangat menakutimu, ini pertama kalinya kau sejatuh ini. Namun bagaimana pun kau mencoba, kau tidak bisa berpikiran positif. Rasanya seperti Taehyung menyedotmu ke dalam lubang hitam yang negatif. Dan kau membencinya untuk hal itu.

Saat itu adalah satu bulan hari jadimu dengan Jimin dan kau sudah selesai mempersiapkan hadiahnya semalam. Ia mengajakmu makan malam dan setelah itu kau pergi ke tempatnya, kau berencana untuk menginap.

"Babe, aku khawatir padamu," Jimin berkata saat kalian sedang ber-cuddle di sofanya.

"Kenapa?"

"Kau tidak seperti biasanya Kau yakin tidak ada yang ingin kau katakan padaku?" ia meletakkan tangannya pada tanganmu.

Jika saja dia tahu. Sangat banyak yang ingin kau katakan padanya, tapi kau tidak bisa. Jimin jadi sangat sempurna selama empat minggu belakangan, kau sangat ingin berusaha untuk tetap dengannya. Mulai jatuh hati padanya. Tapi bagaimana kau mengatur perasaanmu?

"Kurasa ini hanya soal kuliah .... Aku sangat lelah belakangan." Kau hanya setengah berbohong. Kuliah jadi sangat sulit belakangan ini dan soal kkau yang lelah juga benar. Alasan sebenarnya karena telat tidur bukanlah belajar. Hanya saja begitu menyedihkan dan kacau seperti biasanya.

Perfect ➳ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang